Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Perhitungan Inflasi Month to Month di Tulungagung Turun, Beras Jadi Pemicu Utama

Perhitungan inflasi month to month April ke Mei 2024 di Tulungagung turun, beras masih menjadi pemicu utama.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Para pekerja Bulog Cabang Tulungagung menurunkan beras impor yang menjadi penyangga harga di Kabupaten Tulungagung, sebelum musim panen tiba, 2024. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Perhitungan inflasi month to month (bulan ke bulan) April ke Mei 2024 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), turun 0,47 persen.

Data ini mengacu pada perhitungan inflasi yang dilakukan oleh Kabupaten Tulungagung

Sementara perhitungan inflasi year to year (tahun ke tahun) mengalami kenaikan 3,8 persen.

Menurut Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, hitungan year to year tidak bisa menjadi patokan, karena tahun lalu Kabupaten Tulungagung tidak menghitung angka inflasinya sendiri.

Saat itu angka inflasi Kabupaten Tulungagung ikut ke Kota Kediri, dengan alasan mempunyai kesamaan.

"Jadi angka year to year bukan angka riil, karena tahun lalu kita belum ada hitungan. Yang riil month to month," jelas Heru Suseno, Selasa (4/6/2024).

Lanjutnya, penurunan inflasi ini tidak lepas dari kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tulungagung

Harga-harga di Kabupaten Tulungagung sempat naik di bulan Januari 2024 dan mencapai puncaknya pada Maret 2024.

Baca juga: Tekan Inflasi, Pj Bupati Lumajang Ajak Warga Tanam Sendiri Bahan Pangan di Pekarangan Rumah

Lalu harga mulai turun dan mencapai penurunan tertinggi pada Mei 2024, hingga deflasi 0,47 persen. 

"Upaya TPID juga luar biasa, seperti operasi pasar untuk stabilitas harga, sehingga sampai saat ini harga normal-normal saja," ujar Heru Suseno

Komoditas yang paling mempengaruhi inflasi adalah beras.

Bahan makanan pokok ini akan memicu inflasi jika ada kenaikan, meski hanya Rp 500 per kg.

Demikian juga, jika harga beras turun, maka juga akan memicu deflasi.

Saat ini Kabupaten Tulungagung masih masuk masa panen raya beras, sehingga cukup membantu stok.

Selain itu, menurut Heru Suseno, ada komitmen Bulog untuk menjaga stok beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga Desember 2024. 

Sebelumnya, harga bawang merah sempat melambung tinggi, namun tidak signifikan berpengaruh pada inflasi.

"Bawang merah tidak berpengaruh signifikan pada inflasi. Nomor satu tetap beras," pungkas Heru.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tulungagung, Mohammad Amin, mengatakan, ada 244 komoditas yang diteliti di pasar-pasar terpilih.

Namun dari semua komoditi ini, beras memegang bobot tertinggi pemicu inflasi

Jika beras mengalami kenaikan, maka akan ikut membuat kenaikan komponen lain.

Secara umum, kelompok makanan, minuman dan tembakau mempunyai andil paling tinggi terhadap deflasi  Mei 2024.  

"Kelompok ini juga berpengaruh besar pada inflasi bulan ke bulan, tahun ke tahun maupun tahun kalender. Inflasi kelompok ini sudah turun jika dibanding bulan sebelumnya," jelas Amin. 

Kelompok makanan, minuman dan tembakau turun pada inflasi month to month, Mei 2024 sebesar 0,47 persen.

Kelompok transportasi juga mengalami penurunan sebesar 0,05 persen.

Sementara kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,03 persen. 

Dari sisi komoditas yang menyumbang  deflasi atau penurunan inflasi adalah beras 0,37 persen, tomat 0,11 persen, angkutan antar kota 0,03 persen, ampela hati ayam 0,03 persen, dan kelapa 0,02 persen.

Disusul pepaya, cabai rawit, tarif kereta api, ikan bandeng/ikan bolu, dan tarif taksi online semuanya menyumbang deflasi 0,01 persen. 

Sedangkan komiditas yang menyumbang inflasi adalah bawang merah 0,06 persen, cabai merah 0,03 persen, perhiasan emas 0,03 persen, telur ayam ras 0,02 persen, dan gula pasir 0,02 persen.

Kemudian disusul kangkung, kentang, kubis, bawang putih, jeruk dan jagung manis masing-masing menyumbang inflasi 0,01 persen.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved