Singgung Kematian, Unggahan Terakhir Siswi SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Jadi Sorotan
Unggahan terakhir siswi SMK Lingga Kencana yang dikabarkan tewas dalam kecelakaan maut dibanjiri komentar dari netizen.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Ade Nabilla Anggraini adalah salah satu siswi SMK Lingga Kencana yang dikabarkan meninggal dunia dalam insiden nahas di Cianter, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Nabilla dan delapan siswa SMK Lingga Kencana kabarnya tewas di tempat saat bus rombongan yang membawanya terlibat dalam kecelakaan maut.
Kini unggahan terakhir siswi SMK Lingga Kencana yang dikabarkan tewas dalam kecelakaan maut dibanjiri komentar dari netizen.
Sosok siswi kelahiran 13 Januari 2004 itu pun belakangan jadi sorotan.
Pasalnya almarhumah sempat membuat unggahan mengejutkan di Instagram.
Unggahan terakhir Nabilla itu pun ramai dikomentari netizen.
Nabilla membagikan foto hamparan bunga cantik warna-warni.
Ia mengunggahnya bertepatan dengan hari ulang tahunnya di bulan Januari 2024.
Bukan perihal fotonya, netizen rupanya menyoroti caption yang dituliskan Nabilla.
Bak sudah firasat, caption Nabilla tersebut ditulis begitu mendalam.
Dalam tulisan panjangnya tersebut, Nabilla mengurai nasehat soal kehidupan dan kematian.
Membaca posting-an Nabilla, netizen pun terenyuh seraya bersedih.
Mereka tidak menyangka jika Nabilla menulis cukup panjang bak sudah firasat.
Berikut adalah posting-an terakhir Ade Nabilla Anggraini, diduga siswi SMK Lingga Kencana yang tewas dalam kecelakaan maut:
Baca juga: Acara Perpisahan Sekolah Berujung Maut, Bus Rombongan Siswa SMK Depok Kecelakaan, Tangis Ortu Pecah
Hidup ini adalah tanggung jawab, bukan pelarian.
Berlari sekencang apapun, menghindar sejauh apapun, yg namanya hidup tetaplah hidup. Dan ia akan selalu penuh dengan tanggung jawab ( bagi yg menyadari, dan kuharap kita semua menjadi sadar akan esensi hidup itu).
Dalam berjuang menggaungkan kebenaran, rasanya jalan itu panjang sekali, bukan? Namun aku pernah membaca serangkaian wacana yg cukup menyentil hatiku.
"Tanggung jawab berjuang dalam jalan kebenaran itu sebenarnya singkat. Kamu hanya perlu berjuang sampai mati. Jika kamu mati besok, maka tanggung jawab mu selesai sampai besok saja. Sudah sesingkat itu."
Kita tak pernah tau kapan atma ini akan diambil oleh Si Pencipta sekaligus Si Pemberi tanggung jawab. Kehidupan ini penuh ketidakpastian. Kamu bisa saja mati saat tertidur, kamu bisa saja mati saat sedang makan makanan favoritmu, kamu juga bisa mati saat sedang tidak melakukan apa-apa. Hidup begitu singkat, tidak ada yg bisa menjamin kamu akan tetap hidup satu menit kedepan. Selagi diberi masa, maka berjuanglah sekuat tenaga dalam jalan yg benar. Tidak ada waktu untuk berlari meninggalkan apa yg sudah diamanahi.
Aku mempercayai kehidupan setelah kematian. Hidup adalah tanggung jawab yg akan dipertanggungjawabkan di kehidupan setelah kematian itu. Aku melangitkan doa, semoga apa yg kita usahakan dan perjuangkan bisa cukup dipersembahkan sampai mendapat balasan yg pantas dan paling membahagiakan juga.
Akhir kata seorang muslim seharusnya menyadari bahwa tujuan hidupnya adalah untuk menghamba kpd Allah dan juga totalitas dalam menjalankan misi sebagai khalifah fil ard, semoga kita bisa menjadi orang2 yg sukses dalam pembelajaran kehidupan yg sementara ini aamiin..
Posting-an yang diunggah almarhumah Nabilla ini sontak dibanjiri komentar dari netizen.
Khalayak terkejut dengan unggahan yang bak firasat sebelum menjemput ajal.
"Innalillahi wa Innalillahi rojiun al fatihah???? terimakasih anak sholehah postingan ini sangat mengingatkan kita yg masih hidup bahwa kehidupan akan dimintai pertanggungjawabannya nanti"
"Kuat bgt energi nya smpe merinding lemes sumpah, Al Fatihah untuk dedek"
"Kenapaa ya orang mau MD, caption + feeling nya kuat banget"
"Captionnya, berbahagialah di surganya Allah, de"
"Bisa gini ya captionnya, feeling sekuat itu kah?"
Baca juga: 8 Fakta Kecelakaan Maut Bus SMK Depok, 11 Orang Tewas, Para Ortu Panik Nangis Cari Info Nasib Anak
Diwartakan sebelumnya, kecelakaan maut yang menimpa bus rombongan SMK Lingga Kencana memakan banyak korban.
Ada 11 orang yang dikabarkan tewas dalam kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana.
Meliputi sembilan siswa dan siswi SMK Lingga Kencana, satu guru, dan satu warga lokal.
Seluruh korban meninggal dunia kini telah dibawa ke RSUD Ciereng, Kabupaten Subang.
Sementara untuk korban luka berat, totalnya ada 27 orang.
Sedangkan korban luka ringan kurang dari 13 orang.
Sementara itu pesan terakhir guru SMK Lingga Kencana, Suprayogi (65), korban tewas kecelakaan maut, juga menuai perhatian.
Suprayogi dikenal idola para murid karena supel, sedangkan bagi rekannya, ia adalah sosok panutan.
Isak tangis keluarga Suprayogi pecah ketika jasad sang guru SMK Lingga Kencana tersebut tiba di rumah duka di Depok pada Minggu (12/5/2024) siang.
Dalam siaran langsung Tribun Jakarta terlihat, jasad Suprayogi sudah terbungkus kain hijau dalam keranda.
Keranda mayat Suprayogi tampak digotong secara ramai-ramai untuk dibawa ke rumah duka.
Terlihat bahwa rumah sang guru idola muridnya ini berada di kawasan pemukiman padat penduduk.
Mobil ambulans pun tampak bisa sampai mendekati kediaman keluarga almarhum.
Warga yang menggotong keranda mayat korban pun harus melalui gang kecil terlebih dahulu untuk sampai ke rumah duka.
Terlihat kedatangan jenazah almarhum disambut para pelayat yang sudah cukup ramai berdatangan.
Isak tangis pun pecah ketika keranda mayat Suprayogi diletakan di teras rumah sambil dikelilingi para pelayat.
Baca juga: Vina: Sebelum 7 Hari Tuai Kontroversi, Sutradara Bingung Film Mau Diboikot: Lo di Pihak Siapa?
"Kita pasrah aja, kita doain," ujar seorang pria di tengah suara tangisan yang didominasi perempuan di rumah duka Suprayogi, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Sejumlah anggota keluarga sampai terlihat terjongkok di samping jasad almarhum sambil mengelus-elus keranda mayat Suprayogi.
"Bapak ibu, kita doakan almarhum Bapak Suprayogi, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, dan keluarganya diberikan kesabaran, saya sebagai saksi bahwa beliau orang baik," ucap seorang ustaz sebelum memimpin doa.
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh salah satu adik almarhum, Zaenal Arifin (58).
"Semua orang di Parungbingung tahu dia orang yang ramah, suka bergaul dan komunikatif dengan semua orang," kata Zaenal.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu mengaku ketemu terakhir dengan Suprayogi pada saat Lebaran 2024 lalu.
"Saat ketemu terakhir, dia berpesan, 'Tolong rumah kamu dilihatin'. Saya tidak tahu itu pesan terakhirnya," ujar Zaenal.
Zaenal mengaku jarang berkomunikasi dengan Suprayogi, sehingga silaturahmi saat Lebaran 2024 kemarin menjadi pertemuan terakhir.
"Saya tiga tahun tidak ketemu beliau. Lebaran kemarin jadi pertemuan terakhir. Tetapi dia sosok kakak yang baik dan bertanggung jawab," tuturnya.
Menurut Zaenal, Suprayogi adalah guru senior yang menjadi panutan di SMK Lingga Kencana.
"Dia mengajar 15 tahun di sini. Yayasan Kesejahteraan Sosial ini kan tempat penampungan anak yatim."
"Ini yaysan sosial, bukan komersial. Jadi warga Parungbingung tahu seperti apa pengabdian kakak saya," tandasnya.
Suprayogi pergi meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Saat ini istrinya sedang dirawat di Rumah Sakit UI Depok karena cedera berat dalam kecelakaan bus tersebut.
| Awal Helwa Bachmid Kenalan Sama Habib Bahar hingga Ditelantarkan, Curhat Merasa Jadi Istri Cadangan |
|
|---|
| Suasana Baru Madura United Usai Kedatangan Carlos Parreira, Laskar Sapeh Kerrab Lebih Percaya Diri |
|
|---|
| Forkopimda Bondowoso Turun Langsung Redam Aksi Penggerudukan di Polsek Sempol |
|
|---|
| Sepi Senyap di Pringgitan, Keluarga Bupati Sugiri Sancoko Tak Lagi di Rumah Dinas Pasca OTT KPK |
|
|---|
| Dewan Tanggapi Soal Lahan Pertanian di Jombang yang Makin Menyusut, Akan Panggil Dinas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/unggahan-terakhir-siswi-SMK-Lingga-Kencana-korban-kecelakaan-bus-maut-Ciater.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.