Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Alasan Fitri Mahasiswi Kuras Rp52 Juta Uang Nasabah Cuma Divonis 9 Bulan, Kampus PTN Tetap DO Pelaku

Fitri mahasiswi yang kuras harta Rp 52 juta uang nasabah itu akhirnya cuma divonis 9 bulan, nasibnya tetap di-DO dari kampus PTN.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunJatim.com
Nasib akhir mahasiswi PTN yang kuras harta nasabah bank tempatnya magang sampai Rp 52 juta, ternyata cuma dapat vonis 9 bulan. 

TRIBUNJATIM.COM - Nama Fitri Silma Anjani menjadi sorotan lantaran menguras harta nasabah di bank tempatnya magang.

Fitri Silma Anjani lantas menjadi tersangka dan diadili dalam persidangan.

Kasus pencurian uang nasabah yang dilakukan mahasiswi PTN di Kota Malang itu akhirnya sudah masuk agenda putusan.

Ternyata, vonis yang jatuh untuk mahasiswi PTN kuras harta nasabah Rp 52 juta itu hanya berkisar 9 bulan masa tahanan.

Sidang dengan terdakwa Fitri Silma Anjani (22) tersebut, digelar di Ruang Sidang Cakra Pengadilan Negeri Kelas I A Malang (PN Malang) pada Rabu (24/7/2024) siang.

Dalam persidangan, Ketua Majelis Hakim, Safrudin menyatakan bahwa terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 362 juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

"Terdakwa secara sah dan menyakinkan, terbukti bersalah melanggar Pasal 362 juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP. Atas hal tersebut, terdakwa Fitri Silma Anjani divonis pidana penjara selama 1 tahun 2 bulan dikurangi masa penahanan," jelasnya dalam persidangan.

Tentunya, putusan itu lebih ringan daripada tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Kota Malang yang menuntut terdakwa dengan pidana selama 1 tahun 6 bulan penjara.

Sementara itu, penasehat hukum terdakwa Fitri Silma Anjani, Guntur Putra Abdi Wijaya mengungkapkan secara detail jalannya persidangan tersebut.

"Sedianya, sidang putusan digelar pada Rabu (17/7/2024) lalu. Namun karena salah satu majelis hakim ada yang sakit, sehingga ditunda dan baru digelar pada hari ini," terangnya.

Baca juga: Terlalu Bucin, Mahasiswi Gadai 11 Laptop Temannya Demi Biayai Hidup Pacar yang Sering Main Judol

Dirinya mengungkapkan, ada beberapa hal yang membuat terdakwa divonis dengan hukuman tersebut.

"Untuk hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa telah merugikan pihak korban. Lalu untuk hal yang meringankan, terdakwa kooperatif dan berterus terang, belum pernah ditahan dan telah mengakui perbuatannya," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, pihaknya menyatakan menerima putusan tersebut. Disamping itu, pihak JPU Kejari Kota Malang juga menyatakan hal yang sama.

"Klien kami menerima putusan dan karena dipotong masa penahanan, sehingga klien kami hanya menjalani masa pidana 9 bulan penjara. Begitu juga pihak JPU Kejari Kota Malang, karena vonisnya tidak jauh berbeda dengan tuntutan," tandasnya.

Sosok Fitri Mahasiswi Magang Kuras Rp52 Juta Milik Nasabah Bank, Berani Catat PIN, Kini Di-DO Kampus
Sosok Fitri Mahasiswi Magang Kuras Rp52 Juta Milik Nasabah Bank, Berani Catat PIN, Kini Di-DO Kampus (TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN)

 

Seperti diberitakan sebelumnya, mahasiswi PTN di Kota Malang bernama Fitri Silma Anjani (22) nekat mencuri uang nasabah di bank tempatnya magang.

Aksi terdakwa itu dilakukan di tahun 2023 lalu. Saat itu, Anjani yang berstatus sebagai mahasiswi semester akhir sedang magang di sebuah bank sejak Maret hingga November 2023.

Kemudian di bulan Oktober 2023, terdakwa bertemu dengan korban berinisial NL yang merupakan nasabah di tempat terdakwa magang. Ketika itu, korban mengganti kartu ATM dengan versi baru yang terdapat chip.

Saat proses pembuatan kartu baru, terdakwa terus mengamati gerakan tangan korban. Setelah selesai, terdakwa mengarahkan korban untuk melakukan transaksi di ATM sekitar bank dengan memakai kartu baru.

Namun secara diam-diam, terdakwa Anjani mencatat nomor pin dari kartu ATM baru milik korban.

Baca juga: Sosok Fitri Mahasiswi Magang Kuras Rp52 Juta Milik Nasabah Bank, Berani Catat PIN, Kini Di-DO Kampus

Setelah selesai bertransaski, terdakwa menukar kartu ATM milik korban dengan kartu lain.

Selanjutnya, terdakwa memakai kartu ATM milik korban untuk melakukan sejumlah transaksi.

Diketahui, terdakwa menguras uang korban hingga total senilai Rp 52 juta lebih.

Nominal itu terdiri atas 36 kali transaksi, selama kurun waktu Oktober hingga November 2023.

Wanita muda bernama Fitri Silma Anjani (22) harus mempertanggungjawabkan perbuatannya usai menguras uang nasabah senilai puluhan juta rupiah dari bank tempatnya magang.
Wanita muda bernama Fitri Silma Anjani (22) harus mempertanggungjawabkan perbuatannya usai menguras uang nasabah senilai puluhan juta rupiah dari bank tempatnya magang. (KOMPAS.com/ Nugraha Perdana dan Shutterstock via Kompas.com)

Korban baru menyadari uangnya dikuras saat mengecek saldo tabungan melalui internet banking dan M-banking. Akhirnya, korban mengadu ke pihak bank.

Setelah proses investigasi yang dilakukan pihak bank, jejak hilangnya saldo tabungan mengarah ke terdakwa.

Dan akhirnya diamankan pihak kepolisian pada November 2023.

Diketahui, terdakwa telah di drop out (DO) oleh kampusnya.

Dan ia memakai uang korban untuk keperluan gaya hidup seperti berbelanja kosmetik maupun keperluan lainnya.

Baca juga: Nasib Oknum Dosen UMS yang Diduga Lecehkan Mahasiswi saat Bimbingan, Isi Chat WA Konsultasi di Rumah

Diketahui, korban baru menyadari uangnya dikuras saat mengecek saldo tabungan melalui internet banking dan M-banking.

"Setelah mengecek mutasi saldo, korban baru mengetahui uangnya sudah berkurang banyak, padahal tidak pernah bertransaksi apapun. Akhirnya, korban mengadu ke pihak bank," ujarnya.

"Setelah proses investigasi yang dilakukan pihak bank, jejak hilangnya saldo tabungan mengarah ke terdakwa. Hingga akhirnya diamankan pihak kepolisian pada November 2023 lalu," bebernya.

Atas perbuatan pelaku, JPU Kejari Kota Malang menuntut terdakwa Anjani dengan pidana penjara selama 1 tahun 6 bulan penjara.

Ia dituntut berdasarkan dakwaan Pasal 362 juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

"Terdakwa mengakui semua perbuatannya, dan harus di-drop out (DO) oleh kampusnya. Namun selama persidangan, terdakwa kooperatif dan menyesali perbuatannya, dan memang karena terpengaruh dengan gaya hidup," ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Intelijen Kejari Kota Malang, Eko Budisusanto menuturkan, proses persidangan tinggal menunggu pembacaan putusan.

"Benar, sudah dilakukan penuntutan dan pembelaan. Dan rencananya pada Rabu (17/7/2024) mendatang, sidangnya telah memasuki agenda putusan," tandasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved