Haji 2024
Jelang Puncak Haji, Masjidil Haram Semakin Padat, 183.000 Jemaah Indonesia Sudah di Makkah
Masjidil Haram saat ini semakin padat oleh jemaah dari berbagai belahan dunia khususnya pada saat salat lima waktu.
Penulis: M Taufik | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, MAKKAH - Masjidil Haram saat ini semakin padat oleh jemaah dari berbagai belahan dunia khususnya pada saat salat lima waktu.
Jemaah dari Indonesia saja, terhitung sudah ada lebih dari 183.486 orang yang berada di Tanah Suci. Mereka terbagi dalam 468 kelompok terbang.
Dari jumlah itu, jemaah yang wafat saat ini berjumlah 47 orang. Rinciannya, wafat di Embarkasi 4 orang, di Madinah 16 orang, di Makkah 25 orang, dan di Bandara 2 orang.
Menjelang berakhirnya fase kedatangan jemaah haji (clossing date) pada 10 Juni 2024 mendatang, kondisi Masjidil Haram saat ini juga semakin padat.
Baca juga: Jalani Ibadah Haji 2024, ini Doa Witan Sulaeman pada Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026
Kondisi ini berdampak pula pada penumpukan jemaah di Terminal Syib Amir, menunggu atrian bus shalawat yang akan mengantar mereka kembali ke hotel setelah beribadah.
*Akibatnya, jemaah mengalami cukup kelelahan menunggu bus di terminal yang menjadi terminal sebagian besar bus shalawat jemaah Indonesia,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, Kamis (06/06/2024).
Untuk menghindari kepadatan jemaah di terminal bus, disarankan agar jemaah mengatur waktu kembali ke hotel, 30 menit -1 jam setelah salat.
Selain itu, ketika pulang salat Zuhur atau Ashar, jemaah agar mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa payung atau topi lebar untuk menghindari paparan langsung sinar matahari dan memicu dehidrasi di terminal.
Namun untuk kemaslahatan jemaah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah agar salat fardu dan ibadah sunnah lainnya dilakukan di musala hotel dan masjid yang berada di sekitar hotel.
Baca juga: Haji 2024: Sabtu Pagi, CJH Bojonegoro Tiba di Asrama Haji Surabaya, Berikut Rangkaian Kegiatannya
“Salat di masjid sekitar hotel memiliki nilai pahala yang sama dengan salat atau beribadah di Masjidil Haram. Jemaah juga agar tidak melakukan umrah berkali-kali sebelum puncak haji, keberadaan jemaah di Tanah Suci saat ini bukan untuk umrah berkali-kali tapi untuk berhaji yang membutuhkan ketahanan fisik terutama saat menjalani puncak haji mendatang,” kta dia.
Bagi jemaah yang baru tiba di Makkah, pelaksanaan umrah wajib dilakukan setelah cukup beristirahat dan mengatur waktu yang cukup leluasa bagi pelaksanaan umrah wajib di tengah kondisi masjid yang sangat padat, waktunya dikoordinasikan ketua kloter.
“Umrah wajib bagi jemaah lansia, risiko tinggi, jemaah sakit dan jemaah menggunakan kursi roda sebaiknya dilaksanakan setelah selesainya jemaah yang lain kecuali jemaah yang memiliki pendamping,” ujarnya.
Untuk menjaga kelancaran prosesi umrah wajib, Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU) yang menyertai jemaah agar bekerja sama dengan PPIH kloter.
2 Jamaah Haji Asal Tulungagung Masih Belum Bisa Pulang dari Tanah Suci, Alami Sakit |
![]() |
---|
Kloter Terakhir Haji Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air Sore ini, Bakal Disambut Pejabat dan PPIH |
![]() |
---|
Tuntas Pengecekan Barang Bawaan, Jamaah Haji asal Sampang Diperkirakan Sabtu Siang Tiba di Madura |
![]() |
---|
Pesawat Garuda Batal Terbang, Kepulangan Ratusan Jemaah Haji Embarkasi Makassar pun Tertunda |
![]() |
---|
Jemaah Haji Asal Jombang Meninggal di Pesawat saat akan Mendarat di Bandara Juanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.