Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Gelar Mahameru EVI, Ditlantas Polda Jatim Ajak SMK se-Jatim Buat Inovasi Motor Listrik

Gelar Mahameru Electric Vehicle Innovation (EVI), Ditlantas Polda Jatim ajak kalangan SMK se-Jatim buat inovasi motor listrik.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Wakil Direktur Ditlantas Lantas Polda Jatim, AKBP Lukman Cahyono penasaran dengan proyek konversi motor listrik dari SMK 2 Krian Sidoarjo, dalam Mahameru Electric Vehicle Innovation (EVI), di Gedung Tenis Mapolda Jatim, Senin (24/6/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perlombaan inovasi motor listrik yang digelar Ditlantas Polda Jatim, pada Senin (24/6/2023), menjadi ajang sosialisasi terobosan kendaraan listrik pertama dari seluruh markas kepolisian daerah se-Indonesia. 

Bertema Mahameru Electric Vehicle Innovation (EVI), Ditlantas Polda Jatim mengajak kalangan SMK dan Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di Pulau Jawa untuk berinovasi mengubah motor berbahan bakar minyak menjadi bertenaga listrik. 

Bertempat di Gedung Tenis Mapolda Jatim, sekitar 50 peserta perlombaan, berjibaku 'mengoprek' mesin motor yang diusung mereka. 

Ada motor jenis matic dan bebek. Mereka diberi tenggat waktu kurang dari dua hari ke depan, hingga Rabu (26/6/2024). 

Setelah rampung, pada Kamis (27/6/2024), motor hasil konversi buatan mereka bakal diuji kelayakanya, dengan tiga standar pengujian, yakni uji isolating, uji maker, uji distance.

SMK 2 Krian Sidoarjo menjadi satu di antara puluhan peserta lomba.

Motor yang mereka usung untuk dioprek dan dikonversi menjadi berbahan listrik, tak main-main. 

Tim mereka memiliki Motor Honda C70, jenis motor bebek yang dikenal jadul, klasik, atau biasa disebut "motuba" alias motor tua bangka. 

Kepala Jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK 2 Krian, M Cahyo (29) mengatakan, pihaknya sengaja memilih motor klasik itu saat mengikuti ajang Mahameru EVI di Mapolda Jatim.

Baca juga: Motor Listrik Honda EM1 e dalam ESG Mission, Wartawan Otomotif dan Komunitas Sebut Nyaman dan Aman

Karena, ia berkeinginan menempa kemampuan anggota timnya untuk merestorasi dan mengkonversi motor berbahan bensin menjadi listrik. 

Apalagi motor yang lazim juga disebut 'ulung' berbodi warna biru muda itu, merupakan motor ikonik milik sekolahannya dalam setiap ajang perlombaan inovasi otomotif. 

"Nah, kebetulan, di sekolah kami sering mengadakan Otokontes pelajar atau umum. Ini motor baru kami dapat 3 bulan lalu. Karena kami butuh untuk ikon motor Otokontes. Nah kok ada acara Mahameru EVI, ini pas," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, di stand perlombaannya.

Cahyo optimistis timnya berhasil mengkonversi motor tersebut menjadi bermesin listrik, kurang dari dua hari. 

Hari ini, pihaknya berfokus membongkar dan menurunkan mesin.

Keesokan harinya, ia akan melanjutkan ke tahap perakitan yang mungkin memakan waktu setengah hari. 

"Sekalian saja kami konversi, karena untuk motor klasik yang dikonversi, kan belum banyak. Insyaallah lebih modern. Nanti kita restorasi lagi, sekian rupa, insyaallah tampilannya menjadi lebih baik," pungkasnya. 

Sementara itu, BLK Malang Raya, M Lukman Hakim mengatakan, motor listrik hasil inovasi tersebut akan dilakukan tiga tahapan pengujian kelayakan, yakni Uji Isolating, Uji Maker, Uji Distance.

Uji kelayakan motor listrik tersebut dilakukan oleh instruktur dari pihak PT Metal Perkasa, selaku perusahaan yang telah disertifikasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai penyalur subsidi motor listrik dari pemerintah. 

Kemudian, uji keselamatan berkendara, bakal dilakukan oleh pihak Subdit Regident dan Subdit Keamanan Keselamatan dari Ditlantas Polda Jatim

"Nanti pada saat proses konversi juga, kami ingin melakukan pendampingan dari bengkel yang telah memiliki sertifikasi level A dari standarisasi Disperindag," ujar Lukman Hakim. 

Di lain sisi, General Manager (GM) PT Mitra Metal, Bowo Sri Raharjo mengatakan, sudah ada sekitar 28 bengkel yang telah tersertifikasi oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian ESDM. 

Penyaluran subsidi Rp 10 juta untuk motor masyarakat yang dikonversi berbahan listrik hanya bisa dilakukan oleh bengkel yang telah tersertifikasi oleh Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan. 

"Contohnya standar di Kementerian Perhubungan, ada yang namanya uji Isolasi, uji merger, dan uji antisipasi abnormal; seperti dikhawatirkan motor listrik bisa nyetrum atau tidak, itu cuma pemahaman yang kurang," kata Bowo. 

"Jadi sudah dilakukan pengujian sebelum kendaraan itu diberikan ke konsumen. Jadi kendaraan itu harus diuji dan lulus uji. Yang disebutkan uji layak jalan. Salah satunya, adalah uji isolating, uji maker, uji distance," jelasnya. 

Di lain sisi, Wakil Direktur Ditlantas Lantas Polda Jatim, AKBP Lukman Cahyono mengatakan, ajang Mahameru EVI 2024 merupakan perhelatan pertama sosialisasi motor listrik seluruh kepolisian daerah se-Indonesia. 

Ajang tersebut bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa proses konversi motor listrik bisa dilakukan di bengkel yang telah tersertifikasi oleh Kementerian ESDM. 

Bahkan, perusahaan yang menyediakan perkakas perlengkapan alat konversi motor listrik, seperti dinamo dan baterainya, juga merupakan perusahaan yang telah berafiliasi oleh Kementerian ESDM. 

"Kalau melihat kebijakan pak presiden, nanti ada insentif yang nanti bisa dijelaskan oleh perusahaan yang ditujuk Kementerian ESDM. Tentunya akan meringankan masyarakat, dari segi pembelian peralatan di awal, termasuk maintenance, dan sebagainya, itu akan lebih efisien," kata mantan Kapolres Kediri itu. 

AKBP Lukman Cahyono menambahkan, motor yang dapat dikonversi merupakan motor yang masih memiliki surat dan buku tanda kepemilikan kendaraan yang sah, seperti STNK dan BPKB.

Karena, saat motor milik masyarakat berhasil dikonversi, maka terdapat perubahan pada nomor mesin yang tertera pada STNK dan BPKB kendaraan. 

Proses perubahan pencatatan berkas surat dan buku kendaraan, juga diberikan subsidi oleh pemerintah, sehingga masyarakat tidak lagi mengeluarkan biaya. 

"Pengurusan suratnya juga sudah ada subsidi, dari pemerintah. Jadi akan lebih ringan, pajak tiap tahun akan demikian, 0 rupiah, dan pendaftaran tidak ada biaya tambahan. Semua kendaraan bisa, yang penting pajaknya hidup, dan terdaftar, ada STNK lomba," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved