Berita Viral
Kelaminnya Berubah Jadi Wanita saat Bangun Tidur, Pria Syok Ulah Teman Sendiri Dioperasi Diam-diam
Pria syok kelaminnya berubah jadi wanita saat bangun tidur, ternyata dalangnya teman sendiri.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kejadian seorang pria syok saat bangun tidur melihat kelaminnya berubah menjadi wanita viral di media sosial (medsos).
Tak disangka, ternyata temannya sendiri merupakan dalang yang mengubah kelaminnya dari pria menjadi wanita.
Lantas bagaimana kejadian tersebut selengkapnya?
Peristiwa lucu sekaligus mengerikan ini membuat heboh media sosial.
Seorang pria tak sadarkan diri setelah bertemu dengan temannya.
Setelah bangun dari tidur pulasnya, kelamin pria nahas tersebut berubah jadi wanita.
Hal itu karena kelakuan temannya yang sudah dendam dan mengoperasi kelamin pria naas tersebut.
Temannya mengoperasi kelamin korban saat tidak sadar.
Korban yang masih berusia 20 tahun kini harus menanggung kenyataan pahit kelamin berubah jadi wanita.
Kejadian tersebut terjadi pada 3 Juni 2024 yang lalu.
Dikutip dari mStar, Sabtu (22/06/2024), pria tersebut sebelumnya sempat diancam temannya sendiri.
Saat dirinya lengah, teman pria tersebut langsung membawanya ke rumah sakit untuk operasi pergantian kelamin.
Awalnya pria tersebut mengeluh kesakitan dan dibawa oleh temannya menuju rumah sakit.
Saat datang di rumah sakit, pria tersebut malah diberikan anestesi.
Baca juga: Alat Kelamin Bocah Terpotong setelah Disunat & Tak Bisa Disambung Lagi, Ibu Histeris Panik
Bukannya diobati sesuai dengan keluhan sakitnya, pria tersebut malah dioperasi kelamin.
Diketahui, hal itu terjadi di dalam sebuah perguruan tinggi kedokteran di Mansoorpur, Uttar Pradesh, India.
Setelah tersadar, pria nahas tadi sangat terkejut kelaminnya sudah berubah menjadi wanita.
Ternyata yang menjadi dalang dari peristiwa tersebut merupakan temannya sendiri.
Bahkan kini temannya tadi juga mengancam dan menakut-nakuti.
Jika pria tersebut tidak akan diterima oleh masyarakat karena sudah berganti kelamin sebagai wanita di dalam tubuh pria.

Kini setelah kisah miris tersebut viral di kalangan masyarakat India, banyak orang memprotes pihak rumah sakit.
Pihak kepolisian pun telah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Setelah melakukan penyelidikan, ditemukan fakta mengejutkan.
Pihak rumah sakit pun dituduh melakukan perdagangan organ tubuh secara ilegal.
Selain itu pihak rumah sakit juga mendapatkan tuduhan melakukan pembedahan tanpa persetujuan.
Kini pelaku yang merupakan teman pria tadi sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Penjual Es Teh Trauma usai Jadi Korban Pamer Alat Vital, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli: Harusnya Tobat
Sebelumnya, kejadian alat kelamin bocah berusia 10 tahun terpotong setelah disunat dan tak bisa disambung lagi, membuat warga geger.
Hal itu dialami MHN saat sunat di Puskesmas Desa Kerta Mukti, Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Tak pelak kejadian tersebut membuat ibu histeris dan panik.
Orang tua korban, Subagio dan Amalia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi bertepatan dengan liburan sekolah pada Selasa (12/12/2023).
"Awalnya kami mengantarkan anak sulung saya yang saat itu berusia sembilan tahun untuk sunat di Puskesdes.
Sampai di sana langsung ditangani oleh Pak Zaidan (merupakan Kepala Puskesmas Kertamukti) dan segera diambil tindakan," kata Amalia ketika ditemui di kediamannya, Kamis (6/6/2024) pagi.
Menurutnya, setelah selesai disunat menggunakan alat laser, mantri khitan justru menyebut bila alat kelamin anaknya tersebut terpotong bagian atasnya (hanya tersisa sedikit).
Mendengar adanya dugaan terjadi malapraktik tersebut, Amalia sontak panik dan meminta agar segera dilakukan tindakan medis yang terbaik.
"Tahunya setelah sunat waktu mau dijahit, itu dicari kepalanya (bagian atas kelamin) tidak ada.
Rupanya terjatuh dan ikut kepotong bersama kulup penis itu tadi," jelas Amalia.
"Waktu itu mantri sempat berusaha untuk menyambung dan menempel kepala penis.
Supaya tidak tertutup lubangnya itu tadi dan setelahnya langsung dibawa ke rumah sakit," imbuh dia.
Masih kata dia, setelah dirujuk dan sampai di rumah sakit di Kota Palembang, segera dilakukan penanganan serta dicek diatur jadwal dokternya.
"Sampai di sana sekitar jam 09.00 malam dan untuk jadwal operasi jam 11.00 siang besoknya. Total perawatan di rumah sakit selama 11 hari sampai diperbolehkan pulang," ungkapnya.

Alat kelamin MHN sudah tidak bisa disambung lagi lantaran terlalu lama dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang.
"Karena perjalanannya dari Mesuji Raya ke Palembang sangat jauh. Kata dokter yang menangani operasi, potongan kelamin anak saya seharusnya ditaruh di dalam batu es," ujar ibu korban.
Pasca tindakan operasi, pihak rumah sakit memakaikan keteter (alat bantu kencing) di alat kelamin milik korban selama kurang lebih satu bulan sampai proses penyembuhan.
"Setelah dibawa pulang ke rumah, kondisi anak saya sempat kesulitan kencing langsung.
Supaya lubang penisnya tidak tertutup, jadi dibantu oleh keteter tadi," ujar Amalia, saat itu anaknya juga tak dapat beraktivitas.
"Setelah keteter dilepas, barulah anak saya bisa bermain dan normal kembali. Tidak lagi kesakitan," sambungnya.
Tidak berhenti sampai disini saja, Amalia berujar, sejak kejadian tersebut, sampai sekarang rutin melakukan kontrol di rumah sakit Palembang.
"Sudah sekitar empat atau kali kali kontrol ke rumah sakit Palembang, kami selalu diantar dan ditemani oleh Pak Zaidan," cetusnya.
Memang sebelumnya, sudah terjadi dugaan malapraktik yang dilakukan oknum Kepala Puskesmas.
Namun sejak dahulu sampai sekarang, masih banyak warga yang datang untuk menyunatkan anak-anaknya.
"Memang kalau warga sini (hendak sunat) selalu tempat Pak Zaidan, baik manual ataupun pakai laser.
Kalau kami waktu itu memilih pakai laser karena berharap supaya anak cepat sembuh,"
Karena setahu kami sunat laser ini bisa sembuh hanya empat hari dan kebetulan waktu itu cuma bisa cuti kerja empat hari saja," sebutnya.
Di tengah rasa kecewa mendalam, Amalia dan Subagio tetap berharap agar nantinya alat kelamin anaknya bisa dilakukan operasi penyambungan.
"Harapannya insyaallah bisa, kalau kata dokter, di usia 16 tahun nanti bisa dilakukan operasi.
Tapi kalau bisa secepatnya dan itu tergantung konsultasi dengan dokter," ujarnya dengan penuh harapan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Kerta Mukti, Irwan mengatakan, baru mengetahui informasi adanya dugaan malapraktik yang dialami anak dari seorang warganya.
"Benar korban warga sini, tapi kami baru mengetahui kejadian ini dari rekan media. Karena kejadian sudah lama sekitar enam bulan lalu," papar Kades.
Berdasarkan informasi yang telah diterimanya, pimpinan Puskesmas dan keluarga korban sudah sepakat berdamai.
"Ya, informasi yang saya dengar itu mereka sudah damai. Tapi kami belum mendapatkan laporan secara langsung dari kedua belah pihak," ungkapnya.
Dikatakannya, untuk lokasi kejadian belum dapat dipastikan, lantaran di sana terdapat kantor Puskesmas dan juga Puskesdes.
"Saya belum tahu pastinya, karena di sana kan ada Puskesmas dan Puskesmas. Kalau mantri sunat itu pimpinan Puskesmas sedangkan istrinya merupakan bidan di Puskesdes tersebut," pungkasnya.
Sementara itu, pimpinan Puskesmas Desa Kerta Mukti, Zaidan, hingga kini belum dapat dihubungi, baik melalui telepon maupun pesan singkat.
Dikarenakan nomer telepon dan WhatsApp yang bersangkutan tidak kunjung aktif lagi.
Gaya Hidup Perkotaan Bikin Warga Jombang Banyak yang Menjadi Janda, Pengadilan Agama: Kompleks |
![]() |
---|
Imbas Ingin Sadarkan Abdul Rahim dari Mabuk Berat, Dua Pria ini Jadi Tersangka, Sempat Sandiwara |
![]() |
---|
Anak 13 Tahun Meninggal Dunia setelah Makan 3 Bungkus Mi Instan Mentah, Ayah Anggap Tragedi |
![]() |
---|
Siasat Licik Sindikat Judi Online, Demi Dapat Rekening Bank Baru Warga Dibikin Tergiur Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Ngotot Tak Mau Kehilangan Jabatan usai Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi DJKA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.