Berita Banyuwangi
Pemkab Banyuwangi Ajak Anak Kurangi Pemakaian Gadget dengan Bermain di Festival Memengan Tradisional
Pemkab Banyuwangi mengajak anak untuk mengurangi pemakaian gadget dengan bermain permainan tradisional di Festival Memengan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Dengan mengusung tema "Tinggalen Gadget Iro, Ayo Memengan Nang Njobo (Tinggalkan Gadgetmu, Ayo Main di Luar)," Pemkab Banyuwangi berupaya mengurangi pemakaian gadget pada anak, dengan menggelar Festival Memengan (permainan) Tradisional, di Lapangan Lugjak, Rogojampi, Banyuwangi, Sabtu (27/7/2024).
Ratusan anak-anak terlihat ceria saat memainkan berbagai permainan tradisional, seperti egrang bambu, terompah, egrang batok, gobak sodor, dan lainnya.
Para orang tua juga tak kalah antusias.
Mereka memberikan semangat dan arahan, bahkan ikut larut dalam euforia permainan.
"Seru banget! Aku baru pertama kali main egrang bambu, susah tapi asyik," celetuk Rani (10), siswi SDN 1 Lemahbangdewo Banyuwangi, dengan napas tersengal-sengal.
Tak hanya itu, kemeriahan semakin terasa dengan adanya defile yang menampilkan aksi permainan tradisional lainnya seperti bedhil-bedhilan, kucing tikus, barong, balap karung, hoola hoop, terompet, jaranan, pesawat kertas, pal-palan, dan masih banyak lagi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan festival ini rutin digelar sebagai upaya mengajak anak-anak memilih permainan tradisional yang banyak gerak, dibanding gadget.
Anak-anak dikenalkan aneka permainan tradisional dengan harapan mereka tidak hanya terpaku pada gadget.
Baca juga: Melihat Keseruan Ratusan Guru PAUD di Pacitan Ikut Lomba Permainan Tradisional, Ramai Teriakan Heboh
"Yang tak kalah penting permainan tradisional juga sebagai upaya untuk mengurangi pengaruh gadget. Permainan tradisional memiliki nilai-nilai positif mengajak anak-anak saling bekerja sama, meningkatkan empati, menghormati aturan main, dan bisa menghadapi tantangan," jelas Ipuk Fiestiandani.
Ipuk juga menekankan pentingnya melestarikan dan menghidupkan kembali permainan tradisional yang mungkin sudah mulai dilupakan oleh generasi saat ini.
"Ini adalah warisan budaya. Bukan hanya soal permainan, tapi juga tentang menjaga keakraban, sportivitas, dan kreativitas," terangnya
Pada kesempatan itu, Ipuk juga mengingatkan kepada para orang tua untuk bersama-sama melindungi anak-anak dari bullying.
"Kebijakan dan regulasi kami optimalkan penuh untuk melindungi anak. Mari kita samakan tekad, bergandengan tangan bersama lindungi anak-anak kita," pintanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menambahkan, festival yang digelar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional itu, juga merupakan salah satu upaya untuk mendukung gerakan sekolah sehat dengan mengurangi permainan anak berbasis gawai dan lebih ke permainan fisik.
"Melalui permainan tradisional, anak-anak diajak untuk aktif bergerak, bersosialisasi, dan mengeksplorasi dunia luar dengan cara yang menyenangkan," tutur Suratno.
Pemkab Banyuwangi
penggunaan gadget
permainan tradisional
Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani
TribunJatim.com
berita Banyuwangi terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Tanaman Cengkeh Alami Kerusakan, Perkebunan di Banyuwangi Lakukan Peremajaan Demi Pulihkan Produksi |
![]() |
---|
Dukung Program Nasional Penanaman 1 Juta Hektare Jagung, Segini Lahan yang Disiapkan Banyuwangi |
![]() |
---|
Cakupan TPS 3R Balak Banyuwangi Kian Meluas, Kini Mengcover 37 Desa di Enam Kecamatan |
![]() |
---|
Handphone Prajurit TNI di Banyuwangi Dicek Mendadak, Antisipasi Judi Online |
![]() |
---|
Aksi Heroik Selamatkan Penumpang, Kru Kapal Dharma Ferry 1 Dapat Penghargaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.