Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Kesenjangan Gaji di Mojokerto Bikin Warga Enggan Bekerja di Bumi Majapahit, Orang Dalam Berperan

Kesenjangan Gaji di Mojokerto Bikin Warga Enggan Bekerja di Bumi Majapahit, Orang Dalam Berperan

|
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Mohammad Romadoni
Minimnya ketersediaan lowongan pekerjaan masih menjadi momok di Kabupaten Mojokerto. 

Dokter Ikfina menjelaskan bahwa memiliki ketangguhan dan daya juang dalam bekerja menjadi tantangan tersendiri untuk para pekerja saat ini.

Karena persaingan dalam mencari juga melibatkan berbagai daerah di luar Kabupaten Mojokerto.

Sehingga, diperlukan memupuk ketangguhan dan daya juang bekerja untuk seluruh angkatan kerja di Kabupaten Mojokerto, agar tidak kalah bersaing dengan para pencari kerja dari luar daerah.

"Jadi ini tugas kita bagaimana kita bisa mencetak tenaga-tenaga kerja yang handal, dan punya daya juang yang tangguh. Jadi ketangguhan ini memang penting, bagaimana kemudian bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan daya juangnya," cetusnya.

Dikatakan, Bupati Ikfina pihaknya mengapresiasi seluruh perusahaan yang berperan aktif dalam pelaksanaan job fair 2024, yang menjadi bagian dari pergerakan roda ekonomi di wilayah Kabupaten Mojokerto.

Dengan adanya Job Fair yang digelar Pemkab ini setidaknya dapat membuka sebanyak 3.220 lowongan kerja. 

Baca juga: Nasib Artis Dihujat Imbas Buka Donasi untuk Pengobatan Anaknya, Bantah Pengangguran: Belum Syuting

"Karena kita juga ingin para pencari kerja mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, dan perusahaan-perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang sesuai diinginkan," pungkasnya.

Plt Kepala Disnaker Kabupaten Mojokerto, Bambang Purwanto menambahkan angka pengangguran terbuka Kabupaten Mojokerto pada tahun 2021 mencapai 5,54 persen atau 33.033 jiwa, dan mengalami penurunan menjadi 4,83 persen atau setara dengan 31.221 di tahun 2022.

Sedangkan pada tahun 2023, angka pengangguran terbuka di Bumi Majapahit juga mengalami penurunan sebesar 4,67 persen atau setara dengan 30.219 jiwa.

"Adanya Job Fair dharapkan dapat menurunkan angka pengangguran sebesar 10 persen atau 3.000 orang terserap didunia kerja sesuai target di tahun 2024. Pelaksanaan job fair kali ini, terdapat 45 perusahaan yang tergabung dengan total lowongan kerja sebanyak 3.220 dan diikuti sedikitnya 6.939 peserta pencari kerja," ujar Bambang.

Menurut dia, saat ini sektor industri menjadi pioner dalam penyerapan tenaga kerja di Bumi Majapahit.

Apalagi tahun 2022 tercatat sedikitnya 174.991 orang atau 27,29 persen angkatan kerja yang bekerja disektor industri.

"Belum lagi Kabupaten Mojokerto juga menjadi pioner, karena UMK-nya cukup tinggi di angka Rp. 4.624.787. Sehingga ketika kami melaksanakan job fair ini banyak peserta-peserta yang ikut dari luar daerah," ucapnya.

Ia mengharapkan pelaku job fair nantinya dapat mempercepat bertemunya pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja, untuk percepatan penempatan tenaga kerja.

"Dapat menumbuhkan semangat berkompetisi secara sehat bagi pencari kerja, untuk mendapatkan pekerjaan tertentu sesuai keterampilannya," tandasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved