Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Bangunkan Jamban Warga, BMH Jatim Seberangi Pulau Terpencil

Demi membangun jamban warga di pulau terluar di Jatim di Sumene,Baznas BMH Jatim rela menyebrangi pulau terpencil ini.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Jamban - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Baitul Mal Hidayatullah (BMH) Jatim saat membangunkan MCK (mandi cuci kakus) untuk warga di salah satu pesantren pulau terluar di Jatim, Pulau Sabunten. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Demi membangun jamban warga di pulau terluar di Jatim di Sumenep, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Baitul Mal Hidayatullah (BMH) Jatim rela menyebrangi pulau terpencil ini. Risiko tinggi dan keselamatan menjadi taruhannya.

Namun tim BMH Jatim itu berhasil merealisasikan program mendasar untuk warga tersebut. Baznas yang tersebar di seluruh Jatim ini mengawalinya dengan membangunkan bangunan mandi cuci kakus (MCK) di salah satu Pondok Pesantren di sana.

"Jamban adalah kebutuhan dasar untuk hidup sehat. Tapi betapa sulitnya menemukan jamban warga di Pulau Sabunten, Kabupaten Sumenep," kata Kepala Program serta Pemberdayaan (Prodaya) BMH Jatim, Imam Muslim, Jumat (21/6/2024).

Di Kepulauan Madura itu, BMH mengembangkan program terintegrasi bersamaan dengan program pembangunan hewan kurban. Bahkan untuk hewan kurban,  BMH sudah tahun ketiga menembus kepulauan terluar di Jatim ini.

Untuk bisa sampai ke lokasi di Pulau Sabunten itu dibutuhkan waktu hampir setengah hari dari Surabaya. Dari Sumenep ke Pulau Kangean dulu naik perahu boat paling cepat 4 jam.

Baca juga: Perjuangan BMH Jatim Sisir Daerah Pedalaman Suku Tengger Demi Salurkan Hewan Kurban

Kemudian lanjut dari Pulau Kangean Barat menuju Kangean Timur naik ojek atau carter sekitar  2 jam. Baru kemudian lanjut dari Pulau Kangean ke Pulau Sabunten dengan jarak 2 jam naik perahu.

Kalau gelombang tinggi dan cuaca tidak bersahabat akan menjadi ancaman serius untuk keselamatan. Demi efektivitas program yang bisa bermanfaat untuk masyarakat, BMH Jatim mengintegrasikan program hewan kurban dengan program MCK atau program jamban.

Pulau Sabunten menjadi tujuan distribusi dari program qurban, karena merupakan salah satu desa binaan BMH Jawa Timur yang masyarakatnya jarang sekali tersentuh  daging kurban.

Muslim menambahkan, BMH Jatim memang akan terus menguatkan program lainnya yang sudah berjalan di Pulau Sabunten agar berkesinambungan. Selain penyaluran hewan kurban juga program  MCK serta Sanitasi Air Bersih, Rumah Qur'an, dan sebagainya.

Semua program itu dilakukan dalam rangka membangun masyarakat di wilayah 3T, yaitu terluar, terdalam, serta terdepan. Semangat ini menjadi tagline BMH, bangun masyarakat 3T.

Muslim berharap, program-program BMH itu benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh warga di pedalaman dan kepulauan. Meski pelaksanaannya seringkali harus menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

Saat pendistribusian hewan kurban, diperlukan perjuangan. Mengangkut hewan di tengah gelombang. Belum biaya operasional, sewa perahu sehingga membutuhkan biaya yang besar. Tahun ini, BMH tak lagi mendatangkan hewan kurban dari Jawa. Cukup membeli sapi lokal atau pulau terdekat.


Mudzir, salah satu perwakilan Ponpes  Rahmatul Ulum Pulau Sabunten, yang sekaligus relawan BMH Jatim  mengucapkan terimakasih kepada para donatur BMH Jatim yang sejak 2021 telah banyak membantu warga di Pulau Sabunten.

"Kami bisa menikmati fasilitasi MCK, sanitasi air bersih, mukena untuk para lansia, Rumah Qur'an, hingga berbagi hewan kurban," kata Mudzir.

Salah satu tokoh masyarakat di Pulau Sabunten Surahmat berharap program di wilayah pedalaman ini dilanjutkan oleh BMH Jatim. "Semoga tahun depan ada lagi hewan kurban dari para donatur BMH Jatim untuk warga Pulau Sabunten dan bikin MCK lagi," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved