Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jabar 2024

Eks Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti Dilirik Maju Jadi Calon Gubernur Jawa Barat di Pilkada 2024

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti kini masuk dalam bursa Pilgub Jabar 2024. Susi Pudjiastuti disebut merupakan sosok menarik

Editor: Torik Aqua
Instagram
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dilirik PDIP untuk maju di Pilgub Jabar 2024 

Pada tahun 2004, Susi Pudjiastuti mendirikan PT. ASI Pudjiastuti Aviation setelah mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 47 miliar. Uang tersebut ia gunakan untuk membangun sebuah landasan dan membeli pesawat Cessna Grand Caravan.

Perusahaan penerbangan tersebut semakin berkembang hingga memiliki puluhan pesawat terbang dengan berbagai jenis.

Pada 2008, Susi Pudjiatuti juga mendirikan sekolah pilot yang bernama Susi Flying School, melalui PT. ASI Pudjiastuti Flying School.

Nama Susi Pudjiastuti kian melambung ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan kabinet menteri untuk periode pemerintahan 2014-2019.

Ia dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Sharif Cicip Sutarjo, tepatnya pada tanggal 26 Oktober 2014.

Penampilan dan latar belakang Susi menarik perhatian publik untuk memonitor kinerjanya. Seorang wanita memimpin kementerian, bertato, merokok dan bicara ceplas-ceplos.

Perhatian publik atas Susi mencapai puncaknya ketika ia menjadi salah satu garda terdepan menjaga perairan Indonesia dari aktivitas pencurian ikan.

Dalam rentang waktu November 2014 hingga Agustus 2018, 488 kapal pencuri ikan berhasil ditenggelamkan. Kapal asal Vietnam dan Filipina adalah yang paling banyak diledakkan dan akhirnya menjadi rumah bagi biota dasar laut.

Selain itu, kebijakan lain yang mendapat perhatian publik adalah pelarangan penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan serta kebijakan melarang ekspor benih lobster.

Gebrakan lain yang pernah dilakukan Susi saat menjabat menteri adalah menelurkan program yang dikenal dengan istilah ‘Susinisasi’.

Istilah itu disematkan oleh Presiden Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla.

Program ini menitikberatkan pada pembuatan anggaran yang tepat guna, efisien, tidak untuk dihambur-hamburkan, serta mengutamakan penggunaan nomenklatur yang tidak bersayap.

Terlepas dari anggapan Susi tersebut, ia merasa selama menjadi menteri banyak hal yang membuatnya merasa kecewa karena ia tidak sepenuhnya bisa mengontrol sistem.

Berbeda halnya setelah tak menjadi pejabat negara, Susi merasa dirinya bisa punya kuasa penuh atas sistem yang dibangunnya sendiri.

"Waktu jadi menteri, saya banyak kecewa karena sistemnya orang lain, style-nya orang yang punya," ucap Susi.

Kiprah Susi di pemerintahan berhenti ketika periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi.

Susi tidak lagi menjabat Menteri KKP.

Kompas.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved