Dekan FK Unair Dicopot dari Jabatannya
Sosok Prof Budi Santoso, Dekan FK Unair Dicopot dari Jabatan setelah Tolak Dokter Asing Menkes
Berikut tersaji sosok Prof Budi Santoso, Dekan FK Unair dicopot dari jabatannya. Diduga imbas tolak rencana Menkes soal dokter asing.
TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Prof Budi Santoso, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) yang baru saja dicopot dari jabatannya.
Pencopotan jabatannya, diduga berkaitan dengan sikap Prof Budi Santoso menolak rencana Menteri Kesehatan RI (Menkes) mendatangkan dokter asing.
Diketahui, Prof Budi Santoso berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Berikut sosok Prof Dr dr Budi Santoso SpOG SubspFER atau yang akrab disapa Prof Budi Santoso, Dekan FK Unair dicopot dari jabatannya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Dekan FK Unair Dicopot dari Jabatannya, Ksatria Airlangga Langsung Gelar Aksi
Sosok dan biodata Budi Santoso
Selain Dekan FK Unair, Budi Santoso dikenal sebagai dokter spesialis ahli dalam bidang Ginekologi dan Onkologi.
Pria kelahiran Banyuwangi yang akrab disapa Prof Bus ini juga merupakan seorang staf medis di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo.
Budi Santoso diketahui pernah menjabat sebagai sekretaris II di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya.
Ia juga diketahui berhasil menjadi author dalam 9 judul buku yang berbeda, salah satunya adalah Bayi Tabung: Jalan Terakhir Pejuang Dua Garis yang terpublish pada 2020.
Sementara, bukunya yang paling laris dan terbit hingga Volume 2 berjudul Panduan Kesehatan Reproduksi wanita.
Baca juga: Baru 5 Hari Menjabat, Nama Kepala Kejari Lamongan Dicatut Penipu, Korban Dokter Tertipu Rp20 Juta
Pendidikan
- S1 Universitas Airlangga (1989)
- Sp1 Universitas Airlangga (1998)
- S3 Universitas Airlangga (2009)
Karir
- Staf Medis di Departemen Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Soetomo (1994-sekarang)
- Sekretaris II IDI Surabaya (2011-2014)
- Koordinator Program Studi (Magister Ilmu Kesehatan Reproduksi) FK UNAIR (2011-2015)
- Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FK UNAIR (2012-2015)
- Wakil Dekan Bidang Keuangan & Sumber Daya FK UNAIR (2015-2020)
- Dekan FK UNAIR (2020-2025), dicopot Juli 2024
Baca juga: Dulu Cita-cita Jadi Dokter Bedah, Kini Gadis Ini Jadi Tukang Listrik Hasilkan Rp32 M: Bandingkan
Baca juga: Reaksi Dinkes Ngawi Soal Kasus Cabut Gigi Bungsu Berujung Tewas : Banyak Dokter yang Periksa Korban

Karya Tulisan Buku
- Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita Vol.1 (2007)
- Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita Vol.2 (2007)
- Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Edisi II (2008)
- Penanganan Endometriosis Panduan Klinis dan Algoritme (2009)
- Panduan Tata Laksana Keguguran Berulang (2010)
- Konsensus Tatalaksana Perdarahan Uterus Abnormal karena Efek Samping Kontrasepsi (2013)
- Terapi Medikamentosa Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) (2014)
- The PRIME Faculty of Medicine (2020)
- Bayi Tabung: Jalan Terakhir Pejuang Dua Garis (2020)
Penjelasan Kemenkes

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi keputusan UNAIR mencopot Prof Budi Santoso dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran.
Menurutnya, wacana mendatangkan dokter asing, yang ditolak oleh Prof. Budi Santoso, bukan karena merendahkan kapabilitas atau kemampuan dokter-dokter dalam negeri.
“Bahwa kemudian mungkin teman-teman ada yang merasa sensitif seperti Fakultas Kedokteran Unair bahwa oh dokter kita lebih hebat, kemudian kita juga bisa, isunya bukan itu."
"Isunya bukan juga merendahkan kemampuan dokter-dokter kita, enggak. Dokter-dokter kita mampu,” kata Budi, Selasa (2/7/2024).
Budi menjelaskan, alasan pemerintah memanggil dokter asing adalah karena ingin menyelamatkan nyawa bayi dengan kelainan jantung bawaan.
Atas dasar itu, Budi kembali memastikan bahwa tidak ada hubungannya kehadiran dokter asing dengan kualitas dokter-dokter di Indonesia.
“Masalahnya nggak cukup (dokter yang menangani -red), dan lebih dari 6 ribu bayi setiap tahun mengalami risiko kehilangan nyawa. Kita kan nggak bisa nunggu."
"Kita datangkan dokter-dokter asing itu untuk menyelamatkan nyawa 6 ribu bayi ini dan 12 ribu ibu-ibu yang akan sedih kalo bayinya kemudian cacat jantung bawaan,” kata Budi.
“Jadi nggak ada hubungannya dengan kualitas dokter, nggak ada hubungannya dengan kemampuan dokter kita.”
Melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan, pihaknya tidak terlibat dalam pemberhentin dekan FK Unair itu.
Pihaknya mengklaim hal itu menjadi wewenang internal Universitas Airlangga.
"Tidak ada hubungan dengan Kemenkes , itu masalah internal Unair dan mungkin bisa klarifikasi lanjut dengan pihak rektorat Unair," kata Nadia.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Prof Budi Santoso
Universitas Airlangga
Menteri Kesehatan
dokter asing
Banyuwangi
Jawa Timur
Dekan FK Unair
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Prof Bus Batal Dicopot Sebagai Dekan FK, BEM Unair Apresiasi Rektor Berani Evaluasi Keputusan |
![]() |
---|
Pelantikan Prof Bus Jadi Dekan FK Unair Digelar Tertutup, Hanya Diikuti Internal Kampus |
![]() |
---|
DPRD Jatim Sambut Baik Keputusan Unair Surabaya Cabut Pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran |
![]() |
---|
Usai Batalkan Pencopotan Dekan FK, Rektor Unair Ingatkan Peran Pejabat dan PNS di PTN |
![]() |
---|
ALASAN Rektor Unair Kembalikan Jabatan Dekan FK ke Prof Bus, Usai DICOPOT Karena Tolak Dokter Asing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.