Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Gresik 2024

Ungkapan Kecewa Kades Sukorejo Gagal Maju Pilkada Gresik 2024 Jalur Independen: Gerakan Moral

Kepala Desa Sukorejo Fatkhur Rokhman kecewa gagal maju sebagai calon wakil Bupati jalur independen di Pilkada Gresik 2024

Penulis: Willy Abraham | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Andhi Sulandra (kiri) dan M. Fatkhur (kanan) saat mendaftar di KPU Gresik dalam artikel berjudul Kecewanya Kades Sukorejo Gagal Maju Pilkada Gresik 2024 Jalur Independen 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Kepala Desa Sukorejo Fatkhur Rokhman kecewa gagal maju sebagai calon wakil Bupati jalur independen di Pilkada Gresik 2024. Dikatakannya, kampanye gerakan demokrasi tidak mahal, bermoral dan bermanfaat pun gagal terlaksana.

Fatkhur sendiri pernah memimpin warganya demo di sebuah perusahaan di wilayah desanya. Pasalnya, banyak warga Sukorejo yang belum diterima kerja. Dia ingin memiliki kekuasaan lebih jauh lagi, tidak hanya sekadar kepala desa.

Dia pun maju, menjadi calon wakil Bupati berpasangan dengan Kepala Desa Randuboto, Andhi Sulandra. Keduanya sepakat maju jalur independen.

Namun pada hari terakhir dukungan yang terkumpul tidak mencapai batas minimal 72.150 jiwa dan minimal tersebar di 10 kecamatan.

"Jelas secara manusiawi kecewa, sebagai gerakan moral bagi teman-teman. Ayolah prihatin money politic pada pileg kemarin," ujar Fatkhur sapaan akrabnya, Senin (13/5/2024).

Disinggung mengenai berapa jumlah dukungan yang terkumpul, Fatkhur mengaku cukup banyak. Ditambah lagi, banyak relawan yang tersebar untuk memberi dukungan. Ada 10 ribu KTP. Adapula yang 50 ribu KTP.

Baca juga: 5 Hari Masa Pengajuan, Pilkada Kabupaten Malang 2024 Tanpa Calon Independen, Ada Tambahan Waktu?

"Kita kesulitan upload data, waktu sangat pendek, kita kemarin bukan main-main. Ini gerakan moral. Tidak ada by design. Ini murni bentuk tanggungjawab kami kepala desa yang selama ini dianggap banyak negatif maupun positif," tegasnya.

"Saya daftar ke KPU tidak bayar, gratis, demokrasi gratis cenderung gerakan moral. Sayangnya peluang jalur independen terbatas, tolong beri ruang besar kepada rakyat di luar partai," sambungnya.

Dikatakannya, banyak yang menyebut kepala desa haus kekuasaan. Padahal, ini merupakan gerakan moral untuk perbaikan demokrasi agar tidak semuanya dapat dinilai dengan uang. 

"Maju Bupati dan Wakil Bupati murni gerakan moral tidak semua kades brengsek, tidak semua kepala desa jelek," ucapnya.

Baca juga: Pilkada Ponorogo 2024: Usai Daftar di 3 Parpol, Kang Giri-Bunda Lisdyarita Juga Daftar ke Demokrat

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved