Penemuan Bom Aktif Sisa Perang Dunia I di Malang, Ditemukan Warga saat Cari Besi Tua di Sungai

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Luluul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Warga Desa/Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang digegerkan dengan penemuan bom yang masih aktif.

Bom tersebut pertama kali ditemukan Slamet Munajat (43) warga Desa Pakis Kembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, kemarin Minggu (14/7/2024) saat mencari besi tua di sungai.

Kasihumas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara membenarkan adanya penemuan bom itu. Ia menyebutkan bom itu berjenis Aircraft aktif peninggalan perang dunia pertama.

"Bom pertama kali ditemukan oleh pencari besi tua asal Pakis yang saat itu sedang menyusuri sungai dengan metal detector," kata Dicka ketika dikonfirmasi, Senin (15/7/2024).

Ia menjelaskan sekira pukul 15.30 WIB, Slamet sedang menyusuri sungai. Kemudian metal detector yang ia arahkan ke sungai di TKP tersebut berbunyi.

Baca juga: Dikira Batu, Petani di Magetan Terkejut saat Mencangkul di Ladang, Ternyata Mortir Aktif

Ketika berbunyi, Slamet lantas memeriksanya. Rupanya besi tua itu merupakan bom.

Dengan cepat, Slamet melaporkan penemuan ini ke Polsek Jabung.

Usai melaporkan penemuan bom ke pihak kepolisian, polisi kemudian mengamankan lokasi.

Mereka lantas berkoordinasi dengan Tim Penjinak Bom Gegana Satuan Brimob (Satbrimob) Polda Jatim.

"Segera melakukan pengamanan di lokasi untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan,” jelasnya.

Baca juga: Polres Malang Gelar Operasi Patuh Semeru 2024, Ada 14 Pelanggaran Jadi Target Sasaran

Ketika diperiksa, Dicka menjelaskan bahwa bom tersebut bertulisan tahun 1918. Panjangnya 90 sentimeter (Cm) dengan diameter 18 cm. Beratnya mencapai 45 kilogram.

Selanjutnya, hari ini Senin (15/7/2024) Tim Penjinak Bom Gegana Satbrimob Polda Jatim melakukan pemusnahan atau disposal.

Pemusnahan dilakukan di lahan kosong Dusun Busu, Desa Slampangrejo, Kecamatan Jabung, sekitar pukul 10.00 WIB.

"Sebelum pemusanahan, kami telah melakukan sterilisasi dengan memastikam tidak ada warga yang berada dalam radius dekat pemusnahan," terangnya.

Proses disposal pun berlangsung dengan lancar dan tidak ada kendala.