Tangis Haru Pasangan Jemaah Haji Indonesia Bertemu usai Terpisah 4 Hari di Madinah, Langsung Peluk

Setibanya di lobi, dia terus menanyakan keberadaan sang istri.

Sebelumnya, Dani dan empat orang lainnya tiba di kantor Daerah Kerja Haji Indonesia di Makkah sudah lengkap memakai ihram.

Ketika berbincang dengan tim Media Center Haji (MCH) 2024, Dani tak banyak mengeekspresikan soal kegelisahannya terpisah dengan sang belahan jiwa istrinya tercinta itu.

Ia adalah gambaran pria Lampung yang tangguh, pandai menyimpan resahnya.

Selama berbincang, Dani justru lebih banyak berkisah tentang masa mudanya.

"Saya dulu pernah ditawarin jadi Camat sama senior saya. Senior saya di APDN dulu wakil bupati Way Kanan di Lampung. Saya gak mau, saya pilih jadi Satpol PP saja," katanya, dikutip dari Tribunnews pada Rabu (29/5/2024).

Pria dua anak ini juga nyaris tak mengeluh soal mengapa ia akhirnya terpisah dari rombongan.

Baca juga: Sudah Lunasi Rp 516 Juta, Pasutri Kalsel Lemas Tak Ada di Daftar Jemaah Tanah Suci, Pelaku Sembunyi

Dani lebih pusing karena kehabisan rokok.

"Saya ini tak bawa apa-apa. Ini rokok tinggal dua bungkus, itu juga dikasih orang," katanya.

Segera setelah kopi dan rokoknya habis, beberapa anggota Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), termasuk jurnalis dari Media Center Haji, memintanya masuk mobil untuk berangkat umrah wajib ke Masjidil Haram.

"Sudah siap. Pokoknya sudah kopi, sudah rokok. Sarapan juga tadi sudah dikasih petugas (PPIH)," jawabnya.

Di mobil, ponsel jadulnya tak berhenti berdering. Telepon dari kerabat di Lampung bergantian masuk.

Dani memang baru bisa terhubung dengan keluarga karena ponselnya habis baterai.

Untungnya, di kantor Daerah Kerja Makkah ia dibantu oleh petugas untuk mengisi ulang daya.

"Ah tidak apa-apa aku. Ini sudah diantar sama jurnalis. Mau ke Ka'bah. Masuk tivi nanti aku," ujarnya menjawab pertanyaan anaknya di ujung telepon.