Kebijakan Bupati Jember Tekan Angka Pernikahan Dini, Murid akan Dikeluarkan dari Sekolah Bila Nikah

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Bupati Jember Hendy Siswanto berencana akan mengeluarkan kebijakan untuk menekan angka dispensasi kawin pada tahun 2024.

Menurutnya, kebijakan itu nantinya dengan membuat fakta integritas dengan wali murid Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Bila ternyata anaknya ketahuan menikah diusia dini akan dikeluarkan dari dari sekolahnya.

"Tanda tangan fakta integritas itu dari orang tua siswa SMP itu, untuk menjamin anaknya tidak dinikahkan dini. Kalau ternyata dinikahkan dini anaknya akan kami keluarkan dari sekolah," ujar Hendy, Selasa (28/5/2024).

Hendy mengatakan rencana kebijakan itu, masih dalam perancangan tim ahli Pemkab Jember. Kata dia, untuk mengurai dampaknya bagi para siswa SMP ke depan.

Baca juga: Pulang Malam-malam, Mahasiswi Politeknik Jember Kena Begal di Probolinggo, Helm Sampai Pecah

"Untuk mencari bagaimana solusinya, jangan sampai kami buat kebijakan. Tetapi tidak ada solusinya," katanya.

Namun pada dasarnya dengan penandatangan fakta integritas itu. Kata Hendy, agar orang tua juga bertanggung jawab jika ternyata anaknya menikah di usia dini.

"Menikahkannya itu mudah, tetapi masa depan anaknya itu nanti bagaimana," imbuhnya.

Mengingat, kata dia, dari 1300 pemohon dispensasi kawin di Kantor Pengadilan Agama Jember, paling banyak itu anak yang masih SMP. Hal tersebut sangat memprihatinkan.

"Saya sendiri sedih melihat data itu. Tapi itu sudah terjadi harus bagaimana. Maka kami harus halangi dengan regulasi-regulasi dan rambu-rambu sebagai ikhtiar maksimal dari pemerintah," ucapnya.