Terjaring Razia Satpol PP, Pengamen dan Anak Jalanan di Sampang Panik hingga Gemetaran

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Raut wajah panik dan gemetaran tampak dialami para pengamen dan anak jalanan saat berada di Kantor Satuan Polisi (Satpol) PP Kabupaten Sampang, Madura.

Mereka terjaring razia oleh Satpol PP saat melakukan aktivitas di wilayah Kecamatan Kota Sampang, terutama di beberapa titik traffic Light, Selasa (10/7/2024) sekitar 10.00 wib.

Kabid Trantib Satpol PP Kabupaten Sampang, Suaidi Asyikin mengatakan bahwa, razia dilakukan dalam rangka menciptakan ketertiban umum, demi kenyamanan, keamanan di Sampang.

"Mereka bukan semena-mena diciduk, mereka akan dibina dan dibimbing sesuai dengan konstitusi yang ada," ujarnya.

Dengan begitu, sebanyak 13 pengamen dan anak jalanan yang terjaring akan dibina minimal 3 hari. Selama dalam pembinaan mereka akan difasilitasi, baik makan, perlengkapan seperti sarung, mukena, dan sajadah.

Baca juga: Terima Aduan Soal Pengemis hingga PKL, Satpol PP Nganjuk Gelar Patroli di Sejumlah Jalan

"Mereka akan dibina di Rumah Tampung Dampak Penegakan Perda yang berada di Kantor Satpol PP Sampang," terangnya.

Pihaknya telah melakukan pendataan, hasilnya dari 13 orang yang terjaring berasal dari berbagai kota di Jawa Timur, seperti Kabupaten Sampang, Pamekasan, bahkan Kediri.

Kemudian, berdasarkan keterangan yang didapatkan, hasil mereka mengemis dan mengamen digunakan untuk makan sehari-hari serta kebutuhan lainnya.

"Dengan pembinaan yang diberikan, diharapkan mereka dapat kembali ke jalan yang benar dan memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah," pungkasnya. 

Baca juga: Mampu Kantongi Rp20 Juta dari Hasil Minta-minta Saja, Pengemis Bawa Barang Tak Biasa di Tasnya