Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

KH Miftachul Akhyar Hadiri Haul Mbah Buyut H Noloyudho di Gresik, Beri Pesan Pemuda: Syiar Ulama

KH Miftachul Akhyar menghadiri Haul Mbah Buyut H Noloyudho di Gresik, beri pesan untuk para pemuda, singgung soal syiar ulama.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Willy Abraham
Haul Mbah Buyut H Noloyudho di Masjid Baitul Muttaqin, Desa Sumberejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), dihadiri pemimpin tertinggi PBNU, KH Miftachul Akhyar, Kamis (4/7/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Haul Mbah Buyut H Noloyudho di Masjid Baitul Muttaqin, Desa Sumberejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), dihadiri pemimpin tertinggi PBNU, KH Miftachul Akhyar, Kamis (4/7/2024).

Haul leluhur Desa Sumberejo, Mbah Buyut H Noloyudho dan sesepuh desa rutin digelar.

Acara haul yang ke-25 ini terasa istimewa, dengan kedatangan ulama yang menjabat sebagai Rais Aam PBNU ini.

Kehadirannya disambut ratusan jemaah yang hadir di halaman masjid. 

Dalam tausyiahnya, KH Miftachul Akhyar menyampaikan, tradisi haul adalah bagian dari syiar agama yang memberi penghormatan sekaligus penyadaran untuk generasi muda supaya ingat jasa leluhurnya.

"Haul ini memberi inspirasi, memberi motivasi, terutama para pemuda-pemuda, untuk melanjutkan kebaikan-kebaikan dari para leluhur," tuturnya.

Peringatan haul ini menurutnya bukanlah bid'ah, berdasarkan dalil sumber ajaran Alquran maupun hadist.

"Kegiatan ini termasuk ketakwaan, karena membesarkan syiarnya ulama. Apalagi almarhum meletakkan dasar berdirinya Desa Sumberejo," ujarnya.

Baca juga: Lautan Manusia di Haul Al Imam Al Qutb Al Habib Abu Bakar Assegaf ke-69 di Gresik

Untuk itu, ia mengharapkan kegiatan-kegiatan seperti ini terus digalakkan, karena bagian dari mencari berkah dan diharapkan turunnya rahmat Allah.

KH Miftachul Akhyar juga berpesan, di tengah zaman yang penuh kebencian, diperlukan kegiatan ini untuk mengingat kematian.

Dengan mengingat kematian, orang termotivasi untuk berbuat baik.

"Peringatan haul itu mengingatkan kita bahwa kematian itu pasti terjadi. Mengingat kematian justru ini memompa semangat berbuat kebaikan," pesannya.

Ia juga bangga dengan Desa Sumberejo yang punya catatan atau ingatan sejarah desa, beserta nama tokohnya.

"Beruntung bapak-bapak ibu-ibu punya sejarah, punya tokoh yang diperingati setiap tahun. Karena banyak kampung, banyak dusun tidak punya sejarahnya," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sumberejo, Akhmadi mengaku bersyukur atas terselenggaranya haul ini.

Akhmadi berharap kegiatan ini mempererat ikatan kekeluargaan antar warganya.

"Harapan saya dengan kegiatan ini masyarakat kian guyub dan silaturahmi tidak pernah terputus antar warga," ujarnya.

Ia juga berharap, kegiatan ini menjadi kenangan bagi anak cucunya, sehingga pemahaman sejarah dan kegiatan haul desanya tidak sampai putus.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved