Berita Viral
Sosok Dokter yang Sedot Lemak Selebgram, Ternyata Pernah Kena Kasus, dr Tompi Duga Sebab Kematian
Siapa sebenarnya dokter yang menangani pasien selebgram yang tewas karena sedot lemak? dr Tompi beber penyebab kematian.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap sosok A, dokter yang viral karena kematian selebgram asal Medan beberapa waktu belakangan.
Sosok A, dokter yang menangani operasi sedot lemak selebgram asal Medan berinisial ENS (30), masih menjadi misteri.
Pasalnya, A belum pernah tampil ke publik untuk memberi klarifikasi soal kasus tewasnya ENS usai menjalani operasi sedot lemak.
Selain itu, kompetensi A dalam menjalani pekerjaannya juga masih tanda tanya.
Kuasa hukum klinik kecantikan WSJ, Rikardo Siahaan, menegaskan bahwa A memiliki sertifikasi resmi.
"(Sertifikasi profesinya) ada karena ya kita meminta itu (sertifikat) untuk melakukan tindakan itu," kata Rikardo saat dikonfirmasi, Senin (29/7/2024).
Rikardo memastikan bahwa A merupakan orang yang berkompeten dalam prosedur sedot lemak yang dijalani ENS sebelum meninggal dunia.
Sebab, yang bersangkutan, kata Rikardo, memiliki izin praktik dalam tindakan sedot lemak.
"Dia dokter berkompetenlah intinya, terkait legalitasnya sesuai dengan tindakan yang dilakukan (sudah ada izin)," ujar dia.
Meski begitu, Rikardo enggan menjelaskan di mana saja A menjalani praktik selain di klinik WSJ.
Baca juga: Penjelasan Klinik soal Selebgram Tewas usai Sedot Lemak, Klaim Dokternya Kompeten, Punya Sertifikasi
Setelah ditelusuri lebih jauh, dokter yang bersangkutan itu terungkap akhirnya latar belakangnya.
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengungkapkan, A pernah dilaporkan atas dugaan malapraktik sedot lemak.
"Iya betul, ini dokter yang sama (dokter yang pernah dilaporkan atas dugaan malapraktik). Jadi di tahun 2023 (dia) pernah dilaporkan, kejadian sedot lemak ini bermasalah juga," kata Arya, dikutip dari Program Sapa Indonesia Siang Kompas TV, Senin (29/7/2024), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Selasa (30/7/2024).
Arya mengatakan, korban dugaan malapraktik A saat itu sempat mengalami masalah saat proses sedot lemak.

Namun, pada saat itu korban tidak sampai meninggal dunia.
"Waktu itu kulit korban terasa seperti terbakar dan panas gitu. Kalau yang sekarang, memang korbannya (ENS) meninggal dunia," jelas Arya.
Meski begitu, pelaporan kasus dugaan malapraktik terhadap A tidak berlanjut setelah korban sepakat untuk berdamai.
"Pada hari itu memang dilakukan upaya perdamaian antara korban dengan pihak klinik," imbuh Arya.
Sebelumnya diberitakan, ENS yang terbang jauh dari Medan ke Depok tewas usai menjalani operasi penyedotan lemak di salah satu klinik kecantikan di Beji, Kota Depok.
Korban mengalami pecah pembuluh darah saat menjalani operasi sedot lemak. Usai pembuluh darahnya pecah, korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Polisi belum bisa memastikan apakah pecah pembuluh darah tersebut menjadi penyebab ENS meninggal dunia atau bukan.
Sejauh ini, Polres Metro Depok telah memeriksa dua saksi, yakni A dan suami pemilik klinik WSJ.
Adapun ENS sudah dimakamkan di Medan, Sumatera Utara, pada Selasa (23/7/2024).

Dugaan penyebab kematian ENS selebgram Medan itu diurai oleh dokter Tompi.
Meski begitu, penyebab kematian selebgram asal Medan berinisial ENS (30) usai menjalani operasi sedot lemak di Klinik WSJ, Beji, Kota Depok, masih tanda tanya.
Dokter spesialis bedah plastik dari Beyoutiful Aesthetic Center, Dr. Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE., atau yang akrab disapa Dokter Tompi menjelaskan, tindakan operasi sedot lemak bisa sampai menyebabkan seseorang meninggal dunia ketika pasien mengalami komplikasi berat akibat pelaksanaan tindakan medis yang tidak prosedural.
Komplikasi yang menjadi penyebab kematian pada sedot lemak, kata Tompi, disebut dengan emboli, yaitu ketika potongan lemak lepas dan menyumbat organ tertentu di dalam tubuh.
"Efeknya bisa menyebabkan emboli. Apabila lemak sampai menyumbat organ vital, dampaknya bisa fatal hingga menyebabkan kematian di atas meja operasi," jelas Tompi, saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Baca juga: Nasib Selebgram Tewas usai Sedot Lemak, Keluarga Dilarang Lihat Wajah Korban, Curigai Malapraktik
Tompi menjelaskan, tindakan sedot lemak atau liposuction yang dikerjakan dengan prosedur sesuai standar dunia kesehatan umumnya aman dilakukan.
Menurutnya, kasus kematian akibat operasi sedot lemak tergolong rendah.
"Merujuk pada referensi jurnal medis, angka kematiannya tidak tinggi dan termasuk rendah. Positif negatifnya sama dengan prosedur lain, tinggal gimana melakukanya dengan aman," papar Tompi, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Selasa (30/7/2024).
Tompi menjelaskan, ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan jalannya operasi sedot lemak.
Pertama, sedot lemak harus dilakukan di tempat tepercaya dengan dokter bedah plastik yang kompeten di bidangnya.
Kedua, prosedur sedot lemak harus dilakukan dengan tata cara yang baik, bahkan sejak fase persiapan dan pembiusan pasien.
Terakhir, lanjut Tompi, dokter wajib memperhatikan penatalaksanaan atau manajemen pasca-operasi sedot lemak.
Baca juga: Kisah Mencekam Polisi Vs Polisi di Tual, Suara Tembakan Bersautan Bikin Jemaat yang Ibadah Takut
"Kalau itu semua dikerjakan, bisa dijauhkan dari risiko komplikasi sedot lemak," ujar Tompi.
Tompi mengungkapkan, pasien yang menjalani sedot lemak dengan prosedur yang salah, bisa mengalami sejumlah risiko komplikasi selain emboli berujung meninggal dunia.
Risiko tersebut antara lain, iregularitas yang menyebabkan permukaan kulit tampak tidak merata dan bergelombang akibat penyedotan yang terlalu dalam.
Pasien juga bisa mengalami infeksi serta seroma. Untuk diketahui, seroma adalah adalah kondisi ketika cairan menumpuk di bawah kulit.

Selain itu, ada beberapa risiko sedot lemak dengan tindakan medis asal-asalan yang perlu diwaspadai oleh pasien.
Untuk diketahui, selebgram ENS yang terbang jauh dari Medan ke Depok tewas usai menjalani operasi penyedotan lemak di Klinik WSJ, Beji, Kota Depok, pada 22 Juli 2024.
Korban dinyatakan tewas saat dilarikan ke rumah sakit di daerah Margonda karena kejang-kejang dan pecah pembuluh darah.
ENS sudah dimakamkan di Medan, Sumatera Utara pada Selasa (23/7/2024).
Sejauh ini, Polres Metro Depok sedang memeriksa dua saksi, yakni dokter (A) dan suami pemilik Klinik WSJ.
"(Dua saksi yang diperiksa) dari dokter yang menangani dan suami dari pemilik klinik," ujar Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Minggu (28/7/2024).
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
selebgram tewas setelah sedot lemak
sedot lemak
dokter Tompi
klinik kecantikan WSJ
Kapolres Metro Depok
malapraktik
berita viral
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Baru Sadar, Pedagang Layani Transaksi Rp 350.000 Padahal Penipu Cuma Transfer Rp 350 |
![]() |
---|
Melihat Rumah Mewah Bos Minyak Riza Chalid yang Kini Jadi Tersangka Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Hukuman untuk Polisi Lempar Helm ke Siswa SMK hingga Koma, Keluarga Korban: Beri Bingkisan untuk Apa |
![]() |
---|
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.