Kisah Pilu Siswa SDN Tamberu 2 Pamekasan, Hari Pertama Masuk Sekolah Malah Belajar di Rumah Warga

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Kisah pilu dirasakan siswa SDN Tamberu 2, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Madura usai libur panjang.

Pasalnya di hari pertama mereka masuk sekolah harus merasakan belajar di rumah warga sekitar, Senin (15/7/2024).

Ini akibat SDN Tamberu 2 Pamekasan, disegel oleh seseorang yang mengaku ahli waris atau pemilik tanah di sekolah tersebut.

Penyegelan sekolah ini dilakukan Ahmad Rosidi. Dia mengklaim sebagai ahli waris dari lahan yang ditempati gedung SD tersebut. 

Penuturan Rosidi, penyegelan itu terpaksa dilakukannya karena Pemkab Pamekasan belum memberikan kejelasan atas status tanah dan kompensasi.

"Sebelum ada kejelasan hitam di atas putih tidak mau dibuka. Sampai selesai permasalahan ini," tegasnya.

Baca juga: Nasib SD Negeri di Pinggiran Kota Blitar, Dua Sekolah Siswa Barunya Tak Sampai 10 Anak

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan, warga yang mengaku pemilik tanah itu tidak mempunyai sertifikat. 

Dia memberi waktu untuk mengurus sertifikat tersebut. Namun sampai saat ini tidak ada kejelasan.

"Kami akan berupaya dengan cara yang lebih santun dan diterima oleh semua pihak, agar para siswa itu bisa kembali mengikuti pembelajaran di gedung SD tersebut," kata Akhmad Zaini.

Zaini berjanji akan memberikan ganti rugi asalkan warga yang mengaku ahli waris itu dapat menunjukkan sertifikat atau bukti kepemilikan.

Sampai berita ini ditulis, belum ada dari pihak sekolah yang siap untuk memberikan keterangan.

Baca juga: Guru SDN Setono Ponorogo Ngajar Bangku Kosong, Tak Ada Siswa Baru di Tahun Ajaran Baru 2024