Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Umur 7 Tahun Tak Bisa Jalan, Nadila Anak Pungut Pemulung Tinggali Gubuk Reyot, Ibu Nangis Tiap Hari

Inilah kisah Nadila, anak seorang pemulung atau pencari rongsokan dan pembantu rumah tangga. Nadila kini berusia 7 tahun.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN
Umur 7 Tahun Tak Bisa Jalan, Nadila Anak Pungut Pemulung Tinggali Gubuk Reyot, Ibu Nangis Tiap Hari 

Akhirnya, Nadila dibawa ke rumah sakit dan dokter memvonis bahwa ada kerusakan saraf pada tubuh Nadila.

Kerusakan saraf itu berdampak pada perkembangan fisik yang menyebabkan Nadila tidak bisa bicara dan tidak bisa berjalan alias lumpuh.

Baca juga: Sering Kena PHK Perusahaan, Iwan Terpaksa Tinggal di Gubuk Tengah Kebun Jati Bareng Anaknya: Musibah

Pemerintah Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, telah membantu keluarga Umi sebagai penerima program bantuan Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial RI. Bahkan dapat tambahan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Sekretaris Desa Murtajih, Sudahnan membenarkan bahwa rumah Umi sudah diajukan untuk mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni ke pemerintah Kabupaten Pamekasan. Namun sampai saat ini belum ada informasi.

"Ekonomi keluarga Umi ini sangat memprihatinkan. Bantuan rehab rumah yang kami ajukan belum terealisasi sampai rumahnya mau ambruk ini," kata Sudahnan.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Pamekasan, Muharram meminta agar pihak desa mengajukan ulang. Untuk anggaran tahun ini sudah ada calon penerimanya. Kemungkinan, akan dimasukkan dalam perubahan anggaran.

"Kami upayakan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2024 rumah Umi bisa dapat bantuan," ujar Muharram.

Baca juga: Nasib Kakek Sebatang Kara di Bojonegoro Tinggal di Gubuk, Lama Menghilang Ditemukan Mengenaskan

Sebelumnya juga viral kisah dua nenek yang tinggal di Desa Brakas Dajah, Desa Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Nenek tersebut bernama Putriya (70) dan Hotipah (64).

Tempat tinggal mereka adalah sebuah gubuk reyot sebesar 7x7 meter dan hanya berlantai tanah.

Setiap malam, mereka tidur hanya beralaskan tikar. 

Tempat tidur mereka pun jadi satu dengan tempat memasak.

Selama puluhan tahun, mereka bertahan dalam keterbatasan di Desa Brakas Dajah, Desa Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep.

Meski kondisi keduanya memprihatinkan, dua nenek itu luput dari perhatian pemerintah setempat.

Nenek bersaudara itu mengaku tak pernah sekali pun menerima bantuan sosial (Bansos) baik dari pemerintah daerah Kabupaten Sumenep atau pun dari pemerintah pusat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved