Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kondisi Bocah Depresi karena HP Dijual Tak Lagi Mengamuk, Ibu Belikan Ponsel Baru: Sudah Tenang

Kondisi Arya bocah depresi karena HP dijual ibu tanpa izin kini membaik. Ia tak lagi mengamuk dan sudah berobat.

Tribun Cirebon
Kondisi Arya bocah depresi karena HP dijual ibu tanpa izin kini membaik. Ia tak lagi mengamuk dan sudah berobat. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah Arya Randi Pratama (13), bocah depresi karena HP dijual ibu tanpa izin darinya belakangan menjadi perbincangan.

Arya merupakan bocah asal Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Ia membeli HP dengan hasil uang tabungan namun dijual ibu begitu saja untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Arya yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Alifyanto dan Siti Anita itu, sudah 10 bulan menderita depresi berat.

Kini kondisi Arya dikabarkan mulai membaik.

Setelah mendapatkan simpati dari publik, Arya sudah menjalani perawatan secara psikologis dan keadaannya berangsur membaik.

Baca juga: Ibu Bocah di Cirebon Depresi Gegara HP Ngaku Udah Izin, Uangnya untuk Kebutuhan dan Pengobatan Anak

Ibu Arya, Siti Anita mengatakan, staf Presiden Jokowi sempat mendatangi kediamannya untuk memberikan bantuan.

"Alhamdulillah dari pihak staf kepresidenan bapak Joko Widodo juga sudah memberikan bantuan untuk anak saya. 

Alhamdulillah sudah saya terima, terima kasih banyak bapak Jokowi," ungkap Siti Anita semringah, dikutip dari Tribun Jabar pada Sabtu (18/5/2024).

Karena banyaknya bantuan itu, Siti Anita pun akhirnya bisa membawa Arya berobat ke rumah sakit.

Kini diakui Siti, kondisi anaknya kian membaik dan tak lagi mengamuk, karena sudah rutin minum obat dari dokter kejiwaan.

"Alhamdulillah anak saya sekarang dalam keadaan sudah tenang, lebih santai karena sudah mendapatkan obat, obatnya sudah diminum. 

Sosok Arya, bocah asal Cirebon yang depresi karena handphone miliknya dijual sang ibu
Sosok Arya, bocah asal Cirebon yang depresi karena handphone miliknya dijual sang ibu (YouTube)

Anak saya udah enggak mengamuk lagi, intinya sudah alhamdulillah," imbuh Siti Anita.

Selain dari Presiden Jokowi, bantuan juga mengalir dari Dinsos Kota Cirebon.

"Aku sudah membawanya berobat ke rumah sakit. 

Alhamdulillah dari pihak Dinas Sosial sudah memberikan bantuannya berupa sembako dan kepedulian yang sangat membantu keadaan saya," ujar Siti Anita.

Tak cuma berobat, Siti Anita juga memberikan hadiah kepada Arya agar kondisinya kian membaik.

Arya juga sudah dibelikan HP baru untuk menggantikan ponsel yang sudah dijual.

"Sudah saya berikan (HP) dari uang yang bapak presiden berikan. Saya berikan HP ke Arya," akui Siti Anita.

Sementara itu, untuk urusan sekolah Arya sudah resmi lulus dari pendidikan dasar dan menunggu ijazah.

Baca juga: Usai Depresi, Arya Sudah Dibelikan HP & Sepeda Baru Sama Warga, Tapi Dijual Lagi Sama Ibunya: Izin

"Sekolahnya sudah bebas, jadi tinggal menunggu ijazah keluar. 

Jadi untuk sementara dirumahkan tidak ada aktivitas lagi di sekolah," kata Siti Anita.

Diberitakan sebelumnya, Anita warga asal Cirebon, Jawa Barat ini mengaku sudah 8 bulan tidak dinafkahi suaminya, Alip Yanto yang bekerja di luar daerah sebagai kuli bangunan.

"Saya bingung, saya gak kerja, saya ga jualan, terus juga keadaan itu, 8 bulan suami ga beri nafkah, saya bingung. Ada barang itu, ya saya jual buat makan sehari-hari," kata Anita penuh tangis.

Anita pun meminta izin kepada Arya untuk menjual barang satu-satunya itu.

Staf Kementerian Sekretariat Negara RI, Puput Hariadi saat mengunjungi rumah Arya Randi Pratama, bocah yang mengalami depresi beralamat di Kampung Gunungsari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Senin (13/5/2024).
Staf Kementerian Sekretariat Negara RI, Puput Hariadi saat mengunjungi rumah Arya Randi Pratama, bocah yang mengalami depresi beralamat di Kampung Gunungsari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Senin (13/5/2024). (Tribun Cirebon)

Bocah tersebut mengizinkan, namun terlihat anaknya menjadi kesal dan tidak terima, sehingga membuatnya murung dan mengalami depresi.

Ia bercerita anaknya menabung uang sejak kecil dan membeli handphone serta sepeda sendiri.

Namun kini ia sangat menyesal menjual HP milik anaknya, dan meminta bantuan agar dapat menyembuhkan sang anak.

"Ya saya menyesal, enggak mau jual hape anak kalau jadinya seperti ini," kata Siti Anita, Senin (13/5/2024).

"Saya juga ada rasa menyesal, cuma ya nasi sudah menjadi bubur, ga bisa dikembalikan," tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved