Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Nikmatnya Kemurnian Susu Ladok Khas Pegunungan Argo Lawe di Trenggalek 

Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, dikenal sebagai daerah penghasil susu murni terbaik di Kabupaten Trenggalek.

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Susu Ladok Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek Mempunyai 3 Kemasan dengan Pilihan 8 Varian Rasa, Sabtu (15/6/2024) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, dikenal sebagai daerah penghasil susu murni terbaik di Kabupaten Trenggalek.

Puluhan warga desa yang berada di ketinggian 800 Mdpl tersebut berprofesi sebagai petani sekaligus peternak sapi perah.

Setiap hari, mereka bisa menjual ratusan liter susu murni ke perusahaan susu ternama yang mengambilnya langsung ke Desa Tanggaran.

Sayangnya susu tersebut dibeli dengan harga relatif rendah. Seorang warga Desa Tanggaran, Edi Suwito menuturkan satu liter susu murni dihargai Rp 7.300.

Baca juga: Lima Komisioner KPU Trenggalek Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, Ada Tiga Wajah Baru

Edi pun berpikir untuk meningkatkan nilai jual susu murni dengan harapan kesejahteraan peternak sapi perah di desanya bisa meningkat.

Berangkat dari situ, di tahun 2015 Edi mendirikan "Susu Ladok" yang merupakan kependekan dari Susu Lanang Wedok (Susu Laki-laki dan Perempuan). 

"Nama tersebut diambil dari nama pegunungan yang ada di Kecamatan Pule yaitu Argo Lawe, Argo artinya gunung, lalu Lawe juga kependekan dari Lanang Wedok," kata Edi, Jumat (14/6/2024).

Dari rumahnya yang berada di Dusun Krajan, ia mengolah susu murni untuk dijadikan susu pasteurisasi. Di awal usahanya ia mencoba untuk membeli 5 sampai 10 liter susu dari peternak. Susu tersebut ia rebus lalu dipilah - pilah untuk diberi perasa.

"Tidak setiap hari ada yang beli, kadang 2 hari sekali baru ada yang beli. Produksinya juga 3 hari sekali," ucap Edi.

Untungnya Susu Ladok disimpan di dalam lemari pembeku sehingga tidak mudah basi. Dagangannya tersebut ia jajakan ke rumah-rumah tetangga dan sejumlah sekolah yang ada di Kecamatan Pule.

Tidak setiap hari laris manis, namun Edi tak menyerah, di sela-sela kesibukannya sebagai petani ia tetap getol menjalankan usaha sampingannya tersebut.

Baca juga: Mas Ipin-Syah Dipanggil DPP PDI Perjuangan, KIM Trenggalek Gelar Rapat Terbatas

Kabar baik datang saat Pemerintah Kabupaten Trenggalek mempunyai program Gerimis (Gerakan Minum Susu).

"Sekolah Dasar di Desa Tanggaran mendapatkan program tersebut, lalu berlangganan susu saya," ucap Edi.

Setiap hari, pihak sekolah membeli Susu Ladok sebanyak 200 hingga 300 botol kemasan 200 mililiter. Namun karena anggaran yang terbatas kondisi tersebut hanya berjalan beberapa Minggu. Edi harus kembali memutar otak untuk bisa memasarkan kembali Susu Ladok-nya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved