Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Eks Napiter hingga Densus 88 Beri Pemahaman Menangkal Paham Radikalisme ke Ratusan Guru di Lamongan

Ratusan guru  di Lamongan diberi pemahaman tentang upaya menangkal  paham radikalisme.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Hanif Manshuri
Ratusan guru peserta sosialisasi kebangsaan di Lamongan oleh Densus 88 AT dan mantan napiter, Abu Fida di gedung Dindik Lamongan, Senin (24/6/2024). 

Sementara itu,  pemateri dari Direktorat Pencegahan  Densus 88 Anti Teror, AKBP Mohammad  Dofir mengungkapkan, Direktorat Pencegahan Densus 88 AT merupakan salah satu direktorat yang bertujuan menunjukkan bahwa densus selain militan, juga memiliko sisi humanis dalam menangani aksi teror.

Dikatakan, sekolah merupkan salah satu pintu penyebaran paham radikalisme. Pihaknya menyampaikan definisi tebtang pham Intoleransi, Radikalisme, Ekstrimisme dan Teroris (IRET) secara detail agar para kasek maupun guru bisa membedakan sendiri di sekolahnya masing-masing. 

"Tujuan sosialisasi kebangsaan ini adalah untuk mengedukasi para kasek dan guru tentang paham IRET," ucapnya.

Ia mengharapkan,  jika sudah teredukasi seluruh kepala sekolah bisa melakukan deteksi dini di lingkungan sekolahnya, sehingga sekolahnya bisa bebas dari paham IRET ini. 

Ditambahkan, bahwa  keberhasilan kegiatan pencegahan ini dapat dilihat dari menurunya indeks Potensi radikalisme di tengah masyarakat, dan terbukti Indonesia bisa Zero Attack di tahun 2023.

"Tahun 2023, Dit Pencegahan telah melakukan Kurang Lebih 16.500 kegiatan pencegahan untuk menekan penyebaran paham IRET," ungkapnya.

Ditambahkan,  bahwa Ideologi yang menyimpang merupakan salah satu penyebab terbesar munculnya paham IRET ini,  bahkan rela untuk membunuh sesama muslim hanya karena alasan ingin mendirikan Khilafah di Indonesia. 

Ditegaskan,  bahwa radikalisme ini tidak merujuk pada agama Islam saja, terdapat permasalahan yang sama di setiap agama terkait paham IRET ini. 

Saat ini media sosial menjadi salah satu sarana penyebaran paham radikalisme tertinggi karena bisa diakses oleh sipapun dan kapanpun. 

Ia  mengajak para kepala sekolah dan guru untuk menjadi agen pencegahan paham IRET di lingkungan sekolah, agar para siswa bisa terbentengi dari paham radikalisme ini. 

"Mari untuk selalu merawat keragaman di Indonesia,  itu adalah salah satu kekuatan bangsa Indonesia," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved