Berita Viral
Usir Penyewa yang Nunggak, Juragan Kontrakan Syok Dapat Tagihan Listrik Rp10 Juta, Rumah Tak Dirawat
Seorang juragan kontrakan syok dapat tagihan listrik Rp 10 juta akibat ulah penyewa pertama rumahnya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang juragan kontrakan syok dapat tagihan listrik dan air Rp 10 juta akibat ulah penyewa pertama rumahnya.
Juragan kontrakan di Malaysia ini pun membongkar apa yang dilakukan si penyewa.
Ia pun mengalami kerugian lain.
Di antaranya adalah kondisi rumah yang menjadi buruk.
Dikutip dari mStar, melalui postingan di halaman x, seorang pemilik kontrakan, sebut saja Husain menceritakan pengalaman buruk yang dialaminya setelah rumahnya dijadikan rumah kontrakan.
Padahal, kata dia, rumah tersebut merupakan unit baru dan belum ditempati siapa pun termasuk keluarganya sendiri.
“Saya belum pernah tinggal di rumah ini, dia orang ‘resmi’ pertama… setelah setahun lebih menyewa, dia belum membayar sewa selama tiga bulan terakhir.
Jadi saya kirimkan surat pemutusan kontrak.
“Saat pertama kali mau masuk sewa, saya tidak berbasa-basi saat mengatakan ingin melakukan itu, tapi saya bilang itu tidak sama dengan melakukannya,” ujarnya, melansir dari TribunTrends.
Baca juga: Nasib Artis Jadi Istri Pejabat Tinggal di Kontrakan Banyak Kecoa & Kejatuhan Tikus, Rindu Ibukota
Menurut pria ini, selain masalah pembayaran sewa, ia juga dikejutkan dengan besarnya tunggakan tagihan listrik dan air yang mencapai RM3.000 (Rp 10,4 juta).
“Saya bahkan tidak tahu berapa orang yang duduk di rumah itu. Saat penandatanganan perjanjian, yang ada hanya suami istri dan dua orang anak.
“Tapi tagihan listriknya sampai RM2.200 (Rp 7,6 juta), tagihan air RM593 (Rp 2 juta).
Saya duduk bersama istri saya dan tagihan air selalu kurang dari RM20 sebulan sampai saya bilang dia menjalankan tempat cuci mobil di rumah itu,” katanya lagi.
Lebih miris lagi bila rumah baru dibiarkan dalam kondisi buruk dan mengalami kerusakan permanen pada dindingnya.
Bahkan pada pintu depan rumah terdapat bekas plesteran semen yang tidak rapi, diduga tipe teras.
Baca juga: Diam-diam Selama 12 Tahun Artis Jadi Juragan Kos, Punya 40 Kamar, Sebulan Omzet Bisa Rp200 Juta
“Dia bahkan tidak menggunakan colokan listrik untuk menggantung hiasan di dinding, hanya menggunakan paku semennya rusak.
“Bayangkan rumah ini baru selesai dibangun dan masih dalam garansi pengembang, tapi dia bobol tembok.
“Rumah ini awalnya dicat putih, tapi dicat kuning.
Memang benar dalam perjanjian rumah boleh dicat, tapi kalau sudah keluar harus diubah ke warna aslinya,” imbuhnya.
Karena syarat yang diberlakukan, kata pria ini, pihak penyewa 'mengembalikan' warna asli tembok menjadi putih.
Namun sikap buruk penyewa menyebabkan lantai keramik rumah dipenuhi noda dan tetesan cat yang sulit dihilangkan.
Tak hanya itu, kusen pintu dan saklar alat listrik juga ikut terkena cat sehingga terlihat berantakan dan tidak sedap dipandang.
“Bagian dapurnya sih.
Saya tidak membuat dua wastafel untuk dapur kering dan basah dia membuang satu.
Rumah ini seperti rumah bersama tetapi keluarga duduk.
“Toiletnya sama. Saya tidak mengerti masalahnya, mungkin dia tidak suka sesuatu, tapi untung saya sudah sepakat dari awal.
Alhamdulillah dia berhasil keluar dan melunasi sedikit total utang RM8.000 (Rp 27 juta), sisa utang belum lunas lebih dari RM500," ungkapnya.
Postingan yang dibuatnya menarik perhatian warganet, sebagian besar dari mereka mengkritik penyewa karena tidak pandai menilai baik buruknya suatu hal sebelum bertindak.
Baca juga: Sosok Janda Cantik Jadi Driver Ojol, Dulu Nekat Imbas Suami Dibui, Dedi Mulyadi Sebut Rumahnya Jorok
Dalam kisah lainnya, seorang pendiri jasa kebersihan, Muhamad Faqrul Abdullah, menemukan banyak uang tunai ketika memebrsihkan rumah seorang pelanggan.
Uang tunai tersebut ditemukan ketika mereka sedang membersihkan rumah mendiang ibu pelanggan di sebuah apartemen di Seri Kembangan, Selangor.
Faqrul tak menyangka menemukan uang sebanyak itu di rumah pelanggannya.
"Saat kami membersihkan rumah mendiang ibunya, banyak ditemukan uang di setiap tempat di rumah. Ada yang disimpan di tas, baju, bahkan plastik obat," ujar Faqrul mengawali ceritanya.
"Ini bukan kali pertama kami menemukan banyak uang saat bersih-bersih rumah, tapi ini jumlah paling besar yang ditemukan sejauh ini," lanjutnya, seperti TribunTrends kutip dari mStar, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Suami Ceraikan Istri Jorok, Tak Bisa Bersihkan Rumah Cuma Main HP Seharian, Kamar Penuh Sampah
Rumah tersebut sebelumnya dihuni oleh seorang single mother yang meninggal dunia di usia 50 tahunan karena kecelakaan setahun lalu.
Sedangkan sang suami sudah lebih dulu berpulang sebelumnya.
"Rumah tersebut tidak berpenghuni karena anak almarhumah tinggal di tempat lain. Sekarang anak almarhumah ingin membersihkan rumah tersebut untuk keperluan pembagian warisan," ujar Faqrul.
Pelanggan sebelumnya sudah memberitahu Faqrul kalau banyak uang tersimpan di rumah itu.
Namun Faqrul tak menyangka jumlahnya akan sebanyak itu.
"Bukan hanya soal waktu dan tenaga untuk membersihkannya, tapi juga nilai sentimental. Tidak mudah membuang sendiri barang-barang almarhumah ibu, semua punya kenangan di dalamnya," kata Faqrul.
"Pelanggan sudah menginformasikan kepada kami bahwa ada banyak uang di rumah ini sehingga kami harus membongkar barang satu per satu sebelum membuang barang-barang yang tidak diperlukan," lanjutnya sambil membersihkan rumah tersebut bersama lima orang lainnya.
Faqrul mengatakan bahwa ia dan timnya menemukan uang kertas senilai RM38.000 (sekitar Rp 131 juta), belum termasuk uang kertas lama dan mata uang asing.
Selain uang ringgit, ada juga dolar Singapura, rupiah (Indonesia), riyal (Arab Saudi), dan dong (Vietnam).
Kalau semua uang tersebut dijumlahkan, ada lebih dari RM40.000 (sekitar Rp 138 juta).
"Kami juga menemukan perhiasan milik almarhumah yang diperkirakan bernilai sekitar RM20.000 (Rp 69 juta)," ujar Faqrul.
Menurut pengakuan Faqrul, almarhumah dikenal sebagai sosok yang baik hati, dermawan, dan sering berbagi rezeki.
"Almarhumah adalah orang yang suka memberi, selalu ingat tetangganya. Begitulah yang diceritakan oleh tetangga yang kami temui. Misal membeli kue, almarhumah juga akan membelikan untuk tetangga," kata Faqrul.
Bekerja sebagai penyedia jasa bersih-bersih rumah, Faqrul menuturkan bahwa bagi sebagian orang, uang bukanlah segalanya.
Beberapa dari mereka hanya menginginkan kehidupan yang tenang dikelilingi tetangga, teman, dan keluarga.
"Seperti halnya orang yang meninggal, orang-orangnya murah hati dan disukai tetangga. Orangtua tidak peduli dengan uang, yang penting cukup untuk hidup, makan, dan minum. Yang penting bagi mereka adalah kehidupan yang damai, mereka membutuhkan teman dan kasih sayang," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
dapat tagihan listrik dan air Rp 10 juta
Malaysia
juragan kontrakan
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Presiden Prabowo Bakal Lantik Wakil Panglima TNI, Simak 3 Jenderal Calon Potensial |
![]() |
---|
Pantas Proyek Kolam Renang Gagal, Kades Kusno Rugikan Negara Rp 600 Juta Pakai Cara Ilegal |
![]() |
---|
Konten Kreator Dikecam karena Sedekah Nasi Isi Tulang Ayam Bekas ke Gelandangan |
![]() |
---|
115 Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat, Tak Siap Hidup di Asrama hingga Terpaksa Rawat Orangtua |
![]() |
---|
Gaji Bella Shofie Anggota DPRD yang Didemo karena Malas Ngantor, Dulu Janji Tak Ambil Sepeserpun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.