Berita Trenggalek
Nikmatnya Kemurnian Susu Ladok Khas Pegunungan Argo Lawe di Trenggalek
Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, dikenal sebagai daerah penghasil susu murni terbaik di Kabupaten Trenggalek.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, dikenal sebagai daerah penghasil susu murni terbaik di Kabupaten Trenggalek.
Puluhan warga desa yang berada di ketinggian 800 Mdpl tersebut berprofesi sebagai petani sekaligus peternak sapi perah.
Setiap hari, mereka bisa menjual ratusan liter susu murni ke perusahaan susu ternama yang mengambilnya langsung ke Desa Tanggaran.
Sayangnya susu tersebut dibeli dengan harga relatif rendah. Seorang warga Desa Tanggaran, Edi Suwito menuturkan satu liter susu murni dihargai Rp 7.300.
Baca juga: Lima Komisioner KPU Trenggalek Periode 2024-2029 Resmi Dilantik, Ada Tiga Wajah Baru
Edi pun berpikir untuk meningkatkan nilai jual susu murni dengan harapan kesejahteraan peternak sapi perah di desanya bisa meningkat.
Berangkat dari situ, di tahun 2015 Edi mendirikan "Susu Ladok" yang merupakan kependekan dari Susu Lanang Wedok (Susu Laki-laki dan Perempuan).
"Nama tersebut diambil dari nama pegunungan yang ada di Kecamatan Pule yaitu Argo Lawe, Argo artinya gunung, lalu Lawe juga kependekan dari Lanang Wedok," kata Edi, Jumat (14/6/2024).
Dari rumahnya yang berada di Dusun Krajan, ia mengolah susu murni untuk dijadikan susu pasteurisasi. Di awal usahanya ia mencoba untuk membeli 5 sampai 10 liter susu dari peternak. Susu tersebut ia rebus lalu dipilah - pilah untuk diberi perasa.
"Tidak setiap hari ada yang beli, kadang 2 hari sekali baru ada yang beli. Produksinya juga 3 hari sekali," ucap Edi.
Untungnya Susu Ladok disimpan di dalam lemari pembeku sehingga tidak mudah basi. Dagangannya tersebut ia jajakan ke rumah-rumah tetangga dan sejumlah sekolah yang ada di Kecamatan Pule.
Tidak setiap hari laris manis, namun Edi tak menyerah, di sela-sela kesibukannya sebagai petani ia tetap getol menjalankan usaha sampingannya tersebut.
Baca juga: Mas Ipin-Syah Dipanggil DPP PDI Perjuangan, KIM Trenggalek Gelar Rapat Terbatas
Kabar baik datang saat Pemerintah Kabupaten Trenggalek mempunyai program Gerimis (Gerakan Minum Susu).
"Sekolah Dasar di Desa Tanggaran mendapatkan program tersebut, lalu berlangganan susu saya," ucap Edi.
Setiap hari, pihak sekolah membeli Susu Ladok sebanyak 200 hingga 300 botol kemasan 200 mililiter. Namun karena anggaran yang terbatas kondisi tersebut hanya berjalan beberapa Minggu. Edi harus kembali memutar otak untuk bisa memasarkan kembali Susu Ladok-nya.
Salah satu usahanya adalah dengan berjualan di Car Free Day (CFD) Alun-alun Trenggalek. Walaupun harus menempuh jarak hampir satu jam, Edi tetap melakukannya.
Usahanya pun tidak sia-sia, sedikit demi sedikit Susu Ladok mulai dikenal dan jualannya di CFD tersebut perlahan naik.
Edi mengungkapkan rahasia menarik pelanggan adalah dengan menjamin kemurnian susu yang ia jual.
"Sampai akhirnya pemerintah kabupaten menawari saya untuk mengisi dagangan di Milk House (Jalan Brigjen Soetran) dan Galeri Gemilang (Jalan Panglima Sudirman)," jelasnya.
Dari situ, Susu Ladok semakin naik daun, Pemkab Trenggalek juga selalu memberikan informasi jika ada even besar dan menyediakan stan khusus untuk UMKM Kabupaten Trenggalek termasuk Susu Ladok.
Dari situ tamu-tamu dari luar daerahpun menjadi tahu Susu Ladok sehingga banyak yang mulai meminta untuk mengirimkan ke luar kota.
Edi mengatakan saat ini ia mempunyai pelanggan tetap yang berada di luar kabupaten Trenggalek, mulai dari Kabupaten Ponorogo, Pacitan, dan Kabupaten Tulungagung.
"Alhamdulillah saat ini penjualan mulai stabil. Setiap hari kita bisa mengolah 60 liter susu murni," kata Edi.
Cita - cita Edi untuk memberi nilai tambah susu murni khas Desa Tanggaran pun mulai terwujud. Jika peternak menjual susu murni ke perusahaan dengan harga Rp 7.300 per liter, Edi berani membelinya dengan harga Rp 8.500 per liter.
Selain itu Edi juga mempekerjakan lima orang tetangganya yang setiap hari membantunya di dapur produksi.
Susu Ladok mempunyai 3 kemasan, yang pertama kemasan botol 200 militer dengan harga Rp 5 ribu, lalu kemasan botol 250 mililiter dengan harga Rp 7 ribu, dua kemasan tersebut mempunyai 8 varian rasa. Sedangkan kemasan terakhir adalah susu murni 1 liter yang dijual dengan harga Rp 15 ribu.
"Kita optimis usaha ini akan terus berkembang karena kita punya motivasi menjaga kualitas dan kemurnian susu kita. Dengan begitu susu kita mempunyai nutrisi yang bagus, gizinya juga masih utuh karena tidak ada campuran lain," pungkasnya.
Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
![]() |
---|
Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
![]() |
---|
Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
![]() |
---|
Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
![]() |
---|
Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.