Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Pria Probolinggo Ditembak Mati Polisi - Harga Bumbu Dapur Naik di Ponorogo

Berita Jatim terpopuler hari ini menyoroti peristiwa di Probolinggo, Ponorogo, dan Surabaya.

Editor: Olga Mardianita
TribunJatim.com/Istimewa
Berita Jatim terpopuler hari ini, Minggu (28/7/2024): Pria Probolinggo Ditembak Mati Polisi - Harga Bumbu Dapur di Ponorogo Naik 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut tersaji berita Jatim terpopuler hari ini, Minggu (28/7/2024).

Segmen berita terpopuler hari ini menyoroti peristiwa di Probolinggo, Ponorogo, dan Surabaya.

Pertama, seorang pria asal Probolinggo ditembak mati polisi di Bali saat melarikan diri.

Korban masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) pencurian motor.

Kedua, warga di Sukolilo, Surabaya, menemukan bayi prematur tergeletak di depan rumah.

Sebelum penemuan itu, warga setempat sempat melihat pengendara motor berhenti.

Ketiga, sejumlah bumbu dapur di Ponorogo mengalami kenaikan harga.

Salah satunya adalah cabai rawit.

Lebih lanjut, simak berita Jatim terpopuler hari ini di bawah ini.

1. Pria Asal Probolinggo Ditembak Mati Polisi, DPO Spesialis Curanmor Melawan saat akan Ditangkap

Seorang spesialis sekaligus Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) asal Kabupaten Probolinggo ditembak mati oleh tim Buser Polres Tabanan, Polda Bali.

Pelaku adalah Emat (51) warga Dusun Wangkit, RT 001 RW 001, Desa Tlogosari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Pelaku tewas setelah tembakan petugas dari Polres Tabanan mengenai bagian dadanya, pada Sabtu (27/7/2024).

Pelaku merupakan DPO kasus Curanmor di wilayah hukum Polda Bali.

Sepanjang tahun 2024, pelaku dan 4 komplotannya, diketahui sudah mengirim sebanyak 20 kendaraan hasil kejahatan di wilayah Bali di wilayah Probolinggo.

Ilustrasi garis polisi. Nasib ayah habisi anaknya yang masih tiga tahun di Banten. Ia akhirnya diringkus polisi akibat aksi kejinya.
Ilustrasi garis polisi. (via kompas.tv)

Baca juga: Fakta Pelaku Curanmor Ditembak Polisi, Pakai Kunci T, Beraksi di 9 TKP Wilayah Ponorogo dan Madiun

Selain pelaku yang tewas, 2 pelaku lainnya sudah terlebih dulu diamankan.

Sedangkan 2 rekannya masih dalam pengejaran atau DPO yang diketahui juga sama-sama berasal dari wilayah Kabupaten Probolinggo.

Informasi yang diperoleh, penembakan bermula saat tim buser Polres Tabanan mendatangi rumah pelaku.

Menyadari kedatangan petugas, pelaku langsung lari dengan cara menaiki bubung atap rumahnya.

Mengetahui ada anggota kepolisian, pihak keluarga dibantu pemerintah desa setempat, sempat ingin membantu merayu pelaku agar menyerahkan diri.

Namun, pelaku malah melompat dan melarikan diri ke arah hutan gelap.

Karena tidak ingin kembali ke Bali dengan tangan kosong, petugas akhirnya menembak pelaku namun malah mengenai dada.

Baca selengkapnya

2. Penemuan Bayi di Sukolilo Surabaya, Warga Sempat Melihat Pemotor di Lokasi Kejadian

Warga sempat dapati pengendara motor misterius berhenti di depan rumah pasangan suami istri (Pasutri) yang menjadi lokasi penemuan bayi perempuan berusia dua jam kondisi prematur, kawasan Jalan Keputih IIB, Keputih, Sukolilo, Kota Surabaya, Jumat (26/7/2024) dini hari. 

Pasutri penemu bayi perempuan berbobot 1,8 kilogram dengan panjang tubuh sekitar 43 sentimeter itu, adalah Edi Pramono (42) dan Nurhayanah (44). 

Sosok pemotor misterius tersebut terpantau di depan rumah mereka sekitar pukul 03.00 WIB. 

Atau sekitar 2,5 jam sebelum si jabang bayi yang terbuntal jaket sweater orang dewasa warna cokelat ditemukan pertama kali oleh Nurhayanah

Temuan informasi yang melingkupi fakta tersebut disampaikan oleh Edi Pramono, kepada TribunJatim.com, saat ditemui di kediamannya, pada Sabtu (27/7/2024). 

Baca juga: Pasutri di Surabaya Temukan Bayi di Teras Rumah, Ada Surat Wasiatnya, Sempat Dikira Suara Kucing

lokasi penemuan bayi perempuan berusia dua jam kondisi prematur, kawasan Jalan Keputih IIB, Keputih, Sukolilo, Kota Surabaya, Jumat (26/7/2024) dini hari. 
lokasi penemuan bayi perempuan berusia dua jam kondisi prematur, kawasan Jalan Keputih IIB, Keputih, Sukolilo, Kota Surabaya, Jumat (26/7/2024) dini hari.  (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Ternyata, temuan informasi tersebut, diperoleh Edi dari cerita seorang tetangga, pria berinisial DV yang bekerja sebagai karyawan warung makan di ujung gang permukimannya. 

"Ciri-cirinya cowok, tapi kurang tahu detail, naik motor, pakai masker. Motor apa saya enggak tahu," ujarnya. 

Berdasarkan cerita yang disampaikan Saksi DV, Edi menerangkan, sosok pemotor misterius tersebut terpantau berhenti di depan pagar halaman depan rumahnya pukul 03.00 WIB. 

Pemotor itu berhenti di lokasi tersebut, dengan posisi mengarahkan ke timur. Namun, Saksi DV tidak mengetahui pasti ciri motornya. Yang jelas, si pemotor itu, tampak memakai masker. 

Nah, lanjut Edi, Saksi DV melihat sosok misterius itu saat sedang mempersiapkan proses memasak bahan makanan untuk warungnya. 

Baca selengkapnya

3. Harga Bumbu Dapur di Ponorogo Naik, Cabai Rawit Melejit, Bawang Merah Merosot

Harga bumbu dapur di Pasar Legi Ponorogo Kabupaten Ponorogo, diketahui ada yang melejit.

Namun ada juga yang merosot.

Harga bumbu dapur yang melejit naik adalah cabai rawit.

Dimana, harga cabai rawit mencapai Rp 80 ribu per kilogram. 

Tidak hanya naik, namun pantauan tribunjatim.com di lapangan, kondisi cabai rawit juga tidak bagus.

Ada yang sudah membusuk maupun mengering. 

“Kita coba ya, kalau Rp 5 ribu dapat berapa. Cuma dapat 30 biji. Kalau dulu ya dapat 60 biji lebih,” ungkap salah satu pedagang bumbu dapur di Pasar Legi Ponorogo, Suprihatin, Sabru (27/7/2024).

Dia menjelaskan bahwa untuk cabai rawit harganya naik menjadi Rp 80 ribu per kilogram.

Baca juga: Kepala Desa Crabak Ponorogo Ditetapkan Tersangka Korupsi, Diduga Selewengkan Dana Desa

Harga bumbu dapur di Pasar Legi Ponorogo Kabupaten Ponorogo, diketahui ada yang melejit.
Harga bumbu dapur di Pasar Legi Ponorogo Kabupaten Ponorogo, diketahui ada yang melejit. (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Padahal sebelumnya, cabai rawit hanya Rp 50 ribu.

“Jadi naik turun. Dulu Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu. Sekarang Rp 80 ribu, sebelumnya Rp 85 ribu juga. Ya kisaran Rp 75 ribu sampai Rp 85 ribu,” katanya.

Dia menyebutkan bahwa memang stok memang berkurang drastis.

Dimana dia meminta kepada pemasok 20 kilogram cabai rawit hanya bisa dipenuhi separuh.

“Katanya sih banyak yang rontok. Cuaca ini lo menjadikan banyak yang rontok cabainya. Stok sedikit jadi mahal,” terang Suprihatin.

Baca selengkapnya

----

Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved