Berita Mojokerto
Pemkab Mojokerto Bentuk Tim Majelis Kode Etik, Usut Dugaan Perselingkuhan ASN dan Pegawai Honorer
Pemkab Mojokerto membentuk tim majelis kode etik, untuk mengusut pelanggaran Aparatur Sipil Negara (ASN) perempuan yang diduga terlibat kasus selingku
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Pemkab Mojokerto membentuk tim majelis kode etik, untuk mengusut pelanggaran Aparatur Sipil Negara (ASN) perempuan yang diduga terlibat kasus perselingkuhan antar pegawai.
Kasus dugaan perselingkuhan ASN inisial RPSW (34) yang menjabat sebagai analis pembangunan, dengan IM (40) pegawai honorer bagian administrasi umum di pembangunan Setdakab.
"Untuk sidang etik ASN, Insya Allah minggu depan," kata Sekdakab Mojokerto, Teguh Gunarko," Jumat (12/7/2024).
Ia mengatakan, sidang majelis kode etik terhadap ASN yang bersangkutan akan segera dilakukan secepatnya, menyusul hasil pemeriksaan dan rekomendasi dari Inspektorat terkait dugaan pelanggaran ASN RPSW, yang duga terlibat kasus perselingkuhan.
Baca juga: Berantas Peredaran Rokok Ilegal di Mojokerto, Bupati Ikfina dan Bea Cukai Gencar Sidak ke Pasar
Majelis kode etik beranggotakan dari unsur Kepegawaian dalam hal ini, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Mojokerto, Inspetorat, kepala bagian administrasi pembangunan Setdakab dan bagian hukum.
Saat ini, pihaknya masih mempersiapkan tim majelis kode etik tersebut. "Masih ditata ini Tim-nya (Majelis kode etik," jelasnya.
Teguh menegaskan pegawai ASN yang bersangkutan akan dihadirkan dalam sidang kode etik.
Sedangkan, pegawai honorer IM (40) akan langsung ditangani oleh Kabag Administrasi Pembangunan Setdakab.
"Karena kode etik hanya untuk ASN, kita hadirkan terlapor. Dari hasil pemeriksaan inspektorat itu nanti, akan kita gali lebih dalam lagi," bebernya.
Dikatakan Teguh, sanksi terhadap pelanggaran ASN akan diputuskan dalam sidang kode etik.
Sesuai PP Nomor 45 Tahun 1990, tentang perubahan atas PP Nomor 10 tahun 1983 yakni, terdapat larangan tegas bagi PNS untuk melakukan perselingkuhan. Bahkan sangat jelas dalam pasal 15, ayat 1 perselingkuhan yang melibatkan PNS bisa dijatuhi hukuman disiplin berat.
Baca juga: Bupati Ikfina Ajak Pelaku Usaha di Mojokerto Manfaatkan Digitalisasi untuk Pasarkan Produk
"Nanti pasti kita juga akan melihat rekomendasi dari Inspektorat. Untuk sanksi sedang atau berat, nanti kita simpulkan (Sidang kode etik)," pungkasnya.
Inspektur Pemkab Mojokerto, Poedji Widodo menambahkan hasil penyelidikan termasuk keterangan saksi menjadi dasar, untuk rekomendasi dalam sidang majelis kode etik.
"Jadi kan ini nanti hasilnya akan dibawa dalam sidang majelis kode etik. Nanti ada lagi prosesnya yaitu sidang majelis kode etik, yang nantinya muncul rekomendasi itu," tandasnya.
tim majelis kode etik
Aparatur Sipil Negara (ASN)
perselingkuhan
pegawai honorer
Kabupaten Mojokerto
TribunJatim.com
5 Tahun Lalu Warga Sudah Patungan, Jalan Rusak di Mojokerto Tak Digubris, Pemda: Belum Bisa Akomodir |
![]() |
---|
Sambut Libur Panjang, Ratusan Bus di Terminal Kertajaya Mojokerto Diperiksa |
![]() |
---|
Jadwal Pembelajaran Bulan Ramadan di Mojokerto, Awal Puasa Siswa Belajar di Rumah |
![]() |
---|
Kisah Bripka Muliono, Polisi di Mojokerto yang Nyambi Jadi Petani Setelah Bertugas |
![]() |
---|
Ini Penyebab Program Makan Bergizi Gratis di Kota Mojokerto Ditunda hingga 3 Februari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.