Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Musim Kemarau di Kabupaten Madiun Rentan Terjadi Kebakaran, Dipicu Banyak yang Bakar Sampah

Data Damkar Kabupaten Madiun tahun 2023 menyebutkan, kasus peristiwa kebakaran tertinggi terjadi di 5 kecamatan.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
Tim Damkar Kabupaten Madiun menggelar sosialisasi penanganan kebakaran diikuti puluhan linmas, babinsa, bhabinkamtibmas, di Kantor Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Selasa (25/6/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Data Damkar Kabupaten Madiun tahun 2023 menyebutkan, kasus peristiwa kebakaran tertinggi terjadi di 5 kecamatan.

5 kecamatan itu antara lain Kecamatan Geger, Kecamatan Kebonsari, Kecamatan Wungu, Kecamatan Jiwan, dan Kecamatan Pilangkenceng. 

Disisi lain baru awal tahun 2024, tepatnya hingga Juni, sudah ada belasan kasus kebakaran di Bumi Kampung Pesilat.

Tim Damkar Kabupaten Madiun intensif menggelar Sosialisasi Penanganan Kebakaran, di salah satu wilayah zona merah Kecamatan Wungu.

Sosialisasi yang diikuti puluhan linmas, babinsa, bhabinkamtibmas, dan aparatur pemerintah setempat, digelar di Kantor Kelurahan Munggut.

Baca juga: Musim Kemarau Baru Sebulan, 1 Desa di Bojonegoro Sudah Mengalami Kekeringan

Kabid Damkar Kabupaten Madiun Ashari Darmawan menuturkan, materi yang diberikan meliputi menggunakan apar, mengendalikan selang air mobil damkar, hingga memadamkan api dengan memakai karung goni basah.

“Kami memberikan edukasi, pencegahan, penanganan kebakaran, agar masyarakat dapat wawasan atau pengetahuan, dan kewaspadaan bahaya api,” ujar Ashari.

Menurutnya, saat ini tengah memasuki musim kemarau. Kondisi kebakaran rentan terjadi dikarenakan banyak masyarakat yang membakar sampah sembarangan.

“Sebaiknya masyarakat jangan buru buru pergi, harus ditunggu ketika sedang bakar sampah. Kalau tidak api bisa menjalar ke lingkungan sekitar,” ucapnya.

Pihaknya bakal gencar melaksanakan sosialisasi di 5 wilayah tersebut. Tujuannya meminimalisir dampak dari kobaran si jago merah.

“Semoga satlinmas babinsa bhabinkamtibas, membantu petugas ketika berjibaku dengan kebakaran,” pungkasnya.

Sementara itu, Linmas asal Desa Kresek Bambang Suwito, menilai, sosialisasi bisa membantu masyarakat desa serta menjaga keamanan lingkungan sekitar.

“Tadi ikut praktek memadamkan api pakai karung air, lancar sekali. Harapannya bisa mengurangi data kasus kebakaran,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved