Kunjungi Pondok Pesantren Al Hikam Malang, Kak Fai Janjikan Santri Terlibat dalam Pembangunan Kota

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bakal Calon Wakil Wali Kota Malang, Fairouz Huda berdialog dengan santri mahasiswa Pondok Pesantren Al Hikam Malang, Senin (8/7/2024) malam.

Dalam dialog bertema "Syawir Tematik Siyasah, Visi Politik Kaum Santri" itu, ia menjanjikan melibatkan peran santri dalam pembangunan kota ke depannya, jika terpilih dalam Pilkada Malang 2024.

Kak Fai, sapaan akrabnya, menegaskan, santri yang ada di pesantren Kota Malang, khususnya santri mahasiswa tidak boleh diabaikan sebagai entitas politik.

Menurutnya, santri harus dilibatkan dalam pengambilan kebijakan, dalam proses politik, bahkan dilibatkan dalam membangun Kota Malang. 

"Karena bagaimanapun yang tinggal di Kota Malang sekalipun tidak ber-KTP Malang itu menjadi bagian dari tanggung jawab Pemkot Malang. Maka santri harus dilibatkan dalam pengambilan kebijakan dalam proses politik, bahkan dilibatkan dalam membangun Kota Malang, khususnya membangun kultur pendidikan," kata Kak Fai. 

Diapun berharap santri harus memiliki perhatian terhadap politik.

Santri harus membuka diri untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Malang.

Kak Fai mengaku ingin menciptakan kultur pendidikan yang ada di Kota Malang berbasis santri. Di Kota Malang, kebanyakan adalah santri mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di universitas. 

"Jangan ada jarak antara santri dengan pemerintah seolah-olah sampai pesantren itu hidup sendiri, pemerintah hidup sendiri. Jadi tidak sinergi, tidak ada kolaborasi. Santri harus dilibatkan dalam membangun kultur pendidikan di Kota Malang. Antara santri mahasiswa yang ada di Al Hikam maupun di pesantren lain itu adalah aktor pendidikan di Kota Malang. Harusnya diajak kolaborasi untuk ikut terlibat membangun kultur pendidikan di masyarakat," ujar Kak Fai.

Baca juga: Partai Golkar Pertimbangkan Sosok Ardantya Syahreza untuk Diusung di Pilkada Malang 2024

Pengasuh Ponpes Al Hikam Malang, KH Muhammad Nafi menyatakan, pesantren memiliki karakter mandiri.

Dia menyebut, Al Hikam mengapresiasi setiap calon kepala daerah yang mempunyai gagasan mengurus pondok pesantren dan santrinya. 

"Kita orang pesantren, ada yang punya gagasan mengurusi pesantren ya alhamdulillah. Dari dulu karakter pesantren adalah mandiri, sehingga siapapun yang memimpin Kota Malang sikap pesantren dari dulu saya kira sama," tutur Gus Nafi, sapaan KH Muhammad Nafi.

Ia juga berkomentar mengenai tema dialog malam itu.

Syawir adalah kegiatan diskusi yang berbicara soal fiqih.