Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dekan FK Unair Dicopot dari Jabatannya

Sosok Prof Budi Santoso, Dekan FK Unair Dicopot dari Jabatan setelah Tolak Dokter Asing Menkes

Berikut tersaji sosok Prof Budi Santoso, Dekan FK Unair dicopot dari jabatannya. Diduga imbas tolak rencana Menkes soal dokter asing.

Editor: Hefty Suud
Istimewa via TribunnewsBogor.com
Universitas Airlangga (Unair) baru saja mencopot jabatan Prof Dr dr Budi Santoso SpOG SubspFER sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) per 3 Juli 2024. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah sosok Prof Budi Santoso, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) yang baru saja dicopot dari jabatannya.

Pencopotan jabatannya, diduga berkaitan dengan sikap Prof Budi Santoso menolak rencana Menteri Kesehatan RI (Menkes) mendatangkan dokter asing.

Diketahui, Prof Budi Santoso berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Berikut sosok Prof Dr dr Budi Santoso SpOG SubspFER atau yang akrab disapa Prof Budi Santoso, Dekan FK Unair dicopot dari jabatannya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Dekan FK Unair Dicopot dari Jabatannya, Ksatria Airlangga Langsung Gelar Aksi

Sosok dan biodata Budi Santoso

Selain Dekan FK Unair, Budi Santoso dikenal sebagai dokter spesialis ahli dalam bidang Ginekologi dan Onkologi.

Pria kelahiran Banyuwangi yang akrab disapa Prof Bus ini juga merupakan seorang staf medis di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Soetomo.

Budi Santoso diketahui pernah menjabat sebagai sekretaris II di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya. 

Ia juga diketahui berhasil menjadi author dalam 9 judul buku yang berbeda, salah satunya adalah Bayi Tabung: Jalan Terakhir Pejuang Dua Garis yang terpublish pada 2020.

Sementara, bukunya yang paling laris dan terbit hingga Volume 2 berjudul Panduan Kesehatan Reproduksi wanita.

Baca juga: Baru 5 Hari Menjabat, Nama Kepala Kejari Lamongan Dicatut Penipu, Korban Dokter Tertipu Rp20 Juta

Pendidikan

  • S1 Universitas Airlangga (1989)
  • Sp1 Universitas Airlangga (1998)
  • S3 Universitas Airlangga (2009)

Karir

  • Staf Medis di Departemen Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Soetomo (1994-sekarang)
  • Sekretaris II IDI Surabaya (2011-2014)
  • Koordinator Program Studi (Magister Ilmu Kesehatan Reproduksi) FK UNAIR (2011-2015)
  • Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FK UNAIR (2012-2015)
  • Wakil Dekan Bidang Keuangan & Sumber Daya FK UNAIR (2015-2020)
  • Dekan FK UNAIR (2020-2025), dicopot Juli 2024

Baca juga: Dulu Cita-cita Jadi Dokter Bedah, Kini Gadis Ini Jadi Tukang Listrik Hasilkan Rp32 M: Bandingkan

Baca juga: Reaksi Dinkes Ngawi Soal Kasus Cabut Gigi Bungsu Berujung Tewas : Banyak Dokter yang Periksa Korban

Profil Prof Budi Santoso, Dekan FK UNAIR yang Dipecat usai Tolak Menkes Datangkan Dokter Asing
Profil Prof Budi Santoso, Dekan FK UNAIR yang Dipecat usai Tolak Menkes Datangkan Dokter Asing (Tribunnews.com)

Karya Tulisan Buku

  • Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita Vol.1 (2007)
  • Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita Vol.2 (2007)
  • Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Edisi II (2008)
  • Penanganan Endometriosis Panduan Klinis dan Algoritme (2009)
  • Panduan Tata Laksana Keguguran Berulang (2010)
  • Konsensus Tatalaksana Perdarahan Uterus Abnormal karena Efek Samping Kontrasepsi (2013)
  • Terapi Medikamentosa Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) (2014)
  • The PRIME Faculty of Medicine (2020)
  • Bayi Tabung: Jalan Terakhir Pejuang Dua Garis (2020)

Penjelasan Kemenkes

Karangan bunga yang dikirim Ksatria Airlangga di FK Unair
Karangan bunga yang dikirim Ksatria Airlangga di FK Unair (istimewa)

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi keputusan UNAIR mencopot Prof Budi Santoso dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran.

Menurutnya, wacana mendatangkan dokter asing, yang ditolak oleh Prof. Budi Santoso, bukan karena merendahkan kapabilitas atau kemampuan dokter-dokter dalam negeri.

“Bahwa kemudian mungkin teman-teman ada yang merasa sensitif seperti Fakultas Kedokteran Unair bahwa oh dokter kita lebih hebat, kemudian kita juga bisa, isunya bukan itu."

"Isunya bukan juga merendahkan kemampuan dokter-dokter kita, enggak. Dokter-dokter kita mampu,” kata Budi, Selasa (2/7/2024).

Budi menjelaskan, alasan pemerintah memanggil dokter asing adalah karena ingin menyelamatkan nyawa bayi dengan kelainan jantung bawaan.

Atas dasar itu, Budi kembali memastikan bahwa tidak ada hubungannya kehadiran dokter asing dengan kualitas dokter-dokter di Indonesia.

“Masalahnya nggak cukup (dokter yang menangani -red), dan lebih dari 6 ribu bayi setiap tahun mengalami risiko kehilangan nyawa. Kita kan nggak bisa nunggu."

"Kita datangkan dokter-dokter asing itu untuk menyelamatkan nyawa 6 ribu bayi ini dan 12 ribu ibu-ibu yang akan sedih kalo bayinya kemudian cacat jantung bawaan,” kata Budi.

“Jadi nggak ada hubungannya dengan kualitas dokter, nggak ada hubungannya dengan kemampuan dokter kita.”

Melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan, pihaknya tidak terlibat dalam pemberhentin dekan FK Unair itu.

Pihaknya mengklaim hal itu menjadi wewenang internal Universitas Airlangga.

"Tidak ada hubungan dengan Kemenkes , itu masalah internal Unair dan mungkin bisa klarifikasi lanjut dengan pihak rektorat Unair," kata Nadia.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved