Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dahulukan Salat saat Dengar Azan, Aksi Adit Remaja Pemulung Tuai Pujian, Bawa Baju & Sarung Bersih

Mendahulukan salat begitu mendengar azan berkumandang, tabiat Adit tuai pujian.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/folkshitt
Tabiat Adit remaja pemulung dahulukan salat berjemaah di masjid tuai pujian 

"Ada yg tau kontak anak trsbt ada sedikit rejeki mau dibagikan"

"Dia paham. Hanya Allah sebagai penolong nya"

"fix gantengnya luar dalam yg bgini"

"CALON MILIARDER DI SURGAAAA"

Serupa, kisah bocah kelas 3 SD pulang sekolah rela jadi pemulung kumpulkan rongsok demi bantu orang tuanya juga jadi sorotan.

Dalam sehari, bocah berusia 11 tahun bernama Muhammad Ilun Zainul Huda tersebut bisa mengantongi Rp12 ribu.

Ilun merupakan warga Desa Gejagan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Di usianya yang masih belia, Ilun harus berjuang membantu kehidupan keluarga.

Bocah yang masih duduk di kelas 3 di SDN 2 Gejagan tersebut setiap harinya mencari rongsokan atau barang bekas.

Dalam sehari, Ilun mengaku bisa mendapatkan penghasilan antara Rp12.000-Rp50.000.

"Kadang Rp12.000, kadang Rp15.000, paling besar Rp50.000," ujar Ilun, Kamis (2/5/2024).

Sekadar diketahui, Ilun adalah anak dari pasangan Muhammad Nur Huda (38) dan Binti Astutik (34).

Ilun sendiri sudah melakoni aktivitas mencari rongsokan sejak menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) hingga kini duduk di bangku kelas 3 SD.

Bocah yang sempat viral di media sosial tersebut mengaku memiliki cita-cita untuk menjadi seorang polisi.

Kendati hasil yang didapat tidak seberapa, kata Ilun, tapi ia merasa senang karena dapat membantu kedua orang tuanya yang juga bekerja sebagai pemulung.

"Saya senang karena dapat membantu orang tua. Saya ingin kelak dapat membanggakan kedua orang tua," ucap bocah yang bercita-cita menjadi polisi tersebut.

Sementara ibu kandung Ilun, Binti Astutik, membenarkan bila anaknya memulung sepulang sekolah. 

Aktivitas tersebut dilakukan bersama dengan dirinya.

Menurut Binti, ia sebenarnya terpaksa mengajak anaknya memulung dari siang hingga malam hari. 

Akan tetapi, dirinya tak memiliki banyak pilihan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Sebenarnya saya ingin buka usaha mie ayam, namun modalnya belum ada," tutur Binti.

Binti melanjutkan, ia mengaku tidak malu mengajak anaknya untuk mengais rezeki. 

Justru ia merasa bangga karena dapat melatih mental dan kemandirian anaknya.

"Saya enggak malu cari rongsokan, karena ini melatih mental dan kemandirian Ilun," pungkas Binti.

Kisah Ilun (11), bocah asal Nganjuk, Jawa Timur, rela jadi pemulung demi bantu orang tua
Kisah Ilun (11), bocah asal Nganjuk, Jawa Timur, rela jadi pemulung demi bantu orang tua (ISTIMEWA)

Kepala Desa Gejagan, Dedy Nawan Mardiaz Krisna, membenarkan bahwa Ilun kerap membantu sang ibu mencari rongsokan.

"Memang pekerjaan ibunya memulung, kadang anaknya (Ilun) ikut," jelas Dedy.

Dedy menegaskan, keluarga Ilun mendapatkan berbagai bantuan sosial dari pemerintah, salah satunya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

"PKH sudah dapat, terus bantuan rumah tangga miskin untuk siswa SD dapat, dapat semuanya kok."

"Untuk bapaknya (Ilun) di rumah, ya serabutan," bebernya.

Menurut Dedy, ia sebenarnya sudah berkali-kali meminta Binti untuk tak mengajak anaknya mencari rongsokan.

Namun permintaan tersebut tak diindahkan oleh Binti.

Binti, kata Dedy, beralasan tetap mengajak anaknya mencari rongsokan karena di rumah tidak ada yang menjaga anaknya tersebut.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved