Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Penjelasan Dokter soal Pembalut Bekas Dicuci vs Dibiarkan, Isu Viral di Medsos, Singgung Bakteri

Perdebatan mengenai pembalut bekas dicuci atau dibiarkan viral di media sosial. Ini penjelasan dokter.

Editor: Olga Mardianita
Pexels
Perdebatan mengenai pembalut bekas dicuci atau dibiarkan tengah viral di media sosial. Lantas, seperti apa penjelasan dari dokter mengenai hal tersebut? 

Menurut dia, pembalut wanita bekas yang dicuci basah justru akan menjadi media yang tepat bagi bakteri berkembang biak.

Hal itu, rentan menjadi biang infeksi, apabila seseorang tidak rajin mencuci tangan dengan baik.

Baca juga: 7 Jenis Susu Bagus untuk Menu Diet Menurunkan Berat Badan, Bisa Meredakan PMS Jelang Menstruasi

"Kalau (habis dicuci) tergenang air, airnya itu kalau dalam jumlah banyak atau tergenang bisa menjadi tempat penularan bakteri (jika tidak dibersihkan dengan seksama)," lanjutnya.

Dia menambahkan, pembalut wanita lazim didesain dengan gel-gel kecil yang dapat menyerap darah, sehingga tidak menginfeksi penggunanya dalam waktu singkat, dan lebih higienis.

Apabila dicuci, gel itu berisiko keluar dan dikhawatirkan beracun.

Daripada dicuci, Andhika lebih menyarankan pembalut bekas dibungkus rapat dan langsung dibuang ke tempat sampah, terutama tempat sampah khusus pembalut.

"Gel tadi menginaktivasi dari zat darah tadi sehingga (menghasilkan) bahan yang tidak hazardous (berbahaya), tidak toksik bagi lingkungan," tambah dia.

Tak hanya pembalut wanita, imbuh dia, prinsip pembuangan yang sama juga berlaku bagi menstrual cup dan tampon.

Andhika mengungkapkan, bakteri dari darah haid tidak akan menyebar melalui udara.

Karena itu, pembalut bekas yang dibiarkan kering tidak menyebabkan bakteri menguap ke udara dan menimbulkan infeksi.

Dia menambahkan, pembalut bekas yang dibuang sebaiknya dibungkus dulu lalu dimusnahkan dengan cara dibakar.

Hal ini tidak menimbulkan infeksi karena bakterinya mati akibat suhu panas.
Namun, Andhika tidak menyarankann pembuangan sampah ini bagi awam atau masyarakat umum.

Pasalnya, kemungkinan bahan plastik pembalut bisa menghasilkan toksik jika dibakar dan asapnya terhirup.

Di sisi lain, ia mengungkapkan membuang pembalut bekas tanpa dicuci tidak membahayakan bagi petugas pengolah limbah, selama pemulung atau petugas pengolah sampah memakai alat perlindungan diri, seperti sarung tangan dan masker.

Darah menstruasi bisa menimbulkan infeksi jika tidak bersih mencuci tangan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved