Komposisi Sudah Pakem, Manajemen Persebaya Beri Sinyal Tak Ada Penambahan Komposisi Tim Pelatih

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Khairul Amin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Manajemen Persebaya Surabaya memberi sinyal tidak akan ada penambahan komposisi di jajaran tim pelatih.

Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi menyebut, komposisi jajaran tim pelatih musim lalu sudah cukup.

"Sejauh ini komposisinya masih seperti yang musim lalu, cuma nanti kita lihat dinamikanya seperti apa, karena kan kita juga masih belum dapat gambaran utuh dari PSSI," ungkap Candra Wahyudi, Selasa (4/6/2024).

"Karena ini masih simpang siur, katanya mau ada preseason dan sebagainya, tapi kami Persebaya siap semuanya," tambah Candra Wahyudi.

Komposisi Pelatih Persebaya musim 2023/2024 adalah pelatih kepala Paul Munster, asisten pelatih Uston Nawawi, pelatih kiper Benyamin Van Breukelen, pelatih Fisik Muhammad Alimuddin dan analis Rochmat Setiawan.

"Masalah tim pelatih nanti kami bicarakan sambil jalan. Tapi yang jelas komposisi kemarin sudah cukup pakem juga, kami juga ada analisis," kata Candra Wahyudi.

Sesuai rencana awal, skuad Bajul Ijo akan berlatih perdana menyambut kompetisi 2024/2025 minggu depan, atau minggu kedua bulan Juni 2024.

"Insyaallah minggu kedua Juni, latihan sudah bisa dimulai, tentu sambil menunggu kepastian kick off liga juga, yang kami dapat update dari liga bahwa Liga 1 mulai Agustus, cuma tanggal pastinya kapan, kami belum dapat kepastian, makanya perkiraan kami di pertengahan Juni, sehingga ada waktu 1,5 bulan persiapan," jelasnya.

Baca juga: Persebaya Tidak Mau Gegabah soal Wacana Kuota 8 Pemain Asing di Kompetisi Musim Depan

Meski sudah menentukan time line program persiapan tim menatap kompetisi 2024/2025, sejauh ini Persebaya belum mengumumkan skuad lengkap.

Candra hanya memberi sinyal bahwa 60 persen pemain lokal akan dipertahankan.

Pemain asing, baru dua pemain yang sudah resmi diumumkan, yakni Bruno Moreira dan Flavio Silva.

"Sudah dua pemain asing yang kami rilis. Nanti bertahap sambil nunggu kepastian regulasinya seperti apa," pungkas Candra Wahyudi.