Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Sempat Rp80 Ribu per Kg, Kini Harga Rajungan di Lamongan Anjlok hingga Dikeluhkan Nelayan

Harga rajungan hasil tangkapan nelayan Paciran Kabupaten Lamongan anjlok. Turunnya harga rajungan sejak empat bulan terakhir

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Hanif Manshuri
Rajungan yang harganya dikeluhkan nelayan Lamongan, Jumat (7/6/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Harga rajungan hasil tangkapan nelayan Paciran Kabupaten Lamongan anjlok.

Turunnya harga rajungan sejak empat bulan terakhir ini, yakni sejak Februari hingga kini belum ada tanda-tanda harga naik.

Empat bulan sudah masalah anjloknya harga rajungan di Lamongan belum berpihak pada nelayan, bahkan terus mengalami penurunan.

Kini harga yang bisa dinikmati para nelayan Lamongan berkisar hanya Rp 45 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 80 ribu per kilogram.

"Sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda kenaikan harga," kata seorang nelayan Paciran, Muhammad, Jumat (7/6/2024).

Terhitung dalam kurun waktu empat bulan ini, harga rajungan terus merosot sampai di harga Rp 45 ribu per kilogram.

Nelayan tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah dengan kondisi ini. Senua pabrikan yang ada di Paciran Lamongan belum juga bisa memberikan harapan.

Baca juga: Menderitanya Nelayan Rajungan di Paciran Lamongan karena Harga BBM Naik: Kondisi Sangat Sulit

"Pabrikan sih tetap membeli rajungan nalayan," katanya.

Diungkapkan, jika dikalkulasi antara harga rajungan dan biaya perbekalan untuk melaut, hasil nelayan cukup minim.

Perbekalan itu diantaranya, pembelian BBM, bekal makan, dan pembelian umpan berupa ikan belo, dan kepala ikan golok.

Biaya lain adalah pembelian alat penangkap rajungan yang namanya wuwu. Harga wuwu rata-rata Rp 15 ribu dengan total kebutuhan 600 biji per perahu.

" Biaya umpan sebanyak 20 Kilogram untuk sekali melaut rata-rata per perahu sebesar Rp 100 ribu," katanya.

Sementara nelayan yang berangkat mulai pukul 23.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB hasil tangkapan rata-rata hanya 10 kilogram.

"Musim rajungan mulai bulan 11 hingga 8. Puncak musim dari Januari- Juli," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved