Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Krisis Air Bersih Tiap Tahun di Kunjorowesi Mojokerto, Bupati Ikfina Bantu 300 Tangki Dropping Air

Warga tiga desa terdampak krisis air bersih di Mojokerto mulai digerojok bantuan dropping air hingga 30 hari ke depan.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/M ROMADONI
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyalurkan bantuan dropping air, untuk warga terdampak krisis air bersih di Desa Kunjorowesi, Rabu (3/7/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Warga tiga desa terdampak krisis air bersih di Mojokerto mulai digerojok bantuan dropping air hingga 30 hari ke depan.

Bahkan Bupati Ikfina Fahmawati secara langsung turun ke lokasi untuk menyalurkan bantuan dropping air dan paket sembako di desa tersebut, yakni di Dusun Kandangan Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, pada Selasa (2/7/2024).

Adapun bantuan itu berupa 300 tangki dan 200 paket sembako dan 200 buah jerigen air berukuran 25 liter.

Bupati Ikfina mengatakan Pemda berkeinginan untuk segera menyelesaikan kekeringan di Desa Kunjorowesi, yang terjadi setiap tahun ini.

Baca juga: Nasib Oknum ASN Pemkab Mojokerto Selingkuh dengan Honorer, BKPSDM Siapkan Sanksi, Jadi Atensi Bupati

"Sebetulnya kita ini sudah mengupayakan, kemarin sudah ada pembicaraan supaya bagaimana caranya kalau musim kemarau tidak kekeringan dan kirim air lagi," jelasnya, Rabu (3/7/2024). 

Ia mengungkapkan Pemkab Mojokerto juga telah berupaya untuk menuntaskan kekeringan di Desa Kunjorowesi.

"Kemarin rencana mau ditarik pipa dari air terjun Dlundung ke sini (Kunjorowesi). Tetapi debit air Dlundung turun dari sebelumnya, sehingga pertimbangannya belum bisa untuk direalisasikan," bebernya.

Baca juga: Selingkuh dengan Rekan Kerja di Rumah Kosong, ASN Pemkab Mojokerto Panik Pintu Didobrak Suami

Dokter Ikfina menjelaskan pihaknya terus berupaya mencari solusi terbaik, dengan Kementerian terkait untuk menyediakan sumber air bersih di tempat lain.

"Sabar dulu, nanti kita upayakan untuk negosiasi dengan pemerintah pusat melalui kementerian. Bagaimana caranya agar kita dibantu. Apakah ada cara dengan alat bor yang lebih canggih lagi, karena di sini sebenarnya ada sumber cuma ngebornya sangat dalam," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved