Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

3 Fakta Pengamen Elite di Ponorogo, 5 Sosok Terkuak, Pendapatan Per Jam hingga Alasan Pilih Ponorogo

Simak deretan fakta terkait pengamen elite di Ponorogo yang naik mobil. Nasib kini ditangkap oleh Satpol PP Ponorogo.

|
Istimewa/TribunJatim.com/Kompas.com
Satpol PP Ponorogo mengamankan pengamen elite asal Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (14/7/2024), datang ke Ponorogo dengan mobil. Simak fakta-fakta tentang pengamen elite di Ponorogo. 

“Kami tangkap, kami tanyai mereka asal mana. Mengaku dari Semarang juga naik mobil Avanza ke Ponorogo,” urai Subiantoro saat dikonfirmasi.

Menurut Subiantoro, sosok lima orang pengamen itu adalah JF, ERL, SM, AR dan DR yang kelimanya berasal dari Kota Semarang.

“Jadi startnya di Alun-alun Ponorogo. Parkir di depan DPRD Ponorogo. Ngakunya langsung dari Semarang. Itu sih ngakunya, kalau aslinya kita juga gak tahu,” tegas Subiantoro.

Baca juga: Sosok Sinden Asal Bojonegoro Kini Jadi Pengamen Jalanan, Dulu Jaya: Sekali Manggung Rp10 Juta

2. Penghasilan Per Jam Rp 264 Ribu

Satpol PP Ponorogo menciduk pengamen elit asal Kota Semarang Jawa Tengah.
Satpol PP Ponorogo menciduk pengamen elit asal Kota Semarang Jawa Tengah. (Shutterstock/Satpol PP Ponorogo)

Dalam satu jam, pengamen elite ini mengumpulkan uang hingga Rp 264 ribu dan mulai bergerilya dari pukul 19.00 WIB.

“Jauh-jauh dari Semarang memang berniat mengamen ke Ponorogo. Ya katanya Ponorogo empuk itu,” papar Subiantoro. 

Para pengamen ini berani merental mobil atau dengan kata lain, penghasilan mengamen dengan rental mobil seimbang.

“Kalau tidak nyucuk (seimbang) tidak mungkin mereka berani. Ya ngrental dan modal,” tegas Subiantoro. 

Subiantoro pun bakal lebih memperketat penjagaan juga menyusun strategi agar para pengamen luar kota tidak ke bumi reog.

“Warga juga jangan terlalu loman (sering memberi). Akhirnya dimanfaatkan oleh pengamen-pengamen,” pungkas Subiantoro. 

Satpol PP Ponorogo mempunyai alasan sendiri mengamankan pengamen elite tersebut. 

“Jadi tidak sekadar menangkap saja kami (Satpol PP Ponorogo),” ungkap Subiantoro. 

Subiantoro menjelaskan, penangkapan didasari banyak aduan masyarakat yang masuk ke Satpol PP Ponorogo.

Ketika warga baru mulai duduk ngopi, sudah didatangi pengamen.

“Begini, orang ngopi merasa risih. Baru ngopi sudah jrang jreng. Begitu laporan masyarakat yang masuk ke kita (Satpol PP Ponorogo),” kata Subiantoro.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved