Berita Viral
Sosok Siswi SMA Purwokerto Diterima di 12 Univ Ternama Dunia, Sempat Down Diremehkan di Tanah Air
Inilah sosok siswi SMA yang akhirnya diterima di 12 universitas ternama di dunia setelah sempat diremehkan ketika masih di Tanah Air.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sosok berprestasi bernama Alivia Rahma Azzahra berbagi cerita perjuangannya menggapai impian.
Siswi SMA yang berasal dari Kabupaten Banyumas itu berhasil membuktikan kepada siapa saja yang meremehkannya.
Seorang siswi SMA Negeri 3 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Alivia Rahma Azzahra (18), diterima di 12 universitas ternama di dunia.
Universitas tersebut tersebar di Amerika, Kanada, Australia dan Belanda.
Namun rencananya, Alivia akan mengambil jurusan Teknik Mesin di University of California, Berkeley.
Remaja asal Desa Pejogol, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas ini menceritakan, diterima di universitas tersebut melalui Beasiswa Indonesia Maju Program Persiapan.
"Saya mengikuti pelatihan di Bali selama setahun saat pertengahan kelas XI. Ada empat anak dari Banyumas tahun ini yang mengikuti program yang sama," tutur Alivia saat dihubungi, akhir pekan kemarin, seperti dikutip TribunJatim.com via Kompas.com
Alivia mengatakan, seleksi yang dijalaninya cukup berat, yaitu seleksi bahasa Inggris, matematika, dan tes minat bakat. Terakhir, dilanjutkan dengan wawancara.
Lolosnya Alivia sempat membuat sejumlah orang terkejut, karena sekolahnya selama ini dikenal unggul dalam bidang olahraga.
Baca juga: Jadi Selingkuhan Pak Guru, Siswi SMA Salahkan Istri Sah dan Ngaku Terobsesi, Kini Merasa Difitnah
"Jujur SMA 3 adalah satu-satunya sekolah negeri di Purwokerto yang tidak masuk top 1.000 sekolah dan terkenal dengan olahraganya. Jadi orang-orang cukup terkejut saya yang bisa masuk ke beasiswa persiapan ini," katanya lagi.
Ternyata bukan perjuangan mudah bagi Alivia sampai dirinya bisa diterima di banyak universitas dunia.
Alivia mengaku, sempat ada sedikit rasa minder saat mengikuti seleksi.
Namun ia tak patah semangat dengan terus belajar.

Tetapi, hal itu memotivasinya hingga bisa meningkatkan kualitas persyaratan yang diajukan.
"Melihat banyak sekolah top dari daerah lain juga membuat minder. Jadi yang saya lakukan adalah belajar, mencari peluang untuk meningkatkan kualitas aplikasi pendaftaran saya ke universitas yang saya inginkan dan berdoa tentunya," kata dia.
Mental Alivia juga sempat down karena banyak orang yang mengatakan bahwa masuk kuliah di luar negeri lebih mudah dibanding dengan universitas di Tanah Air.
"Tapi setelah SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), ternyata teman-teman dari beasiswa luar negeri ini juga banyak yang diterima di perguruan tinggi negeri top 3 dalam negeri," ungkap dia.
Baca juga: Akhirnya Siswi SMA Minggat usai Dimarahi Ibu Kembali ke Rumah, Pulang Naik Ojol, Ayah: Sudah Ketemu
Alivia ingin kuliah di luar negeri karena melihat orang-orang di sekitarnya kuliah di luar negeri.
Namun kebanyakan, mereka kuliah jenjang S2.
"Kebanyakan orang di sekitar saya yang saya kagumi juga kuliah di luar negeri seperti om dan tante saya, tapi S2. Dan kebanyakan orang yang kuliah di luar negeri pasti S2, jadi saya berniat ingin kuliah di luar negeri dari S1. Dan ternyata ada kesempatan untuk itu," ujar Alivia.
Saat ini, Alivia sedang mengikuti pembekalan di Jakarta. Kemungkinan dia akan berangkat untuk kuliah pada Agustus nanti.
"Sekarang saya sedang mendalami pelajaran, ada kelas fisika, kimia, matematika, yang berhubungan dengan STEM (Science, Technology, Engineering and Math)," kata Alivia.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Purwokerto, Joko Budi Santoso mengatakan, Alivia berprestasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Alivia juga dikenal sosok yang ramah dan mudah bergaul.
"Alivia itu sosok yang ramah humble, dan komunikatif. Ia juga berprestasi dalam OSN. Kami para guru sering berkomunikasi dengannya dan berdiskusi menguatkan mentalnya untuk belajar," kata Joko.
Joko berharap, Alivia dapat menjadi inspirasi siswan yang lain untuk mengikuti jejaknya.
Terpisah, Ketua Komite Sekolah SMA Negeri 3 Purwokerto Agus Nur Hadie berpesan, kisah Alivia dapat menjadi motivasi teman-temannya agar tidak hanya mengukir prestasi tingkat nasional, tapi juga internasional.
"Semoga dengan adanya Alivia ini maka akan muncul Alivia Alivia lain," kata Agus.
Baca juga: Bu Aulia Kaget Dilabrak Siswi SD Cemburu soal Pak Guru yang Ditaksir, Murka Dikatai Bodoh: Ngelunjak
Para murid berprestasi di Indonesia sebenarnya ada banyak.
Seperti cerita lainnya yang dialami seorang siswa kemudian mendapat apresiasi dari publik figur dunia, Elon Musk.
Meski bersekolah jauh dari pusat kota, setidaknya 60 menit dari pusat Banyuwangi, pelajar SDN 1 Pesanggaran Banyuwangi ini mengukir momen hebat.
Felicia Dahayu, siswi kelas V di SD tersebut, mendapat kesempatan langka bertemu dengan pesohor teknologi, CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc, Elon Musk, di sela World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, Minggu (19/5/2024).
Felicia merupakan hasil dari pelatihan dengan metode “Smart Gasing” yang difasilitasi Pemkab Banyuwangi.
Baca juga: Sosok Siswi SD Banyuwangi Bikin Kagum Elon Musk, Berhasil Jawab Soal Matematika dari CEO Tesla Inc
Metode pembelajaran matematika ini dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia dan Pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI.
Sejak setahun lalu, Pemkab Banyuwangi menargetkan mencetak ribuan jagoan matematika lewat program tersebut.
Metode ini memadukan pengajaran matematika dengan pengembangan kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan musikal, logika matematika, hingga kinestetik.
Para pelajar yang mayoritas berada di desa yang berada jauh dari pusat Banyuwangi mendapat pelatihan tersebut, yaitu di Kecamatan Siliragung, Pesanggaran, Tegaldlimo, dan Bangorejo.
Felicia tinggal di Dusun Krajan, Siliragung, Banyuwangi.
Ibunya merupakan guru Taman Kanak-Kanak (TK) di desanya.
Pada peringatan Hari Jadi Banyuwangi, Desember 2023, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani memberikan penghargaan kepada Felicia sebagai “Warga Inspiratif.”
Baca juga: Sosok Sabrina Chairunnisa Kini Jadi Juri Preliminary Puteri Indonesia 2024, Punya Prestasi Mentereng
Baru-baru ini, Felicia juga didaulat berbagi pengetahuan matematika di Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih Jayapura.
Pertemuan Felicia dengan Elon Musk cukup menyita perhatian.
Felicia hadir bersama pelajar dari Papua, Jose Nerotou.
Dalam pertemuan tersebut, Elon Musk sempat memberikan tes kepada dua bocah tersebut.
"Felicia dan Jose mendapat tantangan dari Elon. Tantangan itu adalah pengerjaan soal integral. Salah satunya, mereka diminta menghitung turunan volume bola. Jawaban dari dua bocah ini sempat membuat kagum Elon," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang juga berada di Bali untuk bertemu Felicia yang juga dibersamai oleh Prof Yohanes.
Ipuk mengatakan, Felicia saat ini mendapat training khusus dari tim Prof Yohanes Surya, untuk menghadapi Olimpiade Matematika se-Asia, “Asia Science and Mathematics Olympiad for Primary and Secondary School (ASMOPSS)", yang diikuti para pelajar terbaik se-Asia, yang akan digelar tahun ini.
"Felicia bersama Jose mendapat training khusus dari tim Prof Surya dari Jakarta. Dia diajak Prof Surya di Bali, dan mendapat kesempatan bertemu Elon Musk," kata Ipuk.
Felicia terpilih oleh tim Prof Surya karena berhasil meraih juara di Olimpiade Matematika, di Bitung, Sulawesi, November 2023 lalu.
Selama satu tahun terakhir, Banyuwangi telah bekerja sama dengan Prof Yohanes Surya memberikan pelatihan berhitung cepat kepada para guru dan pelajar Banyuwangi, menggunakan metode gasing yang telah terbukti berhasil meningkatkan kemampuan matematika anak-anak.
Dengan metode pembelajaran gasing ini, anak-anak diajarkan lebih cepat belajar berhitung.
Gasing memanfaatkan lagu, latihan logika, otak kiri-kanan, hingga motorik dalam penerapannya.
“Matematika ini menjadi salah satu ilmu terpenting, ratunya ilmu pengetahuan. Ini sekaligus membentuk logika anak, kemampuan analisis, sehingga dengan dilatih matematika, mereka bisa menjadi anak hebat dan punya kemampuan analisis,” ujar Bupati Ipuk.
Itulah yang membuat sejak 2023 lalu, Ipuk bekerja sama dengan Prof Surya untuk memberikan pelatihan dan pengajaran kepada anak-anak Banyuwangi melalui program Smart Gasing Banyuwangi.
“Memang kita sengaja pada tahap awal menyasar para pelajar di desa-desa terlebih dahulu. Kita ingin dampingi lompatan para pelajar di desa, dan mereka harus bisa berprestasi setinggi mungkin,” ujar Ipuk.
"Semoga Felicia ini menjadi motivasi bagi anak-anak Banyuwangi terus mencintai ilmu-ilmu sains," tutup Ipuk.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Alivia Rahma Azzahra
siswi SMA Negeri 3 Purwokerto
Kabupaten Banyumas
Jawa Tengah
Teknik Mesin di University of California
Berkeley
Beasiswa Indonesia Maju Program Persiapan
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Rp25 Juta Dana Bantuan Operasional Sudah Cair, Tapi Ketua RT Malah Mumet |
![]() |
---|
Sosok Kolonel CHK Fredy Ferdian, Hakim Vonis Mati Kopda Bazarsah yang Tembak 3 Polisi di Lampung |
![]() |
---|
Alasan Dahlan Tiap Hari Bersihkan Jalan Tanpa Dibayar, Pernah Tak Bisa Jalan Normal |
![]() |
---|
Sosok 5 Jurnalis Al Jazeera Dibunuh Israel saat Berada di Tenda Pers Gaza, MUI Mengecam Keras |
![]() |
---|
Anyndha Tri Rahmawati, Anak Penjual Soto Diterima Kuliah di UGM karena Buat Pembasmi Rayap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.