Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2024

Risma Bersaing di Survei Litbang Kompas, Putra Mensos Sebut Sang Ibu Jadi Penantang Ideal Khofifah

Survei Litbang Kompas periode Juni 2024 memperlihatkan tingginya elektabilitas Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur.

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Putra Menteri Sosial Tri Rismaharini, Fuad Bernardi ketika dikonfirmasi di Surabaya beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Survei Litbang Kompas periode Juni 2024 memperlihatkan tingginya elektabilitas Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur. Menanggapi hal ini, Putra Risma, Fuad Bernardi menilai sang ibu bisa menjadi penantang ideal bagi bakal calon Gubernur Jawa Timur lainnya, Khofifah Indar Parawansa.

"Kalau melihat survei Litbang Kompas, dimana menempatkan Ibu Risma berada di peringkat kedua di bawah Bu Khofifah, artinya masyarakat Jawa Timur menginginkan Ibu Risma maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim," kata Fuad dikonfirmasi di Surabaya, Senin (22/72/2024).

Sebagaimana diketahui, survei Litbang Kompas periode Juni 2024, memperlihatkan elektabilitas Khofifah menjadi yang tertinggi dibanding calon lain (mencapai 26,8 persen). Lalu, disusul oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan 13,6 persen.

Emil Elestianto Dardak dan Syaifullah Yusuf hanya dipilih kurang dari empat persen responden. Masing-masing 3,8 persen dan 1,8 persen.

Survei periodik ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 20-25 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka. Sebanyak 500 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ±4,38 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas, Risma Lawan Terkuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Fuad yang juga politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan Risma belum mengambil sikap terkait dengan Pilgub Jawa Timur. Selain fokus untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai Menteri Sosial, Risma yang juga Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan ini belum menerima mandat dari partai soal Pilgub Jatim.

Sekalipun demikian, harapan masyarakat yang tercermin dalam sejumlah lembaga survei tetap menjadi pertimbangan. "Kalau partai sudah merekomendasikan, tentu pasti harus siap," kata Fuad yang juga Ketua sayap partai PDIP, Banteng Muda Indonesia (BMI) Surabaya ini.

Disinggung juga soal munculnya nama Risma di Pilgub DKI Jakarta, Fuad menegaskan bahwa Risma memang diterima semua kalangan. Sekalipun angka surveinya baru menyentuh 1 persen.

"Ibu Risma belum menentukan akan maju atau tidak, termasuk menentukan wilayahnya. Semua tetap bergantung dengan instruksi Ibu Ketua Umum (Ketua Umum PDI P Megawati Soekarnoputri) menugaskannya dimana," kata Anggota DPRD Jatim terpilih ini.

Baca juga: Pertarungan Terbuka Koalisi Khofifah vs Risma

Risma Bisa Jadi Lawan Serius Khofifah di Pilgub Jatim, PDIP Disebut Lebih Logis Usung Kader Sendiri
Risma Bisa Jadi Lawan Serius Khofifah di Pilgub Jatim, PDIP Disebut Lebih Logis Usung Kader Sendiri (tribunjatim.com)

Baca juga: Siap Maju di Pilkada Surabaya 2024, Fuad Bernardi: Jika Partai Menugaskan, Harus Siap

Fuad menjelaskan, Risma yang berpengalaman menjadi Wali Kota Surabaya dua periode serta Menteri Sosial memiliki rekam jejak jelas dalam membangun daerah. Baik dari sisi infrastruktur maupun pengembangan manusianya.

Karenanya, putra Risma pun mengungkap kode kesiapan sang ibu jika mendapatkan rekomendasi untuk turun di Pilgub Jatim. "Ibu (Risma) bilang, menjadi eksekutif memang amanahnya berat. Tinggal, bagaimana nantinya rekomendasi dari partai," kata Fuad.

Terkait dengan dinamika Pilgub Jatim, PDIP menjadi satu di antara tiga partai yang belum menentukan sikap. Sedangkan 7 partai lainnya telah sepakat mengusung Khofifah yang berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak.

Selain PDIP (21 kursi), juga ada PKB (27 kursi), dan NasDem (10 kursi) yang masih belum menentukan arah dukungan. Jumlah gabungan partai tersebut masih cukup untuk memenuhi syarat pencalonan Gubernur (minimal 20 persen DPRD Jatim atau 24 kursi).

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Mochtar W Oetomo menilai bahwa dinamika politik di Jawa Timur masih cukup berkembang. Bahkan, apabila PDIP berhasil meyakinkan PKB untuk mencalonkan sosok ideal sebagai pendamping Risma, kombinasi ini bisa menjadi penantang potensial.

"Sosok pendamping Risma haruslah orang fresh atau orang yang bisa menandingi Emil, baik dari sisi kapabilitas, elektabilitas, maupun usia. Itu bisa dicari. Namun, kalau memaksakan tokoh senior sebagai pendamping, masih cukup berat (untuk menang)," kata Mochtar

Baca juga: Sempat Beda Kubu saat Pilpres, Ini Alasan PKS Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved