Dukung Penurunan Angka Stunting di Pasuruan, Nestle Inisiasi Program 100 Hari Pendampingan Gizi
Gandeng lintas sektor, Nestle Indonesia menginisiasi program 100 Hari Pendampingan Gizi di berbagai daerah di 8 provinsi, termasuk Pasuruan Jawa Timur
Penulis: Januar | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Selaras dengan tujuan Nestle untuk menggunakan potensi makanan guna meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang, Nestle Indonesia mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menyelenggarakan program 100 Hari Pendampingan Gizi.
Pihak-pihak yang terlibat terdiri dari pemerintah daerah, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK); tim Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan mewakili akademisi; Nestle Indonesia dari sektor industri; para kader, dan Yayasan Edu Farmers Internasional dari lembaga masyarakat.
Dimulai sejak Agustus 2023 hingga Maret 2024, program ini dilaksanakan di delapan provinsi, di antaranya Ngada, NTT; Barito Selatan, Kalimantan Tengah; Lhokseumawe, Aceh; dan Rejang Lebong, Bengkulu, Pasuruan, Jawa Timur; Batang, Jawa Tengah; Karawang dan Sukabumi, Jawa Barat; serta Pandeglang, Banten.
Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan untuk turut mendukung program penurunan angka stunting yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.
Pada Januari 2023, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang menyatakan prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen di 2022.
Meskipun turun, angka stunting ini masih berada di ambang batas dari target pemerintah yaitu 14 persen.
Menyambut peringatan Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni 2024, Nestle Indonesia berkomitmen untuk menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat Indonesia.
“Sejalan dengan inisiatif global Nestle Dukung Anak Lebih Sehat yang bertujuan mendukung 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030, kami berupaya untuk terus menginspirasi masyarakat Indonesia menjalani hidup yang lebih sehat maupun membangun, berbagi dan menerapkan pengetahuan gizi," ujar Presiden Direktur PT Nestle Indonesia, Samer Chedid dalam rilis yang diterima pada Jumat (28/6/2024).
Penyelenggaraan program 100 Hari Pendampingan Gizi merupakan inisiatif yang dihadirkan untuk bersama-sama dengan pemangku kepentingan lainnya, ambil bagian dalam mengatasi isu stunting di Indonesia.
Baca juga: Mas Adi Ungkap 8 Aksi yang Jadi Kunci Sukses Penurunan Angka Stunting di Kota Pasuruan
Program 100 Hari Pendampingan Gizi ialah intervensi gizi kepada anak stunting usia 12 hingga 60 bulan, melalui pemberian satu gelas susu terfortifikasi dan satu butir telur setiap hari selama 100 hari untuk menambah asupan protein dan zat gizi mikro guna mendukung peningkatan kualitas asupan gizi, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan status gizi anak.
Program ini telah menjangkau lebih dari 600 anak di delapan provinsi.
Selain pemberian sumber protein hewani, kegiatan yang tidak kalah pentingnya ialah sesi edukasi untuk para kader dan orang tua mengenai pentingnya gizi, tumbuh kembang, pola asuh, dan pola hidup bersih sebagai dukungan untuk memberikan lingkungan yang baik untuk dukung tumbuh kembang anak.
Guru Besar Pangan dan Gizi IPB, Prof Ali Khomsan menjelaskan, mengacu pada studi-studi pemberian makanan tambahan pada target anak stunting, pemberian makanan tambahan (dapat berupa sumber protein seperti susu dan telur) selama jangka waktu tertentu, dapat memberikan dampak positif terhadap status gizi anak.
"Pun upaya peningkatan pengetahuan gizi bagi orang tua dan kader dapat mendukung upaya perbaikan status gizi. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh dari program 100 Hari Pendampingan Gizi," ujarnya.
Secara berkala, Nestle memonitor dan mengevaluasi setiap tahapan dari rangkaian kegiatan program 100 Hari Pendampingan Gizi.
Di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, intervensi dilakukan pada 108 anak, dan terjadi penurunan stunting berat sebesar 20 persen.
"Kami mengapresiasi setiap kontribusi dari lintas sektor yang terlibat pada pelaksanaan program ini, serta komitmen kuat yang ditunjukkan Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk menurunkan angka stunting," tutur Corporate Nutritionist PT Nestle Indonesia, Eka Herdiana.
Siti Aminah, perwakilan peserta program 100 Hari Pendampingan Gizi yang berasal dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menuturkan, melalui program ini, dirinya mendapatkan ilmu mengenai pengolahan makanan, mendidik anak, dan pentingnya memberikan makanan beragam seperti sayur, protein hewani serta nabati.
"Jangan hanya memberikan makanan sampingan. Alhamdulillah sekarang anak saya lebih aktif dan bersemangat makannya," ujarnya.
Untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting, hingga tahun 2023, Nestle Indonesia telah melakukan edukasi tentang gizi dan kesehatan terhadap lebih dari 12.000 kader dan 200.000 orang tua dan ibu hamil sebagai komitmen untuk mendukung kesehatan keluarga Indonesia dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan.
Lebih lanjut, PT Nestle Indonesia melakukan fortifikasi pada produk-produk dengan mikronutrien penting seperti vitamin A, zat besi, zink, yodium dan vitamin D.
Nestle
stunting
Institut Pertanian Bogor (IPB)
Prof Ali Khomsan
Pasuruan
Hari Keluarga Nasional
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Padahal Terbukti Tapi Kepsek yang Jual Seragam Rp 1,1 Juta ke Wali Murid Belum Disanksi |
![]() |
---|
Cambuk Anak Tiri Pakai Rantai hingga Pukul dengan Balok, Ayah di Mojokerto Dituntut 9 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Ulah Penjaga Nekat Gembok Sekolah Hingga Bikin 140 Siswa Belajar di Teras, Sakit Hati Gagal PPPK |
![]() |
---|
Trenggalek Pastikan Koperasi Desa Merah Putih Bersinergi dengan BUMDES untuk Dongkrak Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Telanjur Beri Rp 35 Juta, Pria Blitar Gigit Jari Tak Dapat Uang Gaib, Malah Belanja Pakai Uang Palsu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.