Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Penjemput Vina Cirebon di Malam Kejadian, Kenal 10 Tahun, Akui Vina Sering Tangisi Eky

Beginilah pengakuan penjemput Vina Cirebon di malam kejadian mengenaskan tewasnya bersama Eky, ramai disoroti setelah kini muncul.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
YouTube Dikursus Net
Pengakuan penjemput Vina Cirebon yang sering dicurhati ditangisi oleh kekasih Eky itu semasa hidup dan masih akrab berteman. 

TRIBUNJATIM.COM - Muncul akhirnya penjemput Vina Cirebon di malam kejadian kematian Vina dan Eky disebut-sebut karena geng motor.

Kasus Vina Cirebon itu masih ramai dibicarakan meskipun sudah terjadi 8 tahun silam.

Terbaru, terungkap kronologi kejadian berdasarkan saksi yakni penjemput Vina Cirebon saat peristiwa itu berlangsung.

Sosok itu adalah kedua teman Vina Cirebon bernama Mega dan Widia.

Setelah teka-teki kasus Vina Cirebon belum juga menemukan titik terang, Mega dan Widia beri pengakuan yang mengejutkan.

Teman Vina Cirebon, Widia Sari dan Mega Lestari muncul ungkap kesaksian baru dalam kasus Vina Cirebon 2016.

Setelah delapan tahun lalu kasus Vina, teman Vina akhirnya muncul.

Mega dan Widi mengaku kedekatan mereka sudah berlangsung lama sejak 10 tahun sebelum adanya sosok almarhum Vina.

Hal itu diungkap Mega dan Widi saat berbincang dengan Bang Ek Napi dan Reza Indragiri dari kanal Youtube Diskursus Net, Kamis, (25/7/2024), seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun-Medan.com, Sabtu (27/7/2024).

Alasan keduanya baru muncul sekarang lantaran tidak ada yang menghubungi pihaknya.

Baca juga: Demi Buktikan Kasus Vina Cirebon, Susno Duadji Buat Sayembara Rp10 Juta, Intip Harta Eks Kabareskrim

"Kenapa baru diceritakan sekarang?," tanya Reza Indragiri.

"Gak ada yang menghubungi, jadi dari tahun 2016 sampai tanggal 25 Juli 2024 gak ada yang coba menghubungi," jelas Widi.

Menuru Reza, dengan munculnya teman Vina ini ada beberapa poin penting yang berbeda dengan penyampain polisi, salah satunya kronologi waktu kejadian Vina.

"Padahal cerita mbak Widi dan Mega ini sampaikan memiliki poin penting mengenai kronologi waktu," katanya.

Vina Cirebon dan dua orang teman penjemputnya
Vina Cirebon dan dua orang teman penjemputnya (Instagram)

Untuk itu, Reza Indragiri berharap pihak penyidik membuka bukti komunikasi terpidana dan kedua korban.

"Saya berharap dibukakan serinci-rincinya bukti komunikasi elektronik tersangka dan kedua korban," jelas Reza.

Didepan Reza, Widi dan Mega mengungkapkan sebelum kejadian, Vina sering menginap di rumah Widia.

Vina pertama kalinya ke rumah Widia Sari seminggu sebelum kejadian pada tanggal 27 Agustus 2016.

Saat datang ke rumah Widia, Vina kerap kali menangis menceritakan kekasihnya, Eky.

Baca juga: Iptu Rudiana Murka Bawa 60 Pengacara Hadapi Kasus Vina, Kesalahan Dikuliti Penasihat Kapolri: Bukti

Kepada Widia dan Mega, Vina mengaku sedih karena Eky ketahuan selingkuh.

Namun Vina tak menceritakan dengan siapa Eky selingkuh.

"Dia cuma bilang ada lah, memang agak tertutup anaknya," kata Mega Lestari dikutip dari Youtube Diskursus Net, Jumat (26/7/2024).

Setelah menangis, Vina biasanya akan kembali sibuk dengan ponselnya.

"Kalau ke sini kebanyakan main hp, kalau diajak ngobrol gak pernah ngeladenin," ujar Widia.

Rupanya kepada Widia dan Mega, Vina sempet bercerita akan dinikahkan dengan Eky.

Baca juga: Anak Mantan RT Abdul Parsen Bohong Tak Kenal Para Terpidana Kasus Vina Cirebon, Irpan: Teman Kecil

"Dia pernah bilang mau nikah sama di Eky kalau Eky lulus sekolah," ujar Widia.

Rencana pernikahan itu, kata dia, menunggu ibu Vina yang bekerja di Malaysia pulang.

"Nunggu mamahnya Vina datang," kata Widia lagi.

Widia dan Mega pun tidak menanyakan alasan Vina ingin menikah muda.

Padahal saat itu Mega dan Widia sama sekali belum memikirkan pernikahan.

"Kita mikirnya kerja aja belum, jadi belum kepikiran nikah," jelasnya.

Teman Vina Cirebon, Linda menjelaskan sampai saat ini masih dibuntuti oleh arwah Vina
Teman Vina Cirebon, Linda menjelaskan sampai saat ini masih dibuntuti oleh arwah Vina (Istimewa dan Youtube Uya Kuya TV)

Namun menurut Widia, Vina saat menceritakan rencana pernikahannya itu terlihat sangat senang.

"Pas cerita itu dia bahagia banget," ungkapnya.

Menurut Mega, Vina juga selalu terlihat bahagia jika pulang main dengan Eky.

"Cerita ketemu Eky, terus diajak maen, bahagia banget dia," katanya.

Namun usai bercerita, Vina biasanya akan sibuk sendiri dengan ponselnya lagi.

"Abis cerita nangis atau bahagia, terus main hp lagi," kata Mega.

Menurut keduanya, Vina sedih dan bahagia hanya karena Eky.

"Jadi dia nangis, dia bahagia ya karena Eky aja," ujar Mega lagi.

Sementara itu, kasus Vina Cirebon masih ramai dibicarakan hingga saat ini.

Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji membuat sayembara terkait kasus Vina Cirebon.

Adapun total hadiah sayembara Susno Duadji sebesar Rp10 juta.

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang menjabat sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009 itu bakal memberi uang secara cuma-cuma bagi siapa saja yang bisa buktikan kasus Vina Cirebon adalah pembunuhan.

Lantas berapa harta kekayaan Susno Duadji hingga ia rela merogoh kocek Rp10 juta demi sayembara itu?

Diketahui sayembara Rp10 juta itu diucapkan Susno Duadji saat menjadi narasumber di acara Rakyat Bersuara yang tayang di iNews TV pada Selasa (23/7/2024), dikutip dari Bangka Pos.

Awalnya Susno menyebut peradilan yang menyidangkan kasus Vina Cirebon pada 2016 silam adalah peradilan sesat. 

Baca juga: SOSOK Susno Duadji, Eks Kabareskrim Bakal Caleg di Sumsel Bareng PKB: Yakin Runner Up Pemilu 2024

Susno beralasan yang harus diadili di pengadilan itu adalah perkara, sementara kasus Vina Cirebon ini bukan lah perkara. 

"Siapa yang bisa membuktikan (pembunuhan)? hakim. Bagi hakim yang bisa membuktikan ini pembunuhan, Rp 10 juta dari saya," seru Susno. 

Susno lalu mengungkapkan tidak ada bukti adanya pembunuhan di kasus ini, kecuali berupa pernyataan saksi.

Namun, saksi ini pun pada akhirnya berguguran dan bertentangan satu dengan lainnya.  
 
Sementara bukti visum hanya mengungkapkan dua korban, Vina dan Eky meninggal karena adanya benturan. 

Hal ini diperkuat keterangan pemandi jenazah Vina yang tidak menemukan adanya sayatan atau luka tusuk di tubuh korban. 

Fakta lain, tidak adanya CCTV dan sidik jari yang didapat dari kasus ini.

Dengan fakta-fakta ini, Susno meyakini kasus ini hanyalah kecelakaan lalu lintas, dibuktikan sepeda motor korban tergores dan banyaknya darah di jembatan Talun. 

Mantan Bareskrim Polri, Susno Duadji buat sayembara Rp10 juta terkait kasus Vina Cirebon.
Mantan Bareskrim Polri, Susno Duadji buat sayembara Rp10 juta terkait kasus Vina Cirebon. (Tribunnews)

Sementara dua TKP yang disebut di dakwaan tidak ditemukan barang bukti apapun.

"Apakah ini bisa dikatkana peradilan sesat? Mengadili sesuatu bukan perkara itu sesat apa gak?  ya sesat dong," seru Susno. 

Susno lalu meminta Komisi Yudisial (KY) dan Mahkamah Agung (MA) untuk melacak hakim-hakim yang menyidangkan kasus ini pada 2016 silam. 

"Lacak hakim yang mengadili tingkat pertama. Hakim ketua, hakim anggota. Hakim banding, hakim kasasi apakah dia membaca?" serunya.

Susno mengaku keberatan jika hukum di Indonesia ini diadili oleh hakim-hakim seperti itu. 

"Saya bayar pajak, gaji saya dipotong untuk gaji hakim-hakim ini. Ini peringatan untuk Indonesia. Saya gak mau Indonesia diadili oleh hakim-hakim model begini," tegasnya.

Susno pun berharap hakim yang menyidangkan PK para terpidana nantinya bisa memberikan keputusan yang benar dan adil. 

"Siapa yang benar, Indonesia akan menilai," tukasnya. 

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved