Konten Kreator Dikecam karena Sedekah Nasi Isi Tulang Ayam Bekas ke Gelandangan

TRIBUNJATIM.COM - Aksi tiga konten kreator ini dikecam publik karena perbuatan ke gelandangan.

Mereka adalah konten kreator asal Malaysia.

Dalam video yang viral, mereka memberi makanan berisi tulang ayam kepada tunawisma atau gelandangan, lalu menyebut tindakan tersebut sebagai "amal" dalam balutan lelucon.

Rekaman yang diunggah ulang oleh akun Threads @cken_daily.psd itu memancing reaksi keras dari warganet.

"3 kreator konten memasukkan tulang ayam ke dalam makanan dan memberikannya kepada seorang tunawisma di jalan sebagai lelucon, menyebutnya sebagai tindakan kebaikan! Ini benar-benar mengubah ekspektasi saya terhadap kecerdasan, karakter, dan kesopanan dasar para kreator konten Malaysia," tulis akun tersebut.

Video bermula dengan adegan tiga kreator tersebut tengah menikmati ayam goreng di restoran cepat saji, sebagaimana dilansir World of Buzz, Senin (4/8/2025) via Kompas.com.

Setelah makan, mereka menyisihkan potongan daging ayam dalam sebuah wadah, lalu menjilati tulangnya hingga bersih. Tulang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebungkus nasi.

Salah satu dari mereka bahkan terlihat "menyikat gigi" menggunakan tulang ayam, sebelum akhirnya mereka mendatangi seorang tunawisma yang sedang tidur di trotoar.

Bungkus nasi berisi tulang ayam itu lalu diberikan kepada sang tunawisma. 

Momen tersebut direkam secara terang-terangan, memperlihatkan ekspresi penerima yang awalnya senang, namun berubah diam setelah membuka makanan dan melihat isinya.

Baca juga: Sosok Ci Mehong Kerap Berseteru dengan Konten Kreator, Tasyi Temukan 2 Kutu di dalam Bika Ambon

Sebagai penutup video, mereka menunjukkan potongan daging ayam yang diberikan kepada seekor anjing peliharaan.

Konten tersebut langsung memicu kemarahan publik. Tak hanya di Threads, warganet juga membanjiri kolom komentar salah satu akun Instagram para kreator konten itu dengan kritik pedas.

Sebagian besar menyayangkan tindakan mereka yang dianggap tidak manusiawi dan mempermainkan orang yang berada dalam kondisi rentan.

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari ketiga kreator tersebut menanggapi kritik yang ditujukan kepada mereka.

Berita Lain