Berita Viral
Tetangga Elus Dada Telepon 3 Anak Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Rumah: Tidak Ada Kepedulian
Tetangga elus dada telepon tiga anak pasutri lansia tewas membusuk di rumah karena ditelantarkan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tetangga ungkap respons miris ketiga anak pasutri lansia tewas membusuk di rumah di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Ia mengaku sampai elus dada dan geleng kepala saat menelepon mereka.
Terbukti jika ketiga anak tersebut menelantarkan kedua orang tuanya.
Diberitakan sebelumnya, kakek nenek ditemukan tewas mengenaskan di Jonggol, Kabupaten Bogor, diduga ditelantarkan ketiga anak-anaknya.
Jenazah suami istri itu pun sudah menghitam akibat pembusukan saat pertama kali ditemukan oleh warga, Sabtu (13/7/2024).
Video penemuan jasad kakek nenek itu pun viral di media sosial.
Terlihat Ketua RT didampingi security dan warga sekitar membuka paksa rumah pasutri lansia tersebut.
Mereka menangis histeris saat melihat Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (79) sudah dalam kondisi membusuk di atas ranjang yang sama.
Kapolsek Jonggol, Kompol Wagiman mengatakan, penemuan jasad kakek nenek ini berawal dari ada kecurigaan warga sekitar yang sudah beberapa hari tidak melihat kedua korban keluar rumah.
"Sehingga warga curiga dan menghubungi ketua RT," kata Kompol Wagiman dikutip dari tvOneNews, Rabu (17/7/2024).
"Setelah itu ketua RT datang dengan satpam untuk melakukan pengecekan," lanjutnya.
Sesampainya di TKP, ketua RT dan warga mencoba memanggil pasutri tersebut, namun tak kunjung mendapatkan respons.
Akhirnya mereka pun sepakat untuk membuka pintu secara paksa sambil merekam sebagai bukti bahwa tujuannya hanya untuk mencari keberadaan korban.
"Setelah terbuka, ditemukan bahwa pasutri sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dalam satu ruangan yang sama," lanjut dia.
Baca juga: Keberadaan 3 Anak Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Rumah Bogor Kini Dicari, Polisi Kuak Fakta Lain
Menurut Kompol Wagiman, pasutri lansia tersebut hanya tinggal berdua di rumahnya.
"Tidak ada keluarga maupun anak yang tinggal bersama, istri mengalami sakit stroke, kemudian dibawa ke RSUD Cileungsi untuk pemeriksaan," jelasnya.
Berdasarkan hasil olah TKP, kata dia, tidak ditemukan kerusakan maupun kehilangan barang dari korban.
Ia pun membenarkan kalau anak-anak korban sudah jarang pulang ke rumah orang tuanya.
"Kita masih belum bisa dapat alamat maupun kontak anak-anaknya, karena selama ini yang melakukan mengecek keberadaan atau kesehatan pasutri tersebut adalah dari gereja."
"Dan kami sudah minta, tapi pihak gereja kehilangan kontak terkait keberadaan anak tersebut," tutur dia.

Sementara itu, dikutip dari Facebook Dian Deedee Ronawati, pihak Ketua RT sempat mengcoba menghubungi anak-anak korban.
"Tapi tidak direspon," tulis Dian.
Ia juga menuturkan, korban memiliki tiga anak laki-laki.
"Tapi memang anak-anak beliau tidak ada kepedulian sama sekali. Sungguh prihatin," tulisnya.
Menurutnya, sang suami, Hans Tomasoa, dulunya merupakan pelaut, sementara sang istri, Rita Tomasoa, pernah bekerja di RRI.
"Sayang ketiga (3) anak laki-laki beliau jarang sekali berkunjung atau mengajak oma dan opa tinggal bersama mereka," kata dia.
Baca juga: Jarang Dikunjungi Anak, Pilu Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Rumah 5 Hari, Tetangga Kuak Sosoknya
Akun Intan Permata Sari menerangkan dalam kolom komentar bahwa Hans Tomasoa adalah seorang kapten kapal.
"Dia adalah captain kapalku. Beliau sempat menjadi bos saya," tulis Intan.
Selain itu Hans Tomasoa juga aktif di gereja.
"Bung Hans pernah jadi Diaken d GPIB Menara Iman, pindah (atestasi) ke GPIB Cipeucang - Jonggol. Alm berusia 80 thn, dulu bekerja d Samudera Indonesia," jelasnya.
Sedangkan Rita Tomasoa juga pernah bekerja di perusahaan BUMN.
"Rita Wattimena berusia 73 thn, dulu bekerja d PLN. Mereka pernah tinggal lama d Hamburg - Jerman. Berdua tinggal tanpa ada yg menemani. Punya 3 org anak laki2 yang semua sdh menikah dan tinggal terpisah," katanya.

Menurut Dian, banyak cerita di seputaran mengapa ketiga anak oma dan opa tidak peduli, namun dirinya tidak bisa menceritakan di media sosial.
Bahkan saat pihaknya mencoba menghubungi anak-anak korban, mereka hanya bisa mengelus dada.
"Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelpon anak2 tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opa," tandasnya.
Dian pun menegaskan bahwa seluruh biaya visum, peti, dan pemakaman ditanggung oleh Jemaat Cipeucang.
Sementara anak-anak pasutri lansia tersebut tetap tidak ada yang bisa dihubungi.
Kedua jenazah pasutri lansia tersebut sudah dimakamkan pada Sabtu (13/7/2024).
pasutri lansia tewas membusuk
Jonggol
Bogor
Jawa Barat
Hans Tomasoa
Rita Tomasoa
Kompol Wagiman
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Temuan 27.932 Pegawai BUMN dan 7.479 Dokter Dapat Bansos, ini Kata Kemensos |
![]() |
---|
Tampang Pedagang Pasar Terapung yang Viral Mirip Ustaz Abdul Somad, Didoakan Banjir Rezeki |
![]() |
---|
Bayar Royalti Rp2,2 M, Mie Gacoan Bakal Kembali Putar Lagu, Direktur Tanda Tangani Surat Damai |
![]() |
---|
Beli Bensin, Pengemudi Mobil dan Motor Panik Mendadak Lari Kabur dari SPBU |
![]() |
---|
Hanafi Nikah usai Habisi Pegawai BPS, Kuras Rp89 Juta untuk Judol dan Lunasi Utang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.