Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Blitar

Resign Kerja Percetakan, Pria di Kota Blitar Raup Omzet Menggiurkan Berkat Ternak Burung Kenari

Keuletan Yuliono (43) alias Cak Geno, warga Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, berternak burung kenari sejak belasan tahun lalu

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Samsul Hadi
Yuliono menunjukkan hasil ternak burung kenari di rumahnya, Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Selasa (28/5/2024). 

Yuliono awalnya hanya memiliki tiga ekor burung kenari, dua betina dan satu jantan. Ia merasakan hasil dari ternak kenari lumayan dan menjanjikan.

"Tapi saya juga pernah rugi. Harga kenari sempat anjlok Rp 10.000 per ekor. Itu terjadi pada 2015-2018. Saya tetap bertahan ternak kenari," ujarnya.

Pada 2019, harga burung kenari mulai naik lagi. Apalagi ketika terjadi pandemi Covid-19, harga dan permintaan burung kenari naik drastis.

Yuliono kemudian mencari tambahan modal untuk mengembangkan ternak burung kenari. Ia menjual sepeda motor dan meminjam uang di bank untuk menambah modal ternak kenari.

Modal itu untuk membeli indukan burung kenari yang bagus. Ia membeli indukan burung kenari impor dari luar negeri.

Ia mendatangkan indukan burung kenari dari beberapa negara, antara lain Turki, Portugal dan Italia.

Harga satu ekor indukan burung kenari jantan impor sekitar Rp 5 juta, sedang harga satu ekor indukan burung kenari betina impor antara Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta.

Ia memiliki 11 ekor indukan burung kenari impor, 6 ekor jantan dan 5 ekor betina. "Sekarang saya memang fokus ternak burung kenari impor. Karena harganya bagus," katanya.

Dari indukan kenari impor itu, sekarang ia sudah memiliki hampir 50 ekor indukan burung kenari. Dari total itu, sekitar 25 ekor sampai 30 ekor merupakan indukan aktif produksi.

Dengan jumlah indukan itu, ia bisa menghasilkan 40 ekor sampai 50 ekor buru kenari sekali panen.

Masa satu periode panen ternak burung kenari sekitar 4-5 minggu atau sekitar 35-45 hari. "Sekali panen, rata-rata bisa menetaskan 40-50 ekor burung kenari," ujarnya.

Untuk harga jual burung kenari usia 4-5 minggu hasil ternak milik Yuliono bisa mencapai Rp 200.000 sampai Rp 2 juta per ekor.

Omzet Yuliono dari hasil ternak burung kenari rata-rata Rp 8 juta sampai Rp 15 juta tiap 40 hari.

"Kalau tiap panen dapat 40 ekor, diambil rata-rata minimal harga Rp 200.000 per ekor berarti sudah Rp 8 juta, itu minimal. Buat biaya perawatan sekitar Rp 1,5 juta per bulan. Sisanya buat ekonomi keluarga. Saat kondisi panen bagus, juga pernah dapat omzet Rp 15 juta sekali penen," katanya.

Menurutnya, saat ini harga burung kenari masih stabil. Terutama harga burung kenari hasil ternak dari indukan impor masih tetap mahal.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved