Berita Viral
Turis Pakistan di Bali Pesan Makan 38 Kali Pakai Bukti Transfer Palsu, Pemilik Resto Rugi Rp29 Juta
Seorang warga negara asing (WNA) asal Pakistan di Bali menipu pemilik restoran dengan bukti transfer palsu.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang warga negara asing (WNA) asal Pakistan di Bali menipu pemilik restoran dengan bukti transfer palsu.
Akibat kelakuannya itu, pemilik restoran mengalami kerugian mencapai Rp29.868.900.
Pelaku berinisial OF (32) dan kini telah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Ia memesan makanan berkali-kali menggunakan bukti transfer palsu di sebuah kafe di Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mengwi Kompol I Ketut Adnyana mengungkapkan, aksi penipuan yang dilakukan turis pria ini berlangsung selama tiga bulan terhitung sejak 16 April hingga 7 Juni 2024.
"Pelaku memesan makanan berkali-kali namun pelaku mengirimkan bukti transfer pembayaran fiktif kepada korban atau pelapor," kata dia dalam keterangan tertulis pada Rabu (12/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kronologi 3 Turis Foto Pamer Pantat di Bromo, Berangkat dari Malang, Kini Meminta Maaf
Adnyana menjelaskan, kasus ini terungkap setelah salah satu karyawan restoran tersebut menerima pesanan makanan, namun dengan bukti transfer atas nama Vikas Chahal pada Jumat (7/6/2024) sekitar pukul 15.00 Wita.
Saat itu, pelaku memesan berbagai makanan dan 11 botol bir dengan total pembayaran Rp Rp 1.025.100.
Karena merasa curiga, karyawan kemudian melaporkan kepada korban TJM, selaku pemilik restoran, terkait dugaan adanya aksi scam atau penipuan oleh pelaku.
Namun, korban tetap meminta karyawannya untuk melayani pesanan tersebut.
Selanjutnya, korban meminta kepada karyawannya untuk mengecek riwayat pemesanan atas nama yang tertera di bukti transfer tersebut.
Setelah dicek, tercatat riwayat pemesanan atas nama Vikas berlangsung sejak 16 April hingga 7 Juni 2024, dengan beraneka jumlah barang dan harga yang berbeda-beda.
"Memang benar ada riwayat bukti transfer atas nama Vikas ke rekening bisnis PT Conscious Food Collective, namun setelah dicek ternyata tidak ada uang sama sekali yang masuk ke rekening bisnis tersebut," kata dia.
Atas kejadian tersebut, pemilik langsung membuat laporan di Polsek Mengwi.
Petugas yang menerima laporan kemudian langsung melakukan penyelidikan.
Berbekal data yang diperoleh, tim Opsnal Polsek Mengwi kemudian melakukan penangkapan terhadap pelaku di sebuah penginapan wilayah Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, pada Sabtu (8/6/2024) sekitar pukul 18.30 Wita.
"Pelaku (mengakui) memesan makanan sebanyak 38 kali dengan bukti transfer yang pelaku kirimkan ke restoran sebanyak 32 kali, dan makanan yang dipesan oleh pelaku dikonsumsinya sendiri," kata dia.
Atas perbuatannya, turis pria itu dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman penjara maksimal selama 5 tahun.
Baca juga: Pasca Musibah Turis China Jatuh ke Jurang, Spot Selfie di Hutan Mati Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup
Sementara itu kejadian serupa, seorang Warga Negara Asing (WNA) asal India tampak berbuat ulah di Nusa Penida, Bali, Minggu (9/6/2024).
WNA India itu ricuh dengan driver lokal.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di destinasi wisata Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali menjadi viral di media sosial.
Kericuhan itu terekam hingga videonya viral di media sosial.
Tampak kerumunan orang terlibat keributan di salah satu lokasi foto di pantai tersebut.
Dalam narasi yang beredar, keributan tersebut dipicu karena wisatawan tersebut melontarkan kata-kata tidak pantas kepada para driver lokal setelah menegur perbuatan wisatawan itu.
Bahkan wisatawan itu sampai menarik kerah si driver hingga memicu amarah driver yang lainnya.
Seorang driver tampak menendang wisatawan itu karena tidak mengindahkan instruksi untuk mengantre berfoto.
Baca juga: Beda dari Intan Nurliana, Turis Korea Selatan Kritik Jalanan Indonesia Malah Banjir Dukungan
Video itu kemudian menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @balinews.id pada Minggu (9/6/2024).
Diketahui, kericuhan itu terjadi di Pantai Kelingking wilayah Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida, Bali pada Sabtu (8/6/2024) sekira pukul 18.00 Wita.
Driver lokal yang terlibat dalam keributan itu bernama I Made Setop Gumada warga Desa Kutampi Kaler.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Nusa Penida, Kompol Ida Bagus Putra Sumerta.
"Dari hasil penyelidikan kami, orang yang terlihat dalam video tersebut bernama I Made Setop Gumada asal Desa Kutampi Kaler. Dalam video, dirinya terlihat menendang ke arah WNA tersebut," ujarnya pada Minggu (9/6/2024), dikutip TribunBali.com.
Kepolisian sempat meminta keterangan kepada I Made Setop Gumada terkait peristiwa tersebut.
Kericuhan itu berawal dari WNA asal India yang ingin melakukan aktivitas foto di Pantai Kelingking.
Hanya saja WNA itu tidak mau mengikuti aturan mengantre.
Baca juga: Sandiaga Uno Minta Rakyat Tak Hujat Turis Malaysia Beri Indonesia Rating 0, Siapkan Solusi: Terpicu
WNA itu justru berulah dengan duduk meja dan menaikkan kakinya di atas.
Sehingga wisatawan lain terganggu lantaran harus melewati bawah kaki WNA asal India itu.
"Bahkan dari keterangan warga, WNA itu malah berulah dengan duduk di atas meja dan menaikan kakinya ke atas. Sehingga wisatawan lain yang hendak berfoto, harus lewat ke bawah kakinya," ungkap Putra Sumerta.
Beberapa driver lokal sudah sempat memberitahu baik-baik agar wisatawan itu untuk bersedia menunggu di bawah untuk antre berfoto.
Hanya saja wisatawan itu justru tidak terima dan melontarkan kata-kata tidak pantas ke semua driver yang berkumpul di lokasi tersebut.
Para driver di lokasi itu terprovokasi dan terjadilah kericuhan tersebut.
Bahkan WNA tersebut sempat memegang kerah baju seorang driver dan melontarkan nada ancaman.
Sampai akhirnya keduanya saling dorong, dan Made Gunada yang berada di lokasi itu terdorong dan terkena pukulan hingga kaca matanya pecah.
Sehingga bagian kepala Gumada terluka akibat terkena pecahan kaca mata.
"Kejadian tersebut dirinya (Made Gumada) merasa emosi dan setelah mendapatkan kesempatan, dirinya menendang WNA tersebut seperti yang terekam pada video yang beredar. Selang beberapa lama, keributan tersebut dapat diredam," ungkap Sumerta.
Menurutnya, WNA yang terlibat keributan sudah meninggalkan Nusa Penida.
Sementara sampai Minggu (9/6/2024), belum ada pihak yang melapor ke Mapolsek Nusa Penida terkait dengan peristiwa tersebut.
Meski demikian, jajaran kepolisian tetap melakukan penelusuran terkait keributan tersebut.
"Kami juga mencari pihak-pihak yang terekam terlibat dalam kejadian tersebut," ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
| Rombongan Travel Syok Makan Seafood Digetok Rp16 Juta, Penjual Ngotot Tak Salah Hitung: Harga Ekspor |
|
|---|
| Wanita Dilecehkan saat Salat di Masjid, CCTV Rekam Tingkah Bejat Pelaku ketika Korban Sujud |
|
|---|
| Keluarga Ikhlas Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia Karena Tersengat Lebah, Anak Lain Dirawat Intensif |
|
|---|
| Hukuman Bripda Oschar usai Menganiaya Disabilitas Hingga Tewas, Alasannya Dikuak Polisi |
|
|---|
| Nasib Wabup yang Hajar Kepala Dapur SPPG, BGN Tetap Lapor Polisi Meski Pejabat Minta Maaf |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/turis-pesan-makan-pakai-bukti-transfer-palsu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.