Pilkada Surabaya 2024
Dwi Astutiek Daftar Bakal Calon Wali Kota Surabaya ke PSI, Shobikin Singgung Soal Peluang
Dwi Astutiek kembalikan berkas pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Surabaya ke PSI, Shobikin singgung soal peluang rekomendasi.
Penulis: Januar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jelang Pilwali Surabaya 2024, mulai bermunculan sejumlah nama yang akan meramaikannya.
Satu di antaranya Dwi Astutiek.
Bahkan, Dwi Astutiek sudah melakukan gerilia politik.
Dwi Astutiek berkunjung ke Kantor DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya, Jumat (7/6/2024).
Kehadiran perempuan yang dikenal cukup dekat dengan mantan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa itu, bukan sekadar silaturahmi biasa, tapi untuk mengembalikan berkas pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Surabaya untuk Pilkada Surabaya 2024.
Peraih Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga Surabaya itu, datang dengan ditemani beberapa orang dekatnya, termasuk beberapa pengurus Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya.
"Ini adalah ikhtiyar atas dorongan beberapa tokoh masyarakat, ormas sekaligus memenuhi panggilan dari beberapa tokoh partai politik," kata Dwi Astutiek, usai mengembalikan berkas pendaftaran bacawali di PSI.
Dia menambahkan, bukan hanya satu dua tokoh yang memotivasi dirinya untuk ikut berkompetisi dalam memperbaiki masa depan Surabaya. Namun ada banyak tokoh.
"Itu hanya lokal ya, karena ada yang dari Jakarta yang tidak elok kalau saya sampaikan di forum ini," terang perempuan yang kini menjabat Sekretaris Dewan Pendidikan Jawa Timur ini.
Dwi, panggilan akrab perempuan kelahiran 1971 tersebut, bercerita, belum lama ini, ada dua tokoh yang merayunya untuk mendampingi menjadi bakal calon wakil wali kota.
"Saya diundang di satu acara yang menghadirkan banyak orang. Eh, ternyata dalam acara tersebut beliau memperkenalkan diri sebagai calon wali kota dan mengenalkan saya sebagai calon pendampingnya. Kaget saya," ujar Dwi.
Baca juga: Terlihat Bersama di Surabaya, Hendy Setiono Dapat Restu Gibran Maju di Pilkada Surabaya 2024?
Dewan Pakar Muslimat NU Jawa Timur itu, menilai, siapapun memiliki hak untuk memberikan yang terbaik bagi warga Kota Surabaya. Yang penting semua calon wali kota harus siap-siap dibelejeti warga Surabaya dan tim seleksi dari partai politik.
"Kalau mau warga Surabaya lebih baik dan berdaya, ya sejak awal pemimpinnya harus bersih. Kalau ada orang yang mengurai tentang saya, ya tentu saya akan dengan senang hati menerima kritik dan cacian mereka," kata Dwi.
Dia juga mengaku, sebelum mendaftar ke PSI, sudah terlebih dahulu berkomunikasi dengan (plt) Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Shobikin.
Hasil komunikasi itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa dirinya segera menyerahkan berkas pendaftaran ke PSI.
Terpisah, Shobikin menilai, hingga saat ini hanya Dwi Astutik satu-satunya Bakal Calon Wali Kota Surabaya perempuan yang mendaftar ke PSI.
"Sebagai representasi perempuan, langkah bu Dwi Astutiek sungguh patut diapresiasi," ujar Shobikin.
Dalam pandangan PSI, keberanian Dwi Astutiek untuk mendaftar sebagai bakal calon wali kota, harus dimaknai sebagai langkah awal untuk berbuat yang terbaik demi warga Surabaya.
"Selain memiliki keberanian, bu Dwi juga telah menunjukkan niat baik untuk membangun Kota Surabaya. Itu merupakan nilai yang luar biasa," ujar Shobikin menegaskan.
Shobikin menambahkan, semua calon yang mendaftar memiliki peluang yang sama dalam mendapatkan rekomendasi dari PSI. Yang pasti partainya, sesuai arahan dan kebijakan DPP, akan sangat selektif menelusuri rekam jejak calon yang akan diusung.
"Kita pasti pelototi plus-minus tiap calon yang mendaftar ke PSI. Tapi keputusan akhirnya tetap di DPP. Kita hanya memfasilitasi saja," terang Shobikin.
Dia juga menjawab terkait peluang Dwi Astutiek.
"Yang pasti, yang tidak mendapatkan peluang adalah mereka yang tidak sejalan dengan DNA PSI, dan tidak memiliki komitmen dalam memberantas korupsi," ujar Shobikin.
Untuk diketahui, Dwi Astutiek mengembalikan formulir pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Surabaya ke PSI, ditemani 11 orang dari berbagai perwakilan komunitas dan organisasi. Di antaranya, Sekretaris Fatayat NU Kota Surabaya, Nuri Mardiana, Ketua Koordinator UMKM Surabaya Barat, Evy Puspita, Ketua Organda Surabaya, Sonhaji dan beberapa tokoh lain, seperti Norman Fauzi.
Dwi Astutiek
Partai Solidaritas Indonesia
PSI
Khofifah Indar Parawansa
Fatayat Nahdlatul Ulama
Shobikin
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Eri Cahyadi Jadi Wali Kota dengan Suara Tertinggi Nasional di Pilkada : Bentuk Apresiasi Warga |
![]() |
---|
Besok Penetapan Wali Kota Surabaya Terpilih, Eri Cahyadi Catat Rekor Cawali Suara Tertinggi Nasional |
![]() |
---|
Meski Tak Ada Sengketa Pilkada, Penetapan Wali Kota Surabaya Terpilih Tetap Tunggu MK |
![]() |
---|
KPU Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Menang 81,4 Persen |
![]() |
---|
Eri-Armuji Nyaris Raih 1 Juta Suara di Pilkada Surabaya 2024, Tim Pemenangan: Ini Sejarah! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.