Sosok Budi Arie Setiadi, Relawan Jokowi yang Jadi Menkominfo, Kini Didesak Mundur Akibat PDN Diretas
Simak sosok Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang kini didesak mundur setelah Pusat Data Nasional (PDN) diretas.
Ia menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta periode 2005-2010 dan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Pada 2013, Budi mendirikan relawan Pro Joko Widodo (Projo) yang kemudian berkontribusi besar terhadap pemenangan Joko Widodo dalam Pilpres 2014 dan 2019.

Budi Arie Setiadi sebagai Aktivis Kampus
Semasa Muni kuliah, berbagai organisasi kemahasiswaan Ia ikuti. Itu mulai dari pers mahasiswa, komunitas olahraga, hingga organisasi politik mahasiswa.
Meski, segala kegiatannya itu tak urung membuat julukan "mahasiswa abadi" sempat pula melekat pada dirinya.
Julukan itu adalah pelintiran sebutan bagi mahasiswa yang menghabiskan seluruh jatah masa studi alias nyaris drop out menjelang batas waktu maksimal kuliah di satu kampus.
“Kuliahnya sudah selesai 3,5 tahun, tujuh semester. Sisanya di IRS (Isian Rencana Studi) itu hanya skripsi, skripsi, skripsi saja, sampai lulus,” kenang Muni sambil tertawa, saat menceritakan kembali masa mudanya kepada Kompas.com, Rabu (2/12/2020).
“Saya ingin jadi mahasiswa yang baik dengan memanfaatkan sepenuhnya waktu yang diberikan pemerintah kepada kita. Tidak terlewatkan satu semester pun,” kilah dia, lagi-lagi sembari tertawa.
Sebagai aktivis di organisasi intrakampus, rekam jejak Muni mentok sampai posisi tertinggi yang dimungkinkan.
Pada 1994, Ia dipercaya memimpin gerakan mahasiswa sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI. Pada tahun yang sama, ia juga dipilih menjadi Presidium Senat Mahasiswa UI untuk periode hingga 1995.
Muni muda dihadapkan pada dua tantangan cukup berat. Pertama, kebijakan Orde Baru yang sedemikian represif terhadap kebebasan berpendapat di lingkungan universitas. Kedua, rendahnya partisipasi politik mahasiswa akibat kebijakan rezim itu.
Mahasiswa generasi 1980-an dan 1990-an seperti Muni berhadapan dengan kebijakan pemerintah berupa Normalisasi Kehidupan Kampus/ Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) di lingkungan perguruan tinggi.
NKK/BKK merupakan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan, terutama perguruan tinggi, di era Menteri Pendidikan Daoed Joesoef. NKK diatur dalam SK Nomor 0156/U/1978 sementara BKK berdasarkan SK Nomor 037/U/1979.

Kedua kebijakan itu membungkam mahasiswa, menjauhkan mahasiswa dari pemikiran apalagi aktivitas terkait politik kampus dan nasional. Sejarahnya panjang, dari seruan "golongan putih", peristiwa Malari, hingga Pemilu 1977.
Muni menyebut, situasi akibat kebijakan tersebut lama-lama akan mematikan nalar kritis mahasiswa. Dia dan rekan-rekan pun memodifikasi strategi agar gairah politik di kampus hidup kembali.
Salah satunya, dengan membuat slogan ‘make fun more politics, make politics more fun’.
“Jadi kami waktu itu membuat kegiatan-kegiatan politik dengan nuansa kegembiraan. Demi membangun kesadaran mahasiswa tentang tanggung jawabnya terhadap bangsa dan negara supaya daya kritisnya muncul,” ujar dia.
Salah satu momentum kesuksesannya memobilisasi mahasiswa adalah saat berunjuk rasa memprotes kebijakan rektor UI saat itu.
“Saking seringnya kami demo, Pak Dekan waktu itu jadi perhatian sekali sama saya. Dia nanya terus, kapan kamu lulus,” kenang Muni.
Jejak Karier Budi Arie Setiadi
Selepas dari kampus, beragam jalur profesi pernah dia lakoni, dari jurnalis hingga kini menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) oleh Presiden Joko Widodo.
Pengalaman menjadi aktivis mahasiswa tak serta-merta hilang bekas begitu saja. Sejumlah sikap dan pemikiran pun
Pada saat menjadi jurnalis Kontan, misalnya, dia pernah kena sentil pimpinan Kompas Gramedia Jakob Oetama karena angle pemberitaan yang terlalu keras terhadap pengusaha. Gaya aktivis kental terasa.
"Ya saya jawab ‘iya iya’ saja saat itu," kenang dia dengan senyum lebar.
Nuansa aktivis muncul lagi ketika Muni pada 2013 mendirikan organisasi relawan pendukung Joko Widodo, yaitu Projo. Kiprah organisasi ini mewarnai banyak pemberitaan kala itu sepanjang pesta demokrasi.
Jokowi menang pada Pilpres 2014 bersama Jusuf Kalla. Kemenangan Jokowi di pemilu berlanjut lagi pada Pilpres 2019 bersama Ma’ruf Amin.
Muni sempat dianggap ngambek setelah kemenangan kedua Jokowi di pesta demokrasi. Alasannya, "jatah" kursi menteri tak sampai ke pendukung Jokowi sejak awal.
Biodata Budi Arie Setiadi
Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 20 April 1969
AgamaL Kristen Protestan
Orangtua: Joko Asmoro dan Pudji Astuti
Istri: Zara Murzandina
Anak: Nadila Raisha dan Diandra
Pendidikan:
- SD Fons Vitae Marsudirini, Koja, Jakarta Utara
- SMP Fons Vitae Marsudirini, Koja, Jakarta Utara
- SMA kolose Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat
- S1 Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia
- S2 Manajemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia
Harta Kekayaan Budi Arie Setiadi
Data ini berdasarkan pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 4 Maret 2021.
A.TANAH DAN BANGUNAN >>> Rp.63.321.800.000
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com
Kesepian Kronis Dapat Picu Gangguan Kesehatan Mental Serius hingga Berisiko Kematian |
![]() |
---|
Bupati Gresik Gus Yani Tinjau Pembangunan Pasar Sidayu, Targetkan Rampung Desember 2025 |
![]() |
---|
Wagub Jatim Pastikan Sistem Buka Tutup Jalan di Klakah Lumajang Rampung 20 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Reaksi Kapolsek Gempol Soal Tudingan Laporan Kehilangam Motor Warga Pasuruan Tak Ditindaklanjuti |
![]() |
---|
Sosok Pengusaha Jual Ratusan NMax Bodong Tanpa STNK Rp15 Juta, Langsung Ludes 2 Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.