Dedi Mulyadi Nangis Temui Ibu Pegi Kasus Vina Cirebon, Bongkar Rekam Jejak Keluarga Sebenarnya

TRIBUNJATIM.COM - Eks Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang juga aktif dalam menginformasikan kasus Pegi yang terlibat pembunuhan Vina Cirebon mengungkapkan informasi terbaru.

Pegi alias Perong yang akhirnya ditangkap kepolisian pada Selasa (21/5/2024) malam itu akhirnya ditemukan polisi.

Namun, Pegi sudah berganti nama menjadi Robi dan melakukan persembunyian identitasnya.

Dedi Mulyadi yang bergerak untuk mencari fakta-fakta terbaru dalam kasus itu nekat bertemu keluarga pelaku.

Ternyata, mantan suami Anne Ratna Mustika itu malah berlinang air mata.

Pertemuan dengan ibu Pegi, kata eks Bupati Purwakarta itu, membawa kesan mendalam bagi Dedi.

"Barusan saya sudah bertemu dengan ibunya Pegi, di mana air mata saya keluar karena bertemu dengan seorang ibu tuh (sedih), apalagi ibu yang mengalami kesusahan, hati saya tidak pernah bisa dibohongi," jelas dia.

Kata Dedi, Ibu Pegi juga menyampaikan, bahwa anaknya adalah seorang kuli bangunan di Bandung dan tidak berada di rumah saat peristiwa terjadi.

"Ibunya menyatakan ada saksinya, ada bapaknya, ada adiknya dan dia menyampaikan bahwa motor yang ada di rumahnya itu sudah lama mogok," katanya.

Dedi menegaskan, bahwa kedatangannya bukan untuk mendukung terpidana, melainkan untuk mendukung pengungkapan kasus ini secara objektif.

Baca juga: Pengakuan Pegi Jadi Tumbal Orang Berpangkat, Diminta Ibunya Jujur Soal Vina Cirebon: Allah Maha Tahu

"Kedatangan saya bukan mendukung ke terpidana, (tapi) saya mendukung kasus ini terungkap secara objektif."

"Saya mendukung kasus ini terungkap secara terbuka, saya mendukung kasus ini dibuka secara transparan, itu saja," ujarnya.

Dedi juga menyoroti, bahwa ramainya kasus ini dipicu oleh adanya film yang menggambarkan peristiwa tersebut dan asumsi bahwa para DPO adalah anak pejabat atau petinggi Polri.

"Yang paling utama kan, kasus ini muncul karena adanya film, sehingga jadi ramai. Kedua, kasus ini karena orang berasumsi bahwa para DPO-nya ini anak dari pejabat atau anak petinggi Polri."

"Sehingga menjadi menarik, kok polisi susah nangkap ya, karena anak pejabat atau petinggi polri," ucap Dedi.