Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Malang 2024

2 Kader Internal Daftar Calon Bupati Malang, Tim Penjaringan PDIP Buka-bukaan Soal Kabar Rekomendasi

Pemilihan kepada daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Malang menjadi perhatian khusus bagi PDI Perjuangan.  PDI Perjuangan memastikan bahwa setiap penda

Penulis: Purwanto | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO
Santoko, Wakil Ketua DPC Bidang Politik sekaligus Ketua Tim 5 Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati PDI Perjuangan Kabupaten Malang 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Purwanto

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pemilihan kepada daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Malang menjadi perhatian khusus bagi PDI Perjuangan

PDI Perjuangan memastikan bahwa setiap pendaftar bakal calon kepala daerah melalui partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri memiliki kesempatan sama untuk mendapatkan rekomendasi. Hal itupun berlaku juga di PDI Perjuangan Kabupaten Malang.

Perlu diketahui, di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ada dua nama yang pendaftar, yakni Bupati Malang, Sanusi, dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Gunawan Wibisono

Baik Sanusi maupun Gunawan saat ini sebetulnya masih belum mengantongi rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.

Tetapi, yang menjadi unik ialah pada beberapa kesempatan, Sanusi mengklaim mendapatkan rekomendasi berbekal surat penugasan yang sudah diterimanya beberapa waktu lalu.

Santoko, Wakil Ketua DPC Bidang Politik sekaligus Ketua Tim 5 Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati PDI Perjuangan Kabupaten Malang, menyampaikan bahwa sebagai kader yang berniat melanjutkan jabatannya dengan mencalonkan kembali lewat partai, maka wajar Sanusi memiliki optimisme untuk mendapatkan rekomendasi.

Baca juga: Bantahan PDIP Soal Kabar Rekomendasi Calon Bupati Malang Turun ke Sanusi: Hanya Surat Undangan

"Hanya yang perlu dipahami adalah, di PDI Perjuangan itu ada dua kader internal yang mendaftar lewat Tim 5 Penjaringan yang dibentuk oleh DPC PDI Perjuangan, dan keduanya mendaftar sebagai calon Bupati," kata Santoko, Kamis (13/6/2024).

Santoko juga menyampaikan bahwa, pendaftar lain yakni Gunawan bukanlah kader baru di PDI Perjuangan.

Gunawan sudah bergabung dengan PDI Perjuangan sejak 2014. Sedangkan, Sanusi memilih bermanuver dari PKB dan baru bergabung ke PDI Perjuangan pada 2020 lalu.

Dalam struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang sekarang, Gunawan masuk dalam jajaran wakil ketua. Sementara, Sanusi tidak ada dalam struktural itu.

"Artinya apa, jika mengutip pernyataan Sekjen DPP PDI Perjuangan Mas Hasto bahwa PDI Perjuangan akan memprioritaskan kader internal, maka keduanya sama-sama memiliki prioritas, bahkan peluang Abah Gunawan lebih tinggi mengingat posisinya sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang," ungkap Santoko.

Baca juga: Alasan Abah Gun Bulatkan Tekad Maju di Pilkada Malang 2024, Ungkap Hubungan dengan Sanusi

Terpisah, melalui sambungan telepon, Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif, Ekonomi Digital, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, Abdul Qodir menanggapi atas beberapa pernyataan Sanusi mengenai mandat maju di Pilkada mendatang.

"Menyikapi dinamika politik itu mudah, syarat pertamanya adalah kontruksi berpikirnya harus dibangun presisi dulu supaya emosinya gak naik turun macam orang main roller coaster," terang Adeng sapaan akrab Abdul Qodir

"Kalau Abah Sanusi mengatakan sudah mendapatkan penugasan oleh DPP sebagai calon Bupati dari PDI Perjuangan, bisa dipastikan itu hanya klaim sepihak, yang dibangun atas persepsi pribadi dalam memaknai surat undangan pemantapan dari DPP PDI Perjuangan," tegas Abdul Qodir.

Adeng mengamini pernyataan Santoko, dan meyakini bahwa DPP PDI Perjuangan tidak akan bertindak diskriminatif terhadap kadernya yang lain yakni Gunawan. 

Gunawan yang juga sedang menggunakan hak konstitusionalnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Malang sama-sama lewat PDI Perjuangan.

"DPP tidak akan bertindak diskriminatif dengan mengistimewakan Abah Sanusi, taruh kata benar klaim Abah Sanusi, pastinya oleh DPP Abah Gun akan dipanggil untuk diberi penjelasan alasan-alasan strategis partai mengapa kemudian kebijakan itu harus diambil, lah ini belum ada tanda-tanda mengarah ke sana kok," jelasnya.

Baca juga: Alasan Bupati Malang Sanusi Hadiri Acara Pembekalan Bacakada PKB, Singgung soal Taaruf

Sementara ditanya soal Tim 9 yang dikirim ke Bogor beberapa waktu lalu, Adeng mengungkapkan bahwa seluruh orang itu adalah tim pemenangan yang dibentuk oleh bakal calon, bukan dibentuk oleh DPP. 

Adeng pun tidak membeberkan secara detail nama-nama dalam tim itu, dan hanya diketahui jika Darmadi yang menjadi ketua tim.

"Supaya publik juga tidak bingung, jadi harus jelas. Dan masuknya nama Pak Darmadi sebagai Ketua Tim Pemenangan bakal calon dari Abah Sanusi, kapasitasnya tidak mewakili statusnya sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, artinya itu Pak Darmadi selaku pribadi, karena terbentuknya sembilan orang Tim Pemenangan tersebut tidak dibahas dalam rapat DPC," bebernya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, awalnya ada empat pengurus DPC PDI Perjuangan yang ditarik ke dalam Tim 9 itu, tetapi kemudian memilih mengundurkan diri.

Alasan mereka, menjaga soliditas struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang, mengingat juga Gunawan ada dalam jajaran tersebut.

"Saya berharap Abah Sanusi lebih sabar dalam menunggu turunnya rekomendasi dari DPP. Berkompetisi dengan kawan sejawat tak perlu dilakukan dengan keras," ungkap Adeng

"Demi menjaga kondusifitas dan netralitas DPC, klaim-klaim sepihak tak perlu terus di proklamirkan karena akan menghasilkan polarisasi, bagaimana seandainya muncul kemungkinan, publik kadung dijejali hope, tapi ternyata yang dimaksud adalah wish," pungkas Adeng. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved