Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Polisi Dihajar Ratusan Pesilat di Jember - Pria Sayat Area Vital dan Nyaris Putus

Berita Jatim terpopuler hari ini menyoroti peristiwa yang terjadi di Jember, Probolinggo, dan Surabaya.

Editor: Olga Mardianita
TribunJatim.com
Berita Jatim terpopuler hari ini, Rabu (24/7/2024): Polisi Dihajar Ratusan Pesilat di Jember - Pria Sayat Area Vital dan Nyaris Putus 

Kesaksian tersebut juga tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Saksi Setya Handaka. Bahkan, BAP yang menyebutkan informasi tersebut, sempat juga dibacakan oleh JPU KPK.

Baca juga: KPK Beri Rapor Merah, Plt Bupati Sidoarjo Deklarasi Anti Korupsi dan Pasang Stiker di Kantor Dinas

Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, Ari Suryono terdakwa kasus dugaan korupsi pemotongan dana insentif ASN BPPD Sidoarjo, yang menyeret Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, kembali menjalani sidang lanjutan di Ruang Sidang Candra Kantor Pengadilan Tipikor (PN) Surabaya, Senin (22/7/2024)
Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Sidoarjo, Ari Suryono terdakwa kasus dugaan korupsi pemotongan dana insentif ASN BPPD Sidoarjo, yang menyeret Eks Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, kembali menjalani sidang lanjutan di Ruang Sidang Candra Kantor Pengadilan Tipikor (PN) Surabaya, Senin (22/7/2024) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

"BAP; saya diberitahu Pak Ari penggunaan support kegiatan bupati ahmad mudhlor," saat JPU KPM membacakan BAP di ruang sidang.

Kemudian, Saksi Setya Handaka menjelaskan, dirinya tidak mengetahui secara detail penggunaan uang tersebut.

Namun, ia sempat mendengarkan keterangan dari Terdakwa Ari Suryono bahwa penggunaan uang tersebut juga berkaitan dengan memberikan dukungan kepada Bupati Sidoarjo.

"Kalau detailnya saya enggak tahu. Intinya kami mendengar dari Pak Ari. Ya ini untuk support itu (Pak Bupati)," katanya.

"Buat support. Setahu saya, cuma dengar dengar dari teman-teman," ujarnya.

Saksi Setya juga tak menampik, pernah ada pengumpulan uang antar kabid masing-masing Rp25 juta, hingga bernilai Rp100 juta yang ternyata diberikan untuk pihak kejaksaan.

"Setelah apel dikumpulkan di ruang pelayanan. Intinya diminta uang, Rp100 juta. Waktu itu ada yang minta dari Kejaksaan. Ada 5 kabid. Saya Rp25 juta, dan kabid kabid Rp25 juta. Pak kaban menyampaikan ada permintaan. Dari kasi intel, namanya AE (inisial). Kita gak pikir ikhlas atau engga. Pokoknya kami kumpulkan," jelasnya.

Namun, Saksi Setya menambahkan, penggunaan uang tersebut juga diperuntukkan untuk membiayai kegiatan di lingkungan kantor yang sejak awal tidak dianggarkan oleh APBD.

Baca selengkapnya

3. Alasan Pria Probolinggo Sayat Area Sensitif hingga Nyaris Putus, Menyerah Padahal Belum Punya Anak

Samsul Arifin (30) warga Dusun Sadeng, RT 001 RW 003, Desa Selogudig Wetan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo melakukan aktivitas berbahaya di kamar mandi rumahnya.

Pria di Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo itu bak menyerah dengan hidupnya dan memilih jalan nekat.

Pria 30 tahun tersebut menyayat alat vitalnya sendiri, pada Senin (22/7/2024), sehingga membuatnya harus dirawat di rumah sakit.

Motif Samsul Arifin berbuat nekat demikian akhirnya terungkap.

Alasan Samsul Arifin menyayat area sensitifnya itu rupanya terpicu kondisi mentalnya yang depresi.

Hal konyol itu dilakukan Samsul Arifin (30) warga Dusun Sadeng, RT 001 RW 003, Desa Selogudig Wetan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo di kamar mandinya, sekitar pukul 10.00 WIB.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved