Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2024

Survei Litbang Kompas, Risma Lawan Terkuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bakal jadi lawan terkuat bagi Mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam Pilkada Jatim 2024

|
Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com
Risma (kiri) Bisa Jadi Lawan Serius Khofifah (kanan) di Pilgub Jatim 2024 

10. PSI 551.051 suara. (1 kursi).

Responden Lebih Menerima Kandidat Orang Asal Jatim

Latar belakang kandidat calon kepala daerah yang merupakan orang asli Jawa Timur nampaknya sangat berpengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) 2024.

Hal itu ditemukan dari hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024. Dikutip dari Kompas.id, Jumat (19/7/2024), 84,5 persen sampai 91,7 persen responden yang merupakan penduduk Jawa Timur mempertimbangkan latar belakang kepala daerah yang merupakan orang asli dari daerahnya.

Untuk diketahui, Litbang Kompas membagi pertimbangan pemilih ke dalam empat wilayah geokultural, yakni Mataraman, Arek, Tapal Kuda, dan Madura.

Mataraman berada di bagian barat Jawa Timur yang meliputi Blitar, Bojonegoro, Kediri, Madiun, Lamongan, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung

Arek di sebelah timur dari Mataraman yang meliputi Gresik, Jombang, Malang, Batu, Mojokerto, Pasuruan, Surabaya, dan Sidoarjo. Analisis Litbang ”Kompas”: PDI-P dalam Bayang Krisis Pemilih Mula Artikel Kompas.id Kemudian, Tapal Kuda di kawasan timur yang meliputi Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Probolinggo, Lumajang, dan Situbondo.

Baca juga: Reaksi Santai Khofifah Soal Potensi Lawan Poros PKB-PDIP di Pilgub Jatim 2024

Sementara Madura meliputi Bangkalan, Sampangan, Pamekasan, dan Sumenep. Dari keempat wilayah tersebut, 91,7 responden yang berasal dari wilayah Madura menilai latar belakang orang asli Jatim penting.

Disusul dari wilayah Tapal Kuda 89,8 persen. Lalu, wilayah Arek 88,5 persen dan Mataraman 84,5 persen.

Latar belakang kandidat yang juga dinilai penting oleh responden yakni berasal dari generasi muda.

Dengan rincian, di wilayah Madura 77,1 persen, Mataraman 76,2 persen, Arek 73,8 persen, dan Tapal Kuda 72,7 persen

Sementara itu, di wilayah Mataraman sebesar 71,3 responden, Tapal Kuda 70,5 persen, dan di wilayah Madura 68,8 persen.

Membaca temuan tersebut, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu mengatakan, pengaruh kerajaan dan kultural-agama memang terus berlangsung sampai saat ini di Jawa Timur.

Dia mencontohkan, pemilih wilayah Tapal Kuda dan Madura cenderung tidak bisa melepaskan diri dari sentimen latar belakang agama.

“Di Madura, budaya ‘Bhapa, Bhabu, Guru, Rato’ masih mengakar kuat dalam menentukan pilihan, termasuk pilihan politik. Istilah tersebut miliki arti pertama bapak, kedua ibu, ketiga kiai, keempat ratu atau kepala daerah setempat dalam urutan untuk dimintai pendapat,” tulis Yohan dikutip dari Kompas.id, Jumat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved