Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Telanjur Bayar Rp 598 Juta, Sumarlim Nelangsa Anaknya Jadi ART Bukan Polwan, Sawah dan Kebun Dijual

Seorang ayah kehilangan Rp 598 juta demi anak jadi polwan. Pria itu bernama Carlim Sumarlim (56), seorang petani.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube Kompas TV
Telanjur Bayar Rp 598 Juta, Sumarlim Nelangsa Anaknya Jadi ART Bukan Polwan, Sawah dan Kebun Dijual 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ayah kehilangan Rp 598 juta demi anak jadi polwan.

Pria itu bernama Carlim Sumarlim (56), seorang petani.

Ia ditipu tiga oknum polisi yang janji meloloskan putrinya, Teti Rohaeti sebagai polisi.

Namun Sumarlim kaget saat anaknya malah jadi asisten rumah tangga atau ART.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi mengatakan, dua polisi yang menipu Sumarlim sudah diberhentikan secara tidak hormat.

“Kejadiannya kalau tidak salah tahun 2016. 

Dua anggota sudah dilakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) dan satu anggota masih diproses di Direktorat Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (21/5/2024).

Oknum berinisial AS disebut telah dipecat sejak 2004 karena terlibat kasus narkoba.

Kemudian, oknum berinisial YSF dipecat pada 2017 karena kasus pembuatan telegram serta berita palsu.

“Kemudian yang ketiga adalah saudari HP. Saat ini HP yang diduga melanggar kode etik profesi masih diproses oleh Direktorat Propam Polda,” ungkap Ade Ary, melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Nasib Bos di Surabaya Rugi 1 Miliar, Ditipu Pria Ngaku Pegawai Pertamina di Amerika Modal Omon-omon

Sementara kasus penipuan ini baru dilaporkan pada Agustus 2023.

Lebih lanjut, Ade Ary menerangkan, ketiga oknum polisi di atas bukanlah panitia penerimaan Polri.

Dengan kata lain, korban tidak didaftarkan menjadi calon anggota Polri melalui jalur resmi.

"Jadi tidak mendaftar secara ke panitia resmi. 

Proses penerimaan anggota Polri di Polda Metro sendiri sebenarnya sudah sangat transparan. 

Sistemnya itu ada namanya BETAH (bersih, transparan, akuntabel, dan humanis),” ucap Ade Ary.

Kronologi Penipuan

Dikutip dari Kompas TV, Carlim Sumarlim petani asal Desa Wanakerta, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat ditipu seseorang yang mengaku punya kenalan ‘orang dalam’ di tubuh Polri.

Ia bercerita, telah menyerahkan uang sebanyak Rp 598 juta kepada oknum tersebut supaya anaknya bisa menjadi polwan.

Peristiwa ini, kata Carlim, bermula saat dirinya didatangi oleh pria berinisial AS. AS adalah mantan anggota Polri dan tetangga di rasanya.

“Awalnya saya kan tidak ada minat anak saya daftar polisi, datanglah Bapak Tarya dan Pak AS yang mengiming-imingi suruh anak masuk ke kepolisian,” kata dia, Selasa.

Merasa tak punya cukup uang, Carlim kemudian menolak secara halus tawaran dari AS.

Namun, AS berupaya membujuk korban dan mengatakan bahwa Carlim bisa menjual beberapa asetnya supaya sang anak bisa menjadi polwan.

“Awalnya nolak saya, karena tidak punya uang, dia bilang ‘Sudah kebun jual saja, sawah jual aja, buat modalnya’,” tutur Carlim.

Baca juga: Demi Anak Jadi Polisi, Pria ini Bayar Rp 370 Juta, Baru Sadar saat Anak Tak Lolos Tes: Ketipu

Setelah menjual kebun dan sawah, Carlim menyerahkan uang tanda jadi sebesar Rp 200.000.000 kepada AS.

Ia bersama sang anak lalu bertolak ke Jakarta untuk bertemu dengan perempuan berinisial HP dan YSF.

Ketika bertemu dengan HP di sebuah asrama polisi, Carlim lalu menyerahkan uang tunai sebesar Rp 300.000.000.

“Cash. Sama Bu HP langsung dihitung uangnya terus bikin kwitansi,” kata Carlim.

Setelah menerima uang, anak Carlim kemudian dititipkan HP kepada YSF dengan dalih persiapan jelang tes masuk.

Kepada YSF, lanjut Carlim, dirinya turut memberikan uang dengan nilai Rp 98.000.000.

Namun, bukan menjadi polwan, anak Carlim disebut hanya dijadikan babysitter di kediaman YSF.

“Bekerja sebagai pembantu, baby sitter. 

Tadinya kan mau daftar polisi, ikut tes polisi, tapi ternyata di sana, di Jakarta dijadikan sebagai pembantu, baby sitter,” ungkap Carlim.

“Nggak didaftarin, nggak diproses dan yang lainnya,” sambung dia.

Sebelumnya, nasib pilu dialami oleh seorang pemuda yang merupakan peserta seleksi Bintara Polri Gelombang II tahun 2023, berinisial YR (20).

Pemuda yang tertipu tes polisi ini merupakan warga Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tersebut diketahui telah ditipu oleh seorang polisi berinisial SI.

SI mengaku bahwa dirinya bisa meluluskan YR menjadi bintara polisi dengan syarat memberikan uang Rp 600 juta.

Tak cukup sampai disitu, pelaku kembali meminta uang 150 juta ke orangtua korban agar anaknya, YR bisa lulus menjadi anggota polisi.

Akibat penipuan tersebut, pihak YR mengalami kerugian dengan total 750 juta rupiah.

Kisah pahit yang dialami oleh YR tersebut kini viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @memomedsos.

Baca juga: Mahasiswi Indonesia Nangis Ditipu Kerja Kuli di Jerman, Dikira Magang Program Kampus: 11 Jam Berdiri

Dalam keterangan unggahan tersebut, YR menceritakan bahwa saat itu sedang berlangsung seleksi penerimaan Bintara Polri Gelombang II Tahun 2023 di Polda Bengkulu.

YR pun tertarik untuk mengikuti seleksi tersebut. Namun sayangnya YR tidak berhasil melewati tahap administrasi sehingga menyebabkan kekecewaan bagi dirinya dan orang tua.

Setelah kegagalan tersebut, YR mengaku mendapat janji dari seseorang yang mengaku dapat membantu agar dirinya diterima sebagai anggota polisi.

Temannya mengarahkan YR dan orang tuanya kepada seseorang berinisial SI, yang mengklaim mampu memastikan kelulusan YR sebagai bintara polisi dengan imbalan pembayaran sejumlah uang.

Sayangnya, setelah uang diserahkan, YR tidak berhasil lulus seleksi menjadi anggota Polri.

Baca juga: Nasib Kakek Ingin Anak Cucunya Jadi PNS, Malah Ditipu Intel Gadungan, Uang Rp 40 Juta Melayang

Kejadian ini sontak membuat YR dan keluarganya kecewa. Lebih lanjut, YR menyebut bahwa terduga pelaku penipuan tersebut sudah ditangkap atas kasus penipuan setelah uangnya diserahkan.

Orangtua korban berharap agar uang yang telah diberikan dapat dikembalikan oleh pelaku.

YR menegaskan bahwa jumlah uang yang mencapai Rp 750 juta berasal dari hasil penjualan aset seperti rumah, tanah, mobil, dan tabungan orang tua yang habis akibat kejadian tersebut.

Unggahan Instagram yang menceritakan kisah pahit pemuda asal bengkulu itu kini beredar luas di media sosial. Unggahan itu sintak ramai oleh komentar-komentar warganet.

“750jt buka usaha balik modal, ternak ayam,lele ini mlah sogok menyogok udah jelas jelas.. masuk Polisi Gratis wkwk,” tulis @laode.reyhan.

“Bayangkan klo masuk hasil nyuap maka bakalan jadi polisi yg bisa disuap juga.. Baguslah.. mudah2an oknum seperti ini mati satu tumbuh seribu utk menipu calon2 bintara yg tidak jujur dr awal..,” tulis @williamulungputra.

“Tangkap ke 2 nya karena terlibat suap dan secara tidak langsung korban ini telah mencoreng nama baik institusi tersebut.. di satu sisi dia Korban penipuan di sisi yang lain dia pelaku suap demi mendapatkan seragam coklat” tulis @saepudin_1902.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved